LOGINRencana liburan si kembar kuperpendek. Mereka kusuruh pulang lebih awal karena kejadian ini.Untung saja waktu itu Ibu tidur lelap di bawah pengaruh obat. Ia jadi tidak mendengar perseteruan kami. Luka di punggungku kini dibebat dengan perban. Aku terduduk di ranjang kamar. Kedua bocah ini sudah rapi hendak berpergian lagi melewati kota-kota untuk sampai ke wilayah Grand Dukedom Durnovko."Paman ... kapan paman sembuh?" tanya Mikhail begitu polos. Aku tersenyum mengelus kepalanya yang dipenuhi helaian rambut emas khas darah keluarga kami."Secepatnya. Paman sudah sering bertarung. Jadi kalian tidak perlu cemas. Nanti kalau sudah pulang, jangan ceritakan kepada ayah dan ibu kalian ya," pesanku."Kenapa?""Paman tidak ingin orang tua kalian khawatir. Kalau sampai mereka tahu, bisa-bisa Mikhail dan Maria tidak boleh lagi berkunjung ke kastil ini.""Tidak mau!" Maria merengek. "Maria ingin bertemu Paman lagi. Tapi ... Maria takut sama Bibi Jahat
Stepan harus ke luar negeri bersama dengan Vera. Ada urusan diplomatik katanya. Sedangkan Vera menitipkan anak-anak mereka yang berumur empat tahun setengah di kastilku. Tentu karena Ibu mendesak ingin menghabiskan waktu dengan cucunya.Aku mengiyakan saja. Mungkin beberapa minggu lagi Stepan dan Vera akan pulang. Barulah kami bisa mengantar si kembar untuk pulang ke rumah mereka. Jujur ... aku yang biasanya tidak suka dengan anak kecil, malah aku senang akan keduanya. Maria agak pendiam, tapi ia sebetulnya paham dengan apa yang kukatakan. Sedangkan Mikhail, dia tidak bisa diam. Selalu kesana kemari.Sempat kami semua kebingungan dan khawatir karena mereka tiba-tiba raib. Dari pagi hingga petang. Tapi mereka sekonyong-konyong muncul di ruang tamu. Dan setelah kuiming-imingi kudapan manis, barulah mereka bicara soal lorong-lor
Rasa cinta berubah menjadi rasa benci.Masa lalu yang melukaiku seinci demi seinci telah melahirkan sebuah kebencian di dalam diri.Dua tahun telah berlalu semenjak kematian Tsar Alexandr. Tsar yang baru telah dinobatkan, Tsar Nikolai Romanov adalah Tsar baru kami semua di tanah ini. Tentulah agak mengejutkan kami semua, bahwa ternyata Tsar Nikolai cukup cakap dalam memerintah. Kedamaian ini harus membuatku hengkang dari wilayah timur yang kujaga beberapa tahun belakangan.Aku harus kembali ke Ibukota. Sofia masihlah istriku.Kereta kuda menggulirkan rodanya begitu riuh saat tiba di pelataran wastu Sofia. Seperti biasa kulihat para pelayan dan tukang kebun sibuk kesana kemari. Memikul cucian kotor, memotong dedaunan
Setelah segala kejadian yang membuatku sakit hati, kini rasanya semuanya kebas. Aku seperti tak lagi merasakan cinta, merasakan kepedihan, merasa takut atau cemas. Semuanya terasa biasa saja. Mungkin kejadian waktu itu telah membunuhku dari dalam. Aku dan Sergei kini kembali ke wilayah timur. Kami mengamankan pembangunan sebagian di wilayah ini. Sekarang semua orang bisa mulai mendapat air. Minum dan mandi tak susah lagi. Ladang-ladang mulai berkecambah.Entah sudah berapa lama aku menutup rapat-rapat perasaanku yang konyol kepada Sofia. Sofia Korzakov cuma sekedar nama buatku. Tak lebih. Ia cuma istriku karena status. Sofia cuma seorang wanita yang kunikahi karena kepentingan bangsawan. Aku sudah tak peduli lagi dia mau bercumbu dengan siapa, bercinta dengan siapa. Aku masa bodoh.Kelak jika aku melihatnya lagi dengan lelaki lain, aku hanya akan mengerjapkan mata sekali untuk memastikan bahwa itu nyata, kemudian berlalu. Seakan tak ada yang terjadi. Biar. Biarkan saja
Dua tahun berlalu.Aku betul-betul menjadi seorang paman. Vera melahirkan anak kembar bernama Maria dan Mikhail. Laki-laki dan perempuan. Itu berita yang betul-betul menyejukkanku di tengah kemelut politik yang kuhadapi. Sofia di sisi lain selalu meminta uang kepadaku jika ia kehabisan. Yah. Setidaknya yang kuberikan lebih hemat jikalau dibandingkan dahulu saat dia suka sekali berpesta pora di rumah kami. Melihat kehidupan Vera dan Stepan yang membuatku iri, sangat iri. Mungkin ... aku juga harus memulai dengan Sofia.Aku tahu pernikahan kami tak sempurna. Tapi mungkin jika kami memiliki seorang anak yang lucu sepertiku dan dirinya, dia bisa jadi berubah. Kami bisa jadi lebih mesra, bisa jadi keluarga betulan.Pemberontakan di wilayah timur saat ini tidak begitu me
Begitu berat aku meninggalkan Ibu sendiri di kastil. Aku harus pergi lagi. Tetapi ... sepertinya sekarang Ibu jauh lebih tegar. Ia mencium keningku sebelum aku berangkat ke wilayah timur. Aku juga telah mengirim sebuah surat kepada Sofia akan kepergianku. Aku tak berharap ia akan membalas.Berikutnya kami mendirikan kemah-kemah di wilayah timur. Ini tak lagi membuatku grogi. Aku telah mengecap kematian dan seperti sumpahku sebelumnya, aku akan membinasakan semua yang memberontak kepada Tsar.Para pemberontak ini tak lagi mendirikan kemah di antah berantah, tetapi mereka telah berani bersembunyi di pemukiman warga. Mau tidak mau, kami pun bergerilya. Sebuah operasi senyap dengan berbaur bersama warga kota atau desa-desa kecil. Mencari informasi dimana perkumpulan mereka berdiri.Suatu ketika mata-mataku berhasil mendapatkan informasi berharga. Malam-malam sekali, kami pun berangkat. Berbekal pedang dan belati, kami memasuki desa. Ada sebuah rumah terbengkalai di







