Short
Aku Dianggap Pembunuh Cinta Sejati Suamiku

Aku Dianggap Pembunuh Cinta Sejati Suamiku

Oleh:  SyafiraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
9Bab
3.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aku tiba-tiba terkena pankreatitis akut. Saat tiba di rumah sakit, dokter menolak untuk merawatku. Alasannya? Suamiku adalah dokter di bagian UGD dan dia telah memberi instruksi agar tidak ada yang menangani kasusku. Di kehidupan sebelumnya, dia langsung datang padaku hanya dengan sekali telepon. Namun karena kejadian itu, "cinta sejatinya", Charlene, mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Dia menyalahkanku atas semua itu. Pada hari ulang tahun ibuku, dia meracuni makanan kami sekeluarga. Lalu, dengan pisau bedah di tangannya, dia menusukku berulang kali. "Sakit nggak? Tapi Charlene waktu itu lebih sakit lagi. Kalau bukan karena kamu, mana mungkin dia menggantikanku untuk pergi keluar?" "Kamu yang menyebabkan kematiannya. Aku akan memastikan seluruh keluargamu mati untuk menemaninya!" Ketika membuka mata lagi, aku kembali ke hari saat aku minum alkohol demi dia dan akhirnya menderita pankreatitis. Kali ini, dia memilih berlari kepada Charlene tanpa ragu-ragu. Dia mengira dia telah membuat pilihan yang benar. Namun pada akhirnya, dia berlutut dan memohon agar aku kembali.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Saat merasakan sakit hebat di perutku, aku membuka mata. Di luar sedang hujan.

Melirik waktu, aku menyadari dengan jelas bahwa aku telah terlahir kembali. Terlahir kembali ke hari ketika aku menderita pankreatitis akut setelah minum alkohol dalam jumlah besar.

Pankreatitis akut menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan merupakan penyakit yang mematikan. Menyadari bahwa ini baru saja mulai, aku segera mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah sakit tingkat tiga terdekat.

Di tengah malam, hanya bagian UGD yang buka. Dokter yang melihat namaku mengangkat kepala, mengerutkan alis dan memanggilku, "Kiana?"

Dokter yang menerimaku bukanlah orang asing, melainkan teman kuliah sekaligus rekan kerja suamiku, Hengky.

Aku tidak sempat berbasa-basi dengannya. Sambil memegang perutku, aku berkata dengan suara serak, "Hengky, hari ini aku minum banyak sekali alkohol. Sepertinya aku terkena pankreatitis. Tolong segera uruskan rawat inap untukku."

Karena sudah pernah mengalaminya, aku tahu yang paling penting sekarang adalah segera mengurus rawat inap dan mendapatkan infus. Namun siapa sangka, Hengky langsung melempar kartu identitasku ke samping dan berkata dengan nada tidak ramah, "Nggak bisa."

Aku terkejut, "Apa maksudmu?"

"Jangan pura-pura. Jonathan sudah bilang sama aku. Kamu sebenarnya nggak sakit." Ekspresi jijik di wajah Hengky sangat jelas. "Kamu dan Jonathan sudah menikah. Seharusnya kamu percaya sama dia. Melakukan trik seperti ini nggak ada gunanya."

Aku tahu dia salah paham, jadi aku segera menjelaskan, "Hengky, aku nggak lagi akting. Aku benar-benar kena pankreatitis. Kalau nggak percaya, lakukan pemeriksaan saja."

Namun, alis Hengky semakin berkerut, "Kamu pikir rumah sakit ini mainan? Nggak boleh buang-buang sumber daya medis begini. Cepat pergi, jangan ganggu pasien lain."

Sambil berbicara, aku menyadari bahwa sudah ada lima atau enam pasien yang mengantre di belakangku. Mendengar kata-kata Hengky, mereka pun mulai mengkritikku karena membuang-buang waktu mereka.

"Kalau cuma pura-pura sakit, jangan ikut antre di sini."

"Anak muda zaman sekarang pikirannya gimana sih? Punya uang tapi nggak tahu cara pakainya."

Aku tahu, Hengky memang tidak berniat memeriksa keadaanku. Di tengah suara-suara celaan itu, aku memegang perutku dan berjalan keluar.

Baru saja sampai di pintu, aku mendengar Hengky berbicara lagi. "Kiana, kamu tahu kan Jonathan sempat berselisih sama pasien dua yang hari lalu? Karena itu, kepala bagian kami akan dipindahkan. Awalnya posisi kepala bagian itu seharusnya jadi miliknya." Wajahnya dingin sambil memperingatkanku, "Kalau kamu mau Jonathan baik-baik saja, jangan bikin dia malu di sini."

Aku ingin membalas ucapannya, tapi rasa sakit yang luar biasa membuatku berkeringat dingin.

Bagi pasien pankreatitis, menunda pengobatan walau hanya satu menit bisa sangat berbahaya.

Tanpa mengatakan apa pun lagi, aku mendorong pintu dan keluar. Meskipun Hengky biasanya orang yang lembut, dia selalu bersikap sinis setiap kali bertemu denganku.

Alasannya? Karena dia masih menganggapku sebagai perusak hubungan antara Jonathan dan mantan kekasihnya, Charlene. Dia pikir aku menggunakan cara licik untuk merebut Jonathan dan memisahkan pasangan yang menurutnya sempurna itu.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
lia latifah
sudah selesai baca
2025-05-20 01:57:36
0
user avatar
lisa lisa
Hahaha. Ending yang membagongkan, tapi seru. Aku suka. Aku sampai ngakak dibuatnya. Wanita hebat dan kuat! Plus kaya raya! Wkwkwk. Cerita yg bagus!!!
2025-01-06 19:51:41
0
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status