Share

Amarah Bagas

Pagi menjelang. Thalita sudah membaik. Hanya saja masih terlihat lemas dan wajah pucat pasi masih tergambar jelas.

"Sarapan dulu, Nyonya," tawar Inah, sambil menyimpan semangkuk bubur di atas nampan.

"Iya, terima kasih, Bi. Oh, iya, apa Bagas sudah berangkat ke kantor?"

Inah menepuk kening. "Sepertinya belum bangun, deh, Nyonya."

"Loh, memangnya dia tidur di mana?"

Inah tampak ragu untuk menjelaskan. Namun, akhirnya Inah bercerita tentang semua yang sudah terjadi.

Thalita bergeming.

Inah menggenggam tangan Thalita. "Jujur, Bibi senang dengan hadirnya Nak Darren di sini."

Thalita menatap Inah. "Bibi sudah tau dia siapa?"

"Iya, dia sendiri yang bercerita karena misinya di sini yang tak lain ingin melindungi Nyonya. Andai saja suami Nyonya itu dia."

Thalita tersenyum samar. "Tapi, takdir berkata lain, Bi."

Inah menyudahi pembicaraan karena melihat Thalita murung. ART itu memilih membujuk Thalita untuk makan. Inah bernapas lega karena sang majikan menerima suapan darinya.

Brak!

Daun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status