Share

Bab 18 Tawa Aksa dan Utami

Kenapa Pak Firman harus memaksaku seperti ini? Dia kan bisa mencari guru les lain. Lagi pula aku juga bukan orang yang sangat pintar di bidang matematika.

“Cepat jawab aku, Delisia!” Pak Firman menatapku geram. Mungkin dia sudah jengkel karena lama menunggu, tetapi aku masih diam saja.

"Baik, Pak! Aku akan menjadi guru les anak bapak!" ucapku dengan terpaksa dan pasrah. Tidak ada pilihan lain. Kalimat itu memang harus keluar dari bibirku. Tidak mungkin membiarkan kuliahku bermasalah hanya karena berurusan dengan dosen aneh ini.

"Okey, dimulai besok sore! Silahkan Keluar!" ujar Pak Firman. Dia lalu kembali menatap laptop dan tidak mempedulikan aku yang masih berdiri di hadapannya.

Seriuskah ini? Aku langsung disuruh keluar tanpa berkata terimakasih atau apa gitu. Dosen ini sudah benar-benar kelewatan. Hatinya terbuat dari apa sih?

Aku menarik napas dalam dalam lalu menghembuskan. Bibirku bergerak untuk berucap, “kalau begitu aku pamit keluar, Pak.”

Lima detik berlalu, Pak Firma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status