Share

Bab 6 Kamu yang Bayar dulu

Pernikahan Chandra dan Cherryl tinggal 3 minggu lagi. Persiapan pernikahan mereka terasa semakin sibuk tidak hanya meeting dengan pihak WO, bahkan mereka harus test food, fitting gaun pengantin, pemilihan dekorasi, cetak undangan. Kini mereka pun harus memikirkan rencana tempat tinggal setelah mereka menikah.

"Yang, setelah kita nikah, nanti kita tinggal di mana?" tanya Cherryl.

"Aku sih bebas, terserah kamu mau tinggal di mana? Di rumah mama boleh, di rumah kamu juga boleh," jelas Chandra santai.

"Loh kok ..., di rumah mama, aku gak mau ah ... Aku mau tinggal di rumah sendiri!" jawab Cherryl dengan kesal.

"Aku belum ada uang buat beli rumah, Sayang. Persiapan pernikahan kita lumayan makan banyak biaya," ujar Chandra.

"Lho kok gitu ..., aku pikir kamu udah siapin rumah, makanya kamu berani buat pesta yang megah," tanya Cherryl.

"Aku pikir di rumah ini masih banyak kamar kosong, bahkan di rumah mama Yanti juga tinggal sendiri. Jadi aku pikir gampang masalah tempat tinggal," ujar Chandra.

"Kita itu nikah harusnya mandiri bukan tinggal sama orang tua. Aku gak mau!! Pokoknya aku mau kita punya rumah sendiri!!" tegas Cherryl.

"Tapi aku beneran gak ada uang, apa mau kita cicil rumah?" tanya Chandra.

"Makanya kemarin aku bilang gak usah mewah-mewah pestanya, uangnya masih bisa dipakai untuk hal lain," gerutu Cherryl.

Chandra hanya menggaruk kepalanya walau tidak gatal sambil tersenyum. Cherryl akhirnya terpaksa amenyetujui usulan Chandra untuk mencari rumah. Mereka memutuskan untuk mencari siap huni dengan cara kredit, mengingat sebentar lagi pesta penikahan mereka berlangsung. Beberapa perumahan elit mereka datangi, berkeliling mencari rumah siap huni. Akhirnya pilihan jatuh pada sebuah rumah dua lantai bergaya minimalis tetapi cukup besar untuk mereka tempati berdua saja.

"Yang ..., sekarang aku belum ada uang untuk DP nya, gimana kalau kamu bayar Dp aku bayar cicilannya?" ucap Chandra.

Seketika mata Cherryl melotot mendengar ucapan Chandra, akan tetapi dengan terpaksa Cherryl mengalah lagi karena pernikahannya hanya hitungan minggu dan dirinya tidak ingin tinggal dengan orang tuanya apalagi mertuanya. Cherryl tidak ingin terjadi konflik dengan orang tua setelah menikah, apalagi konflik dengan mertua seperti di sinetron yang sering ia tonton di saluran 'Ikan Terbang'.

Dengan berat hati terpaksa Cherryl menguras tabungannya kembali, ratus juta harus ia keluarkan untuk membayar uang muka rumah yang akan mereka tempati. Rumah yang akan mereka tempati pun atas nama Chandra dengan alasan ia yang akan membayar cicilan rumah tersebut.

Rumah mereka sudah dapat mereka tempati beberapa hari kemudian setelah serah terima kunci, karena cicilan mereka kepada pengembang perumahan sehingga prosesnya cepat.

Setelah selesai urusan rumah, mereka berencana untuk membeli perabotan untuk mengisi kediaman mereka. Mobil pun tiba di sebuah perbelanjaan Inf*rma, setelah memarkirkan mobilnya mereka pun segera memasuki area pertokoan. Mulai dari sofa, lemari baju, meja makan, lemari dapur, hingga tempat tidur mereka pesan semua.

"Yang ..., boleh gak sekalian kita beli kasur buat mama dirumah? Kasian kasurnya sudah jelek, mama suka ngeluh kalau bangun suka sakit badan semua. Yah itung-itung hadiah dari kita sebelum menikah," pinta Chandra.

"Yah sudah kita pilih kira-kira mana yang mama suka yah," jawab Cherryl.

Setelah sibuk memilih dan membandingkan jatuhlah pada kasur K*ng Koil dengan head board berwarna hitam bergaris krem. Mereka memutuskan untuk melakukan pembayaran menuju kasir. Saat tiba di kasir, tiba-tiba Chandra beranjak pamit ke toilet hendak buang air besar.

"Cher, maaf aku kebelet nih pengen buang air

besar. Kamu kalau udah beres dari kasir tunggu di kursi situ yah," ujar Chandra seraya berlari meninggalkan Cherryl seorang diri di kasir.

"Ta-tapi Chan ...," panggil Cherryl.

Panggilan Cherryl tidak diindahkan, Chandra sudah berlalu meninggalkan Cherryl. Untuk kesekian kalinya Cherryl mengalah kembali, mengeluarkan sebuah atm untuk membayar semua perabot yang sudah mereka pilih.

Sepuluh menit kemudian Chandra muncul, tanpa basa basi lalu mengajak Cherryl pulang. Cherryl hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan calon suaminya. "Sabar Cher... sabar...," batin Cherryl.

Mobil pun melaju meninggalkan area pertokoan, mereka memutuskan untuk makan malam di dekat situ karena perut mereka sudah mulai keroncongan. Pilihan jatuh pada makanan korea grill and shabu untuk menu makan malam mereka.

Di Sela mereka makan, Cherryl menanyakan perihal pembelian perabotan yang sudah ia bayar.

"Ini yang aku bayar disana. Ini totalnya 126 juta kita bagi dua yah, nanti kamu tranfer aku yah," tegas Cherryl tanpa basa-basi.

"Iya nanti aku tranfer pas komisi aku cair. Sudah makan dulu pamali lagi makan ngomongin duit," ujar Chandra berkelit.

Cherryl melanjutkan makannya kembali. Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah masing masing

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status