Share

Chapter 5

Author: Nananailalala
last update Huling Na-update: 2025-06-10 12:05:24

Sebuah tangan besar tiba tiba menarik Rhea ke dalam sebuah kamar. Pintu kamar tertutup dengan keras dan tangan besar pria itu bergerak menguncinya.

Rhea membelalakkan matanya tak percaya, menatap Elroy yang memiliki ekspresi suram dan sorot mata tajam di balik kacamata berbingkai tipis miliknya.

"Pa-paman?" Rhea memanggil dengan gugup. 

'Ada apa dengan pria ini? Kenapa dia tiba tiba merasa seakan akan pria ini ingin memakannya dan menelannya saat itu juga?' Ungkap Rhea dalam hatinya gugup.

"Luar biasa Rhea! Kamu benar benar luar biasa!" Ucap Elroy dengan marah. Mencengkram kedua tangan Rhea dan menahannya ke atas. Rhea mengerjapkan matanya, menatap Elroy ragu.

"Apa kamu benar benar menganggap tidak ada yang terjadi malam itu?" Tanya Elroy dengan nada suara dalam. Rhea seketika mengerti apa yang sebenarnya pria ini ingin lakukan.

"Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas paman? Apa kurang jelas? Kalau begitu aku katakan lagi—”

“—Malam itu hanya sebuah janji satu malam. Ketika kita bertemu lagi, kamu akan tetap menjadi ayah dari sahabatku dan aku akan tetap menjadi sahabat dari putrimu," Ucap Rhea memperjelasnya sekali lagi, nadanya tegas seakan akan tidak memiliki celah untuk sebuah negosiasi.

Elroy terdiam, sorot matanya menjadi semakin tajam. Ia meraih dagu Rhea kasar dan berkata dengan nada suara dalam. "Apa kamu pikir, kamu mengatakannya seperti itu maka akan selalu seperti itu yang terjadi?"

"Rhea, ada banyak variabel dalam kehidupan. Tidak semua hal berjalan sesuai yang kamu mau." Nada suara Elroy tajam, alisnya berkerut.

"Lalu, paman apa yang kamu inginkan?" Rhea berkata dengan tenang, ia tidak merasa cemas atau panik sama sekali. Matanya menatap Elroy dengan tenang dan bertanya.

Elroy mengendurkan alisnya, menarik nafas dalam dalam dan akhirnya berbicara. "Mudah saja, Aku ingin kamu hanya jadi milikku."

Ketika Rhea mendengar hal itu, pupil matanya mengecil. Suasananya menjadi sunyi dalam sekejap. Dua pasang mata itu saling berpandangan, Rhea tahu bahwa itu tadi sebenarnya bukan sebuah candaan.

"Itu tidak mungkin!" Tegas Rhea seraya memalingkan wajahnya, alisnya mengerut dan ia berusaha memberontak. Sayangnya dengan kekuatannya yang lemah, ia sama sekali tidak sebanding dengan Elroy.

Ketika Elroy mendengar jawaban berupa tolakan tegas dari perempuan ini, alisnya kembali mengerut. Otot ototnya mengencang hingga terlihat di permukaan. Sedikit menyeramkan.

Dengan kasar, Elroy meraih dagu Rhea dan memaksanya untuk kembali menatapnya. "Jika kamu tidak mau, maka aku akan mengungkapkan hubungan satu malam kita pada Chloe."

Rhea terdiam, menatap Elroy dengan tatapan tajam. "Ka-kamu... " Rhea ingin mengelak, namun sebenarnya ia tidak memiliki kata kata untuk mengelak.

Menatap pria itu sejenak, Rhea menggertakkan giginya.

Ekspresi suram Elroy menghilang begitu saja, digantikan oleh senyum tipis di wajahnya. Elroy melepas kacamatanya dan melemparkannya ke tanah, menatap perempuan muda itu kemudian tatapannya jatuh pada bibir merah muda yang manis dan telah membuatnya candu malam itu.

Ciuman yang dalam dan intens itu berlangsung, Rhea ingin mendorong pria ini pergi namun tangannya masih tertahan karena cengkeraman tangan Elroy. Rhea terengah engah, matanya memerah dan berair. Baru kemudian, Elroy melepaskannya dengan ekspresi sedikit enggan. Namun, melihat kondisi Rhea, Elroy juga tidak tega menyiksa perempuan kecil ini seperti itu.

Kedua tangannya beralih memeluk erat pinggang Rhea seakan akan jika ia sedikit saja melonggarkan pelukannya, perempuan ini akan menghilang sekali lagi. Menatap wajah memikat Rhea yang memerah. Nafas terengah engah dan mata yang berair. Elroy menjilat bibirnya dan ekspresinya berubah.

"Ah…." Rhea mencengkeram jas Elroy erat, mengusap bibirnya yang basah oleh air liur.

Elroy tiba tiba langsung menenggelamkan wajahnya pada leher Rhea. Membuat Rhea mendongak dan menggertakkan giginya merasakan sesuatu yang basah di lehernya. Pria ini benar benar menggunakan lidah dan bibirnya untuk bermain di lehernya.

Namun, pada saat ini senyum Rhea merekah indah. 'Ya, sesuatu yang sudah aku miliki harus menjadi milikku selamanya'

Bagaimana jika Rhea mengatakan bahwa ia sengaja merencanakan hal ini? Tepatnya ketika ia merasa nyaman dengan sosok Elroy dan ia merasakan untuk kali pertama dalam hidupnya, ia ingin pria ini menjadi miliknya.

Malam itu, malam pertama penuh kenangan indah dan kenikmatan yang luar biasa. Rhea memutuskan, pria ini telah menjadi miliknya! Maka dia harus menjadi miliknya untuk selama lamanya!

Awalnya Rhea ingin bertindak secara perlahan dan tidak terburu buru, tapi siapa sangka pria ini justru lebih mendominasi. Rhea belum mendatanginya, namun ia sudah datang menghampirinya lebih dulu.

Kalau begitu bagaimana Rhea bisa menolaknya? Rhea bukan orang yang naif atau wanita yang sok suci.

Ia adalah orang yang egois dan posesif!Layaknya mawar berduri yang tahu cara melindungi dirinya sendiri. Jika kamu melukainya, maka duri itu akan menyakitimu. Namun, jika kamu memperlakukannya dengan baik, maka kamu akan melihat kecantikan yang luar biasa dari dirinya.

Rhea tidak menolak nafsu Elroy saat ini. Ketika Elroy mendongak dan menatap dirinya dengan wajah penuh nafsu itu. Ia tahu, pria ini sedang kelaparan.

"Satu kali saja." Ucap Elroy dengan suara seraknya. Rhea terdiam sejenak, kemudian ia mengalungkan tangannya ke leher Elroy. Mengangkat sudut mulutnya, Rhea menatap Elroy dengan ekspresi provokatif.

Elroy tersenyum, ia langsung mengangkat perempuan yang seumuran dengan putrinya itu dan langsung melemparkannya ke atas tempat tidur.

Ciuman yang dalam dan intens terjadi, dua bibir, dua mulut dan dua lidah itu saling bertaut. Elroy beranjak dan melepas jasnya juga melepas dasi yang mengganggu gerakannya.

Rhea membelai perut delapan bungkus milik Elroy itu dengan lembut dengan pemandangan garis duyung yang indah.

Rhea tersenyum, ketika Elroy perlahan melepas semua kancing kemejanya. Ia benar benar tidak terlihat seperti pria berusia menuju empat puluh tahun sama sekali. Apalagi wajahnya yang awet muda selain sedikit lipatan di bawah matanya, dan sedikit kumis di atas bibir dan dagunya.

Namun, bukan berarti Rhea membencinya. Jujur saja, itu menambahkan pesona dewasa dan penuh maskulinitas di wajah Elroy yang sudah sangat tampan. Malam itu, Rhea ingat kumis ini seharusnya tidak ada. Mungkin karena pria ini tergila gila memikirkannya, sehingga mengabaikan kumisnya yang memanjang dan tidak memangkasnya.

Rambutnya masih hitam selain sedikit jejak putih di beberapa helainya. Ciuman ganas dan intens Elroy kembali jatuh. Tangan besar dan panas Elroy sudah bergerak menyapu tubuh Rhea.

Rhea dan Elroy jatuh di atas tempat tidur dan terengah engah. Rhea menenggelamkan tubuhnya dalam pelukan Elroy. Membiarkan dua tubuh itu saling bersentuhan dengan bebas di balik sebuah selimut.

Sekelilingnya tampak berantakan dengan pakaian berantakan dimana mana. Rhea memejamkan matanya dan merasa perutnya yang sudah lapar menjadi semakin lapar.

"Paman, aku lapar." Rhea melenguh seraya mengalihkan pandangannya pada Elroy. Elroy yang awalnya sedang asyik bermain dan mengusap rambut Rhea juga perlahan bangkit.

"Aku juga lapar." kata Elroy menyeringai menekankan kata lapar.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Suria
so... Rhea sengaja sebenarnya? mmg berniat menggoda papa sahabatnya? motif? kekayaan?
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 156

    Rhea menyapu lembut foto hitam putih itu dengan telapak tangannya. Permukaan kasar dan dingin itu membuat Rhea tenggelam. Saat itu, Rhea merasa sulit untuk mempercayainya. Hal hal tersebut tampak tidak nyata. Beberapa saat sebelumnya ia masih bercanda tawa dengan kedua orang tuanya. Namun beberapa saat kemudian, ia disambut oleh tubuh dingin kedua orang tuanya.Orang bilang tuhan memberikan ujian sesuai dengan kemampuan hambanya. Namun Rhea merasa saat itu dunia benar benar hancur, ia tidak lagi memiliki keinginan untuk hidup. Ia berpikir untuk apa ia hidup jika alasannya untuk hidup pun telah pergi.Rhea tak siap dan ia tidak pernah memikirkan bagaimana ia melanjutkan hidupnya. Berat badannya berkurang drastis dan bahkan kecantikannya untuk sesaat memudar. Baru setelah pada tahun terakhir sekolah menengahnya, ia perlahan mengembalikan berat badannya. Semua itu pun berkat Chloe yang tak pernah menyerah untuk berinteraksi dengannya."Rhea...Rhea..." Panggilan Chloe segera menyadarkan R

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 155

    'Mereka benar benar kelelahan. Apa mungkin aku terlalu menekan mereka? Lebih baik aku memikirkan bagaimana cara memberi liburan pada mereka.' Lirih Rhea dalam hatinya. Namun ia belum sempat melangkah lebih jauh ketika matanya tiba tiba menjadi gelap. Rhea tertegun ketika ia melihat sepasang tangan menutup matanya. Ia mengangkat alisnya bingung memikirkan alasan dan siapa pemilik tangan tersebut.Suara langkah kaki cepat dan begitu ramai terdengar. Rhea terdiam dan menunggu dengan tenang namun sebenarnya ia sudah samar damar memikirkannya.Benar saja ketika tangan itu dialihkan dan seberkas cahaya perlahan masuk ke dalam mata Rhea. Cahaya redup dari lilin lilin di atas kue. Ucapan selamat ulang tahun yang besar di letakkan di dinding. Mata mengantuk semua orang namun masih memiliki rasa bersemangat yang kuat."Selamat ulang tahun.....""Selamat ulang tahun presiden....""Semoga presiden bahagia selalu....""Semoga presiden banyak uang, jangan lupa bagi bagi ya presiden!""Hahaha, Pres

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 154

    Di dalam ruang rapat, Rhea duduk di kursi utama sementara Chloe duduk di dekatnya. Menatap kepala departemen di masing masing kursi yang tersisa. Chloe segera menyalakan layar lebar. Rhea yang sudah diam membisu perlahan angkat bicara.“Sesuai yang aku katakan sebelumnya, ide keseluruhan game sudah lengkap. Kalian bisa memulai untuk membangun game tersebut dan memperbaiki semua bug yang ada. Seperti sebelumnya, dalam waktu dua bulan, aku ingin melihat produk jadinya.” Ucap rhea dengan nada suara berat seperti mengumumkan kematian semua orang.Skala game kali ini jelas lebih besar dari skala game sebelumnya. Keduanya bukan game pendek yang hanya berisi beberapa informasi. Tapi mereka benar benar seperti menciptakan dunia yang berbeda.“Investasi sudah diterima. Departemen publisitas bisa mulai mempromosikannya. Lalu karena kesibukanku secara pribadi, aku akan membantu dari jarak jauh dan semua kepemimpinan yang ada di studio aku serahkan sepenuhnya pada Cloe. Dalam 2 bulan kedepan, per

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 153

    Kemudian, Noah yang sedang memanjakan tunangannya merasa begitu bahagia. Sesekali memberikan beberapa suapan makanan pada Chloe. Sementara Chloe hanya bisa menerimanya dengan sedikit canggung.Elroy dan Rhea menghentikan apa yang mereka lakukan, menatap Noah dan Chloe yang begitu harmonis di depan mereka."Sudah ku bilang aku bisa makan sendiri." Ketus Chloe sambil mengalihkan pandangannya kesal. Namun meski begitu sudut bibirnya sangat jelas sedikit ke atas menampilkan senyum tipis bahagia."Aku hanya ingin memanjakanmu. Lagipula ini lauk kesukaanmu." Ucap Noah dengan senyum gembira di wajahnya. Sorot matanya yang penuh kasih sayang mampu menenggelamkan Chloe dalam cintanya yang layaknya tsunami.Elroy memandang putrinya yang meski terlihat jengkel namun sebenarnya ia malu malu dan bahagia dengan bagaimana Noah memanjakannya. Sementara Noah tidak lagi menyembunyikan cintanya dan justru menunjukkannya secara terang terangan.Bagaimana Rhea tidak bahagia? Ia memiliki senyum bahagia ket

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 152

    "syukurlah jika mereka sudah berbaikan." Ucap Elroy yang saat ini tinggal di dalam mobil. Melihat melalui jendela bagaimana Chloe dan Rhea yang nampak akrab dan bahkan berbincang dengan penuh senyuman.Elroy menurunkan kaca jendela mobilnya. Menatap Rhea dengan tenang. Rhea berjalan dengan langkah cepat bahkan Chloe tercengang melihat bagaimana Rhea yang hampir berlari menghampiri ayahnya."Cinta benar benar mampu mengubah seseorang." Gumam Chloe pada dirinya sendiri sambil menggelengkan kepalanya merasa luar biasa.Ia segera berjalan mengikuti Rhea. Saat ini Elroy mengulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala Rhea dengan penuh kasih sayang. "Ayo pulang." Ucap Elroy dengan ringan. Rhea membuka pintu dan masuk. Chloe yang masih berdiri di belakangnya benar benar terdiam.'Dia benar benar melupakanku! Cinta sungguh mengerikan.' Lirih Chloe dalam hatinya. Ia hendak berpamitan pergi dan pulang lebih dulu ketika tatapan Elroy beralih padanya."Kenapa masih diam? Masuk." Ucap Elroy denga

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 151

    "Ibu tiriku menangis?" Tanya Chloe dengan senyum di wajahnya. Ia meraih tangan Rhea dan berfikir sejenak sebelum kemudian berbicara. "Saat aku pertama kali melihatnya aku memang benar benar sangat marah. Aku benar benar kacau, sahabatku selama ini ternyata adalah orang yang selama ini menikah dengan ayahku dan diam diam menjadi ibu tiriku." Ucap Chloe dengan tangan mengepal. Jelas ia masih sangat marah tentang Rhea yang menyembunyikan hal sebesar ini darinya "Kita sudah menjadi sahabat selama bertahun tahun tapi kamu masih menyembunyikan hal sebesar ini dariku? Kemudian aku merasa tidak nyaman, ayahku memiliki istri namun ketika memikirkan istrinya adalah sahabatku, aku tiba tiba memikirkan." "Jika suatu hari ayah marah padaku, aku akan mengeluh padamu. Jadi kamu harus melindungiku. Aku jauh lebih tau dari siapapun seberapa besar cinta ayah ku padamu. Tidak berlebihan jika dikatakan kamu adalah dunia ayahku. Bagaimana aku rela bisa memisahkan kamu dengan ayahku?" Lanjut Chloe dengan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status