Share

Chapter 6

Author: Nananailalala
last update Last Updated: 2025-06-11 16:11:36

Beberapa waktu kemudian, keduanya yang baru saja selesai makan, berjalan duduk di atas sofa. Rhea tersenyum dan mengusap perutnya dengan ekspresi puas.

Sedangkan Elroy duduk disana sambil membaca sebuah buku. Ketika ia mengalihkan perhatiannya, ia melihat Rhea sebenarnya duduk dengan jarak yang begitu jauh darinya.

"Apa yang kamu lakukan disana? Mendekatlah." Tegas Elroy seraya sedikit memiringkan tubuhnya dan segera menarik pinggang Rhea mendekat ke arahnya.

Rhea sontak melihat ke lantai atas, ke arah kamar Chloe. Ia melihat, sahabatnya itu sebenarnya baru saja bangun tidur dan berjalan keluar kamar dengan sedikit rasa kantuk yang tersisa.

Melihat hal itu, Rhea buru buru mendorong Elroy menjauh di bawah tatapan tak percaya pria itu dan berpindah duduk di sofa tunggal lainnya.

Elroy yang merasa perasaan lembut dan ramping itu menghilang dari tangan dan pelukannya, merasa tak bisa berkata kata. Ketika ia mendongak mengikuti arah pandang Rhea, ia melihat putrinya berjalan turun ke bawah.

Baiklah, ia akan memakluminya kali ini.

Pada saat yang sama, suara Chloe terdengar. "Rhea, kamu masih disini? Aku kira kamu sudah pulang." Chloe berlari kecil dan melemparkan dirinya dalam pelukan Rhea. Rhea tersenyum dan mengusap kepala Chloe penuh kasih sayang.

Melihat hal itu, ekspresi Elroy berubah seketika. Ia melihat Rhea mengambil cemilan dan memberikannya ke mulut Chloe secara langsung. Untuk sejenak, ia tidak bisa berkata kata, dan sedikit rasa iri muncul di matanya.

"Ngomong ngomong Rhea, kenapa kamu masih disini? Kamu bahkan duduk bersama ayahku? Dia tidak mengajukan pertanyaan yang berlebihan kan?" Bisik Chloe seraya melirik ayahnya yang duduk disana dengan ekspresi dingin.

Rhea tersenyum canggung dan bergumam pada dirinya sendiri, 'Apa kamu percaya jika aku mengatakan aku baru saja tidur dengan ayahmu? Aku takut kamu akan jadi gila setelah mengetahuinya'

"Tidak apa apa, hanya beberapa perbincangan sederhana." Jawab Rhea dengan suara lirih. Melirik Elroy yang duduk menatapnya dengan tatapan tajam dan iri disana, Rhea tersenyum namun mengabaikannya. Hal itu hampir membuat Elroy bergegas memisahkan wanitanya dari putrinya itu. Menariknya kembali dalam pelukannya.

"Apa kamu tidak merasa sedikit takut dan gugup ketika bersamanya?" Melirik Elroy, Chloe kembali bertanya. Kali ini ada sedikit nada gugup di wajahnya. Entah bagaimana, Chloe merasa baru saja melihat jejak kemarahan di ekspresi ayahnya. Apa ia masih bisa hidup sampai besok? Chloe ingin menangis rasanya. Apa salahnya?

Rhea tersenyum canggung. Tidak lama, Rhea juga berpamitan pulang. Sebelum pulang, Elroy nampak menanyakan hal yang aneh.

"Berapa umurmu tahun ini?" Tanya Elroy yang berhasil membuat Rhea membuka mulutnya bingung.

"Tahun ini? 21 tahun." Mendengar jawaban Rhea, Elroy juga menganggukkan kepalanya. Di bawah tatapan bingung Chloe, Elroy benar benar ikut bersamanya mengantar Rhea pulang.

"Kalau begitu Chloe, Paman. Aku akan kembali dulu"

Keesokan harinya.

Chloe memeluk Rhea dengan akrab, berjalan menuju ruang kuliah bersama sama. "Hehe"

"Ada apa denganmu? Mengapa kamu begitu bahagia hari ini? Apakah kamu mendapat hadiah lainnya dari ayahmu?" Rhea bertanya ringan ketika ia mendengar tawa Chloe yang begitu bahagia.

"Hehe, mari kita pergi ke lapangan hari ini. Ada pertandingan basket disana" Ucap Chloe dengan mata berbinar. Seketika Rhea mengerti apa yang dimaksud gadis ini.

Rhea tahu bahwa Chloe menyukai seorang senior dari tim basket. Senior itu termasuk mahasiswa yang sangat populer, tampan dan cerdas juga merupakan kapten tim basket universitas saat ini.

"Ohhh, kamu ingin menonton Rafael?" Ketika Rhea mengatakan hal itu, Chloe menegakkan tubuhnya. Ia tertawa canggung dan menatap Rhea dengan tatapan memohon.

"Baiklah, aku selalu kalah darimu" Chloe terkekeh dan berjalan lebih cepat ke kelas.

Ketika jam mata kuliah berakhir, Chloe sudah lebih dulu terburu buru memasukkan bukunya ke dalam tas dan menarik Rhea yang masih bermain game berlari menuju lapangan.

"Ayo cepat, pertandingannya sudah dimulai"

"Tunggu sebentar, jangan lari lari. Aku lelah"

Tiba di lapangan basket, Chloe dan Rhea terengah engah. Keduanya menatap lapangan basket yang sudah ramai dipenuhi dan di kelilingi orang.

Awalnya tidak ada harapan, namun Rhea membawa Chloe menyerobot kerumunan hingga tiba menjadi paling depan. Chloe terlihat bahagia dan sontak berkata. "Hehe, jika kamu memiliki orang yang kamu sukai nanti. Aku janji akan membantumu mendapatkannya"

Di bawah tatapan Rhea yang terdiam, Chloe bertindak seperti fans girl dan berteriak memanggil nama kesayangannya itu. Rhea mengalihkan perhatiannya, melihat anak laki laki muda dan tampan di tengah lapangan.

Rafael yang memakai headband, melambaikan tangannya kepada orang orang di sekitarnya. Ia melihat ke arah Chloe, bahkan mengedipkan matanya dan mengirimkan kiss dari jarak jauh.

Rhea terdiam, tiba tiba ia merasa jijik. Jika itu Elroy, pria itu akan langsung menghampirinya. Kemudian mendorongnya ke dinding dan menahan kedua tangannya kemudian menciumnya ganas.

"Ehem" Rhea berdehem ketika pikirannya sudah terlalu jauh. Pada saat ini, handphone nya berdering. Itu adalah notifikasi pesan, Rhea melihat bahwa pesan itu dikirim oleh Elroy.

Jadi ia berjalan mundur, meninggalkan Chloe yang masih asik menyemangati kesayangannya. Ketika Rhea sudah keluar dari kerumunan, ia akhirnya bisa menghela nafas lega dan membuka pesan dari Elroy dengan tenang.

Namun baru saja ia membukanya, mata Rhea membelalak terkejut, alisnya mengerut dan ia menggenggam handphone di tangannya erat karena kesal.

Disisi lain, Elroy Morris pria penuh dominasi itu memiliki senyum tipis di wajahnya, menatap buku nikah yang ada di tangannya.

Asisten di belakangnya mau tidak mau berkata, "Presiden, apa kamu benar benar yakin melakukan ini"

Elroy mengabaikannya, nampak tidak peduli dengan apa yang dikatakan asistennya itu.

"Presiden, umur anda dan umurnya terpaut 25 tahun yang sangat jauh. Apalagi tentang status... " Kata kata Asisten tersebut terhenti, ia menatap presidennya yang seperti anak muda tergila gila akan cinta.

"Kamu tahu kan, aku tidak peduli tentang hal itu" Kata Elroy ringan seraya menatap asistennya. Jika sebelumnya, Elroy mungkin sudah geram mendengar peringatan dari asistennya. Namun, karena suasana hatinya baik ia tidak marah bahkan memberi penjelasan.

"Presiden, anda memang tidak peduli. Tapi bagaimana dengan orang orang disekitar anda? Orang tua anda? Wanita muda itu? Atau orang tua wanita muda itu?"

"Lagipula kamu mengambil surat keluarga pihak lain dan membawanya untuk mendaftarkan buku nikah denganmu tanpa izin dan secara diam diam." Asisten itu kembali mengingatkan.

Elroy tersenyum, "Tidak akan, dia berkata bahwa dia telah setuju. Ini bukan tanpa izin, aku juga sudah memberitahunya, jadi ini bukan diam diam."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 12

    Keesokan harinya, Rhea terbangun dan melihat Chloe masih tidur sambil memeluknya. Setelah melepaskan diri, ia mengambil handphone nya dan melihat ada beberapa pesan dari Elroy. Beberapa pesan mungkin diketik dengan penuh kekesalan. Lagipula malam ini adalah malam pernikahan mereka, namun Rhea justru pergi ke rumahnya dan tidur bersama Chloe. Apalagi ketika Elroy mengetikkan kalimat, 'Dia suamimu atau aku suamimu?' Rhea yang membacanya hampir tidak bisa menahan tawanya. Rhea juga mendapat berita dari Elroy bahwa malam ini ia akan menghadiri acara rutin makan malam keluarga. Jadi, ia akan pulang terlambat dan meminta Rhea untuk menunggu di villa yang baru saja Elroy berikan. Rhea tersenyum dan hanya membalas berupa stiker kucing yang manis. Ketika memikirkan reaksi Elroy, Rhea yakin bahwa suami barunya itu akan kesal dan marah melihat pesan panjang dan lebarnya hanya ia jawab dengan sebuah stiker. ..Rhea baru saja keluar kelas dan sosok Chloe menghampirinya dengan langkahnya yang

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 11

    Rhea telah menorehkan prestasi gemilangnya di bidang akademik dan hampir tidak ada orang yang berasal dari bidang pendidikan yang tidak mengenalnya! Chloe juga mendengar semua yang dibicarakan Rhea dan perlahan tersenyum. Ia memeluk Rhea erat dan butuh beberapa saat hingga Chloe melepaskannya. Memandang Rhea yang memiliki ekspresi khawatir dan cemas di wajahnya. Kemudian perlahan berkata, "Aku tahu kamu khawatir padaku, aku juga mengerti dan paham semua yang kamu katakan padaku. Aku janji tidak bersikap sembarangan tentang ini.""Bagaimanapun kita berada di jurusan yang sama, ilmu komputer. Aku sudah beberapa kali berbincang dengannya dari media online dan mengetahui bagaimana sikapnya sedikit.""Jika aku dan dia benar benar tidak cocok dalam periode ini, aku juga tidak akan ragu meninggalkannya.""Pokoknya kamu tidak perlu khawatir tentangku, aku tahu apa yang aku lakukan. Aku juga akan sering melaporkan kondisiku padamu sehingga aku tidak membuatmu khawatir.""Yang lebih perlu dik

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 10

    Setelah mengantar Rafael pergi kembali ke tim basket nya. Chloe yang belum bisa menghilangkan kebahagiaannya memeluk Rhea dengan erat hingga Rhea hampir tidak bisa bernafas."Bagaimana ini Rhea? Sepertinya aku akan gila? Aku benar benar bersama Rafael? Tidak, apakah hari ini april mop? Ataukah aku hanya bermimpi?" Chloe mengguncang tubuh Rhea. Sedangkan Rhea memiliki ekspresi kesal dan tak berdaya di wajahnya."HENTIKAN!""Ini nyata, kamu tidak sedang bermimpi dan sekarang januari, tidak ada april mop!" Ucap Rhea sambil mencubit lengan Chloe sedikit keras hingga gadis itu merintih kesakitan."Hehe, tidak bisa! Aku akan pergi ke rumahmu hari ini dan menginap. Aku akan menghabiskan sepanjang malam untuk menceritakannya padamu!" Ketika Chloe mengatakan hal ini, ekspresi Rhea membelalak. Jika bukan karena Chloe adalah sahabatnya, juga termasuk sebagai anak tiri nya. Rhea sudah pasti menendang orang ini menjauh.Beberapa waktu kemudian, Rhea baru saja tiba di rumahnya yang ia sewa dengan a

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 9

    Pada saat ini, telephone Rhea berdering. Melihat bahwa yang menelpon nya adalah sahabatnya, tidak butuh waktu lama bagi Rhea untuk mengangkatnya. "Hallo, Chloe?" Sapa Rhea dengan malas. Elroy mendengar bahwa yang menelepon istri muda nya itu adalah putrinya, ia juga meletakkan dokumennya sesaat. "Rhea, kamu kemana? Kamu pergi tiba tiba, bahkan tidak pamit. Kamu tahu, hari ini adalah hari paling membahagiakan untukku" Nada suara Chloe nampak begitu gembira. Bahkan dari suaranya yang bersemangat, Rhea tahu bahwa sahabatnya ini mungkin sedang melompat bahagia saat ini. "Apa yang begitu membahagiakan, bukankah kamu sebelumnya mengatakan bahwa hari paling membahagiakan untukmu adalah hari ketika kita menjadi sahabat?" Rhea terkekeh dan berkata. Ia memeluk leher Elroy sembari mengusapkan wajahnya pada leher pria itu. Rhea masih sedikit tidak nyaman, beberapa waktu yang lalu ia masih sahabat Chloe namun waktu berikutnya, ia langsung berubah dari sahabat menjadi ibu tiri. "Hehe,

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 8

    Rhea menganggukkan kepalanya, "Kamu cukup perhatian" Ucap Rhea dengan sedikit nada lega. "Aku hanya ingin mendapatkan gelar darimu, tapi aku tidak ingin gelar pacar tanpa kepastian. Aku ingin menguncimu disisiku!" Kata Elroy tersenyum, ia meraih pipi Rhea dan membelainya lembut. "Lagipula kamu tahu, aku menjalani hidup dengan membenci ketidakpastian. Aku mengkhawatirkan banyak hal setelah menjadi lebih tua, aku takut kamu akan melarikan diri dengan pria lain jadi aku menguncimu" Laniut Elroy menatap Rhea dengan penuh kemenangan. "Apakah kamu puas dengan gelarnya?" Rhea tersenyum membelai dada bidang Elroy dan mendongak penuh rayuan. "Sangat puas, tolong panggil aku dengan gelarku" Goda Elroy, matanya menyipit dan ia benar benar rakus akan perempuan ini! Sejak kapan? Mungkin sejak malam itu? "Suamiku... " Panggil Rhea lembut. Sorot mata Elroy berubah, ia menatap Rhea dengan tatapan yang dalam. Saat ini, Rhea bisa merasakan nafas panas berhembus di wajahnya. Namun, ia

  • Aku Jatuh Cinta Dengan Ayah Sahabatku   Chapter 7

    Asisten itu terdiam, ia tidak lagi berbicara. Baiklah, ia tidak akan pernah bisa menang dengan orang ini. Kenapa ia repot repot berdebat dengan orang ini.Dia yang menikah, biarkan dia yang menanganinya sendiri. Tidak perlu peringatannya. Tapi Asisten itu masih merasa, wanita muda itu pasti akan marah ketika ia melihat buku nikah yang didaftarkan secara diam diam oleh presiden nya.Apalagi dilihat, umurnya masih begitu muda. Masih 20 tahun! Ia baru tahu bahwa presiden nya yang selalu tidak mau dekat dengan perempuan itu sebenarnya tertarik dengan gadis kecil? Sikapnya juga begitu mendominasi dan langsung diam diam mendaftarkan pernikahan antara dirinya dan wanita muda itu....Kembali pada Rhea, saat ini ia baru saja mendapat pesan dari Elroy. Namun bukan pesan rindu seperti yang diharapkan. Tapi sebuah foto yang menunjukkan buku nikah dengan fotonya dan foto Elroy terpampang jelas di sana.'Apa? Aku sudah menikah? Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu?' Gumam Rhea bingung dalam benaknya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status