Share

Syarat

Keesokan harinya, sebuah paket besar datang ke rumah. Saat itu, kami sekeluarga sedang makan siang bersama.

“Paket!” seru Abang pengantar paket dari ekspedisi.

Aku menghambur ke pintu depan, lantaran tahu Ibu sudah cukup tua untuk berlari menyambut paket.

“Ya?” Sapaku pada Abang paket.

“Paket buat Ibu Tisni?” tanyanya, sementara mata Abang paket terpaku pada label di atas paket besar yang ditopang oleh kedua tangannya.

“Saya sendiri,” jawabku antusias.

“Silakan,” ujar Abang paket seraya menyerahkan paket besar seukuran kardus minuman mineral ke arahku.

Aku menyambut paket terbungkus kertas tebal cokelat itu, sedangkan Abang paket mencatat sesuatu dalam notesnya.

“Terima kasih,” ujarku otomatis.

Aku berjalan masuk kembali sambi

Hawa Hajari

Senangkah membaca kisah ini? Komentar, ya :) Setelah ini masih ada ekstra part sampai empat bab. Besok: ekstra part tentang isi hati Mas Rudi. Terima kasih sudah membaca cerita ini sampai TAMAT. Baca juga cerita saya yang lain di GoodNovel: Terjerat Sugar Baby. Kisah Uzy, mahasiswa lugu yang terpesona pada seorang sugar baby. Cerita-cerita saya yang lain bisa dibaca di Kbmapp dan Innovel.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status