Share

Pisah Ranjang, Pisah Kamar

"Perjanjian apa maksud kamu?" Alan ikut bangkit setelah mendengar kata perjanjian yang diucapkan sang istri.

Amira berjalan menuju koper yang teronggoh dengan tenang di samping lemari. Kontan Alan membulatkan mata karena Amira menyeret kopernya yang berat.

Amira belum membongkar ataupun mengeluarkan semua isi yang ada di dalam koper, dia berpikir jika sewaktu-waktu harus pergi dari rumah ini tidak perlu repot-repot mengemas barangnya lagi.

"Tidak. Jika kamu berpikir untuk pergi dari rumah ini, Mas tidak akan pernah mengabulkannya," kata Alan seraya menggelengkan kepalanya.

"Oke." Amira memutar bola matanya jengah.

Amira mengambil bantal dan selimut cadangan yang ada di dalam lemari. Alan mengerutkan dahinya tidak paham dengan apa yang akan dilakukan oleh sang istri. Amira berpikir dan memutuskannya sendiri tanpa berunding dengan Alan.

"Perjanjiannya adalah kita pisah ranjang dan pisah kamar," ujar Amira mengungkapkan keinginannya.

"APA?"

Tanpa menunggu jawaban dari Alan, Amira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
yaaa makin tertekan lh kau,,untung2 mati kau amira gara2 terkenan tu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status