Share

Bab 18. Aku Pergi

***

Saat ini aku sudah berada di taksi. Tidak tahu akan ke mana. Pikiranku terus tertuju pada malaikat kecilku. Bagaimana keadaannya sekarang? Aku tak kuat mendengar suara tangisannya tadi. Apalagi Caca baru saja sembuh dari sakitnya. Aku sangat mengkhawatirkan keadaannya.

Semuanya seperti mimpi. Aku tak menyangka jika malam ini diusir dari Rumah itu. Masih tak percaya dengan kenyataan. Jika saja tahu hal ini akan terjadi, aku pasti sudah pergi lebih dulu, tanpa sepengetahuan Mas Daris dan semua orang di rumah itu. Aku pasti akan membawa Caca pergi.

"Kita mau kemana, Mbak."

Aku tersadar ketika mendengar suara supir taksi. Berhenti menatap keluar jendela.

Aku tidak tahu mau ke mana. Bibirku masih enggan untuk berucap. Rasanya ingin kembali ke Rumah itu dan membawa pergi Caca agar ikut bersamaku.

"Mbak nya mau ke mana?" Supir taksi kembali bersuara.

"Berhenti di Hotel saja, Pak. Aku tidak tahu hotel terdekat di sekitar sini," ujarku yang mungkin nyaris tak terdengar.

"Kenapa tidak bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status