Share

Bab 4. Jamuan Makan Malam

"Pasang senyummu lebar-lebar. Jangan sampai ada yang menganggap kamu tidak bahagia hidup denganku!" 

Ghea hanya diam menyimak bisikan suaminya saat mereka akan masuk ke dalam hall hotel tempat jamuan para pengusaha dilaksanakan. Hari mengalungkan lengan di pinggang supaya Ghea bisa menggandengnya dengan mesra selama mereka berada di pesta. 

Sekilas, Ghea dan Hari akan terlihat seperti pasangan pasutri yang serasi dan berbahagia. Si cantik dan si tampan yang sama-sama bersinar dengan prestasi dan kecerdasannya. 

Meskipun Ghea tidak bekerja setelah lulus S2, tapi kepandaian dan keahliannya cukup di kenal di dunia kesehatan. Bahkan tidak jarang tawaran pekerjaan diterima Ghea meski selalu berakhir penolakan secara halus karena Hari melarangnya bekerja. 

Kepada pihak rumah sakit yang menawarkan pekerjaan kepada istrinya, Hari biasanya menolak dengan alasan tidak ingin istrinya kelelahan karena mereka ingin segera diberikan momongan meski belum lama menikah. Padahal Hari hanya tidak ingin Ghea punya kekuatan untuk melawan dan memberontak darinya. 

Hari dengan sengaja membatasi pergaulan dan relasi Ghea supaya kehidupannya selalu bergantung padanya. Dengan begitu, Ghea tidak akan bisa lepas selamanya dari penjara yang dibuat suaminya. 

"Itu perempuan yang pernah aku ceritakan padamu, Bi," bisik Frans pada Abimanyu. 

Teman Abimanyu sekaligus kepala IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) Medica Center itu memang sering menceritakan tentang seorang wanita yang disukainya sejak bertemu di satu kampus yang sama. 

Ghea adalah adik tingkat Frans saat sama-sama kuliah di jurusan farmasi. Saat Ghea masih di tahun pertama, Frans sudah berada di tahun terakhir. Sehingga mereka hanya sempat mengenal tanpa berhubungan terlalu dekat. 

Meskipun begitu, Frans mengaku selalu mengikuti update berita tentang Ghea yang akhirnya dibuat patah hati karena pujaan hatinya justru menikah muda setelah lulus S2 sebulan yang lalu. 

"Dia tetap cantik seperti dulu. Meskipun sekarang terlihat lebih kalem daripada yang dulu. Padahal dulu dia ceria banget sampai tatapan matanya seakan menyala-nyala bersinar terang. Sekarang walaupun bibirnya tersenyum lebar, rasanya tatapannya terasa redup," gumam Frans lagi tidak mau berhenti berkomentar jika sudah berhadapan dengan si wanita cantik pujaan hati. 

Abimanyu hanya menatap dalam diam. Biasanya dia tidak pernah peduli jika diperlihatkan sosok wanita seperti apapun di depannya. Tapi tatapan redup yang dikatakan Frans tadi memang dibenarkan dalam hati olehnya. Dan itu justru membuat Abimanyu tidak bisa mengalihkan pandangannya. 

"Seorang Abimanyu sampai tidak berkedip? Wah, pesona wanita yang aku suka ternyata kuat sekali ya?" kekeh Frans menggoda Abimanyu, meski yang digoda masih tetap bersikap tenang tidak terusik sama sekali. 

Hari melihat keberadaan Frans dan Abimanyu tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Hari pun mengajak Ghea berjalan mendekat karena ingin memperkenalkan istrinya kepada rekan bisnisnya yang belum lama ini bekerja sama dengan Gauta Farma. 

"Pak Abimanyu? Pak Frans? Senang bisa bertemu di sini," sapa Hari dengan santun. 

Abimanyu dan Frans menanggapinya dengan sopan meski Abimanyu tidak memperlihatkan senyum seperti yang lainnya. Dia memang sedikit kaku terlebih dengan orang yang belum kenal dekat dengannya. 

Beruntung Hari sudah tahu akan cerita tentang dinginnya Direktur Rumah Sakit terkemuka itu. Jadi Hari tidak memasukkan ke dalam hati sikap Abimanyu yang datar. 

"Oh ya, kenalkan ini Ghea, istri saya," ujar Hari dengan bangganya. 

"Gimana kabarnya, Ghe?" sapa Frans dengan tatapan memuja sambil mengajak Ghea bersalaman.

"Alhamdulillah baik, Kak. Kakak juga sehat kan?" balas Ghea sambil menyambut jabat tangan dengan Frans.

"Tentu saja, Ghe." ('Bahkan semakin sehat setelah setelah melihat dan menjabat tanganmu,' lanjut Frans dalam hati)

Hari sampai terkejut mendengar Ghea dan Frans saling membalas sapaan dengan akrab. 

"Kamu sudah kenal sama Pak Frans, Sayang?" tanyanya pada sang istri dengan nada suara yang lembut.

"Sudah, Mas. Kak Frans ini kakak tingkat aku waktu S1." 

Hari menganggukkan kepala karena ingat keduanya memang memiliki almamater dari kampus yang sama saat S1. Selepas Frans dan Ghea berkenalan, kini Hari menggestur istrinya untuk berkenalan dengan Abimanyu. 

"Ghea." 

"Abi." 

Frans sedikit tersentak saat atasan sekaligus sahabatnya memperkenalkan diri dengan nama pendeknya. Biasanya untuk orang asing, Abimanyu akan menyebut nama lengkapnya. Dan nama Abi hanya untuk orang yang kenal dekat dengannya. 

Entah Abimanyu sengaja atau tidak sadar dengan nama yang disebutnya, tapi Ghea menerima perkenalan itu dengan santun meski hanya dengan jabat tangan yang singkat. 

Obrolan mereka semakin mengalir saat ada pasangan rekan kerja lain yang ikut bergabung dengan mereka bertiga. Mereka adalah pasangan senior Keluarga Jeremy yang merupakan tuan rumah karena sebagai pemilik Hotel yang menyelenggarakan jamuan makan malam.  

"Dimana Choki, Tan? Tumben gak kelihatan sama sekali di acara jamuan?" sama Frans yang juga mengenal putra tunggal Keluarga Jeremy. 

"Choki gak bisa datang hari ini, Frans. Kebetulan dia lagi ada urusan pribadi," jawab mamanya Choki dengan santun. 

"Biasalah anak muda, kekasihnya yang kuliah S2 di Paris akan datang malam ini, jadi Choki standby buat jemput di bandara," terang Jeremy menjelaskan lebih detail. 

Tidak lupa dengan nada senang yang diperlihatkan. Semua yang mendengar pun bisa merasakan bagaimana si pemilik hotel merasa bahagia karena putra semata wayangnya sudah memiliki kekasih yang mungkin saja sudah berniat serius. 

"Wah kayaknya sebentar lagi bakalan ada hajatan dari pemilik hotel nih," goda Hari disambut tawa dari yang lain. 

Jeremy sama sekali tidak tersinggung dengan sindiran itu karena dia justru senang karena sebentar lagi anggota keluarganya mungkin bertambah jika memang apa yang mereka prediksikan benar adanya. 

"Kalian berdua kapan nih pergi ke jamuan sambil gandeng cewek cantik. Masa dari dulu kalau pergi ke pertemuan cuma berdua terus, gak bosen apa kalian ini?" gurau Jeremy lagi mengejek kedua teman putranya. 

"Kalau Frans sih sebenarnya pengen cepet-cepet, Om. Tapi yang mau digandeng belum ada," sahut Frans dengan nada bercanda. 

"Gimana mau ketemu cewek kalau kalian sibuk kerja terus?" timpal mamanya Choki ikut memeriahkan obrolan. 

"Salahkan Pak Bos itu, Tan. Dia emang demen banget ngasih banyak kerjaan," ucap Frans menistakan Abimanyu yang sejak tadi diam saja. 

"Kamu bisa ajukan resign sekarang juga kalau sudah bosan bekerja di rumah sakitku, Frans."

Balasan santai dari Abimanyu sukses menuai gelak tawa dari yang lain. Tentu saja kecuali Frans yang sudah cemberut saat menjadi bahan tertawaan. 

"Kalau Kak Frans resign boleh kali diganti sama Ghea," canda Ghea ikut meramaikan. 

Sebenarnya Ghea serius jika memungkinkan bisa bekerja di Medica Center, sayangnya sang suami pasti melarangnya.

"Saya gaji tiga kali lipat kalau kamu yang gantiin." 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status