Share

16. Keputusan

“Bagaimana dengan Tuan Ardin, beliau akan merasa sedih dan penyakit jantungnya?” tanya Mbok Asih merasa kasihan.

“Aku tahu Mbok makanya kami akan memutuskan berpisah setelah Papa pulang dan merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke dua. Rasanya sudah cukup aku bertahan sedangkan Mas Ardan juga masih mencintai Mbak Delia,” jawab Aluna dengan suara sedikit bergetar.

Mbok Asih tidak bisa berkata-kata lagi, antara bahagia dan sedih dengan keputusan yang Aluna ambil. Bahagia karena Aluna bisa mengambil keputusan yang menurutnya tepat dan sedih karena Aluna tidak akan tinggal di rumah itu lagi.

***

Ardan kembali ke kantor dengan wajah yang masih terlihat kesal. Untuk menghilangkan pikiran tentang Aluna dia pun kembali bekerja, memeriksa laporan. Ada saja yang terkena amukan Ardan sehingga para karyawan takut dengannya.

Dia melempar pulpennya tak menentu, bukannya menghilang tatapi malah semakin mengingatnya.

“Ah sial!” rutuk Ardan kesal. Dia semakin mengingat wajah Aluna.

Ardan lalu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status