Share

Bab 36 Malam Pertemuan

“Kak, maaf … ini …” ujarku dengan mata membola melihat pantulan wajah yang telah selesai di make up.

“Gimana, Kak? Ada yang masih kurang?” tanya karyawan salon sambil tersenyum.

“Kenapa jadinya begini, kak? Ini terlalu tebal.” Aku sudah tidak peduli, karyawan ini akan tersinggung atau tidak dengan ucapan. Bibir tak mampu lagi berkata melihat keadaan wajah lewat pantulan cermin. Apa ini perintah Utami? Tadi aku belum mengatakan apapun ingin di make up bagaimana. Ya, ini pasti perintah Utami. Tetapi, tidak mungkin dia menyuruh karyawan salon untuk merias wajahku setebal ini.

“Aduh gitu ya, Kak. Tetapi tadi aku di-,”

“Udah, Kak. Nggak apa-apa kok. kalau sudah selesai, bolehkah aku mengganti baju sekarang?” tuturku yang memotong perkataan karyawan. Aku tidak ingin dia melanjutkan ucapannya.

Rasanya tidak sanggup jika karyawan ini mengatakan Utami yang menyuruhnya. Utami tahu kalau aku tidak suka memakai make up. Kenapa dia justru menyuruh karyawan untuk merias wajahku seperti ini? Mem
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status