Share

Bab 10

Author: Nanda
Setelah mengantar Riel pergi, Intan kembali ke Kediaman Wanar. Sejam kemudian, Rudi datang bersama Linda.

Intan sedang membenahi laporan keuangan bulanan Keluarga Wijaya di ruang kerjanya. Melihat mereka datang, tatapannya tertuju pada tangan mereka yang bertautan.

Intan menghirup wangi gaharu yang dibakar dalam pot emas bermotif binatang. Baiklah, langsung bicarakan saja.

Setelah menyuruh Mutiara keluar, Intan berkata, "Silakan duduk!"

Linda memakai gaun merah yang disulam dengan kupu-kupu emas. Begitu duduk, gaunnya menjuntai sehingga kupu-kupu itu tampak diam.

Linda tidak termasuk cantik, tetapi sangat gagah.

"Intan!" seru Linda sambil menatap lurus padanya. Dia telah membunuh banyak musuh di medan perang sehingga yakin Intan tidak akan berani menatap matanya karena wibawanya. Namun, di luar dugaannya, mata Intan jernih dan tidak ada rasa takut.

"Jenderal, langsung katakan saja!" ucap Intan.

"Dengar-dengar, kamu ingin ketemu aku? Aku sudah datang sekarang. Aku hanya mau tanya, apa kamu bersedia hidup bersamaku dengan rukun?" kata Linda dengan tegas dan mendominasi. "Aku harap kamu bisa jujur, jangan berpura-pura di depanku. Taktik memelas bisa mengelabui pria, tapi tidak bisa mengelabuiku."

Intan menatapnya seraya berkata, "Ibu Suri pernah bilang Jenderal Linda adalah teladan bagi semua wanita. Mohon Jenderal Linda jawab, apa aku punya pilihan selain hidup bersamu dengan rukun?"

Linda berkata dengan tegas, "Tidak usah ungkit yang lain. Kamu punya pilihan atau tidak, itu urusanmu."

Intan pun tersenyum. Senyumannya yang menawan membuat Linda merasa tidak nyaman.

Intan menatap mereka. "Aku tentu bersedia hidup bersamamu dengan rukun."

Setelah cerai, mereka tidak akan ada hubungan atau dendam lagi. Intan bersedia hidup bersama dengan rukun, tetapi tidak ada kesempatan untuk hidup bersama dengan rukun.

Linda memprotes dengan jengkel, "Sudah kubilang, jangan bohong. Aku tahu kamu bohong atau tidak. Kalau tidak, kamu tidak perlu masuk ke istana dan minta Yang Mulia menarik kembali dekretnya. Tapi, mana mungkin Yang Mulia mendengarkanmu? Kamu pikir kamu pura-pura kasihan begini bisa mengelabui Yang Mulia?"

Ekspresi mata Intan menjadi dingin. "Jenderal Linda, jaga tutur katamu!"

Linda termangu karena Intan tiba-tiba menjadi galak.

Wajah Intan yang cantik penuh dengan ketegasan. "Tidak semua orang punya keberanian dan kemampuan seperti Jenderal untuk bisa maju ke medan perang. Memangnya semua orang yang tidak seperti Jenderal itu berpura-pura kasihan?"

Intan menoleh pada Rudi dan berkata, "Sedangkan kamu, saat melamar ke rumahku, kamu telah berjanji pada ibuku untuk hanya menikahiku dan tidak akan memiliki selir. Sekarang, kamu sudah ingkar janji padaku. Jangan bertingkah seolah-olah aku yang menghambat kalian."

Linda mencibir, lalu menatap Rudi. "Ternyata, kamu juga pernah katakan ini padanya? Jadi, akulah yang merusak hubungan kalian dan menjadi pengacau!"

Rudi meraih tangan Linda dan menoleh pada Intan dengan gusar. "Sudah kubilang hari itu, aku tidak tahu apa itu cinta kala itu, sampai aku menemui Linda. Aku memang tidak seharusnya membuat janji secara sembarangan, tapi sekarang, Linda-lah satu-satunya wanita yang kucintai. Kami juga tidak pernah berpikir untuk menyakitimu. Kamu tetap adalah Nyonya Keluarga Wijaya. Kelak, kami akan lebih sering menghabiskan waktu di kamp militer, anak kami nanti akan dibesarkan olehmu. Jadi, kedudukanmu tidak akan tergoyah."

Intan tercengang. "Apa katamu? Aku masih harus merawat anak kalian?"

Rudi menjawab, "Kalau kamu mau punya anak sendiri, boleh juga. Aku bisa melahirkan satu anak denganmu, tapi setelah itu ...."

Rudi tahu kalimat ini menyakitkan, tetapi di depan wanita yang dia cintai, dia tetap mengatakan, "Setelah kamu hamil, kita tidak akan bersetubuh lagi."

Intan menoleh pada Linda dan bertanya, "Kamu? Kamu juga setuju?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 690

    Dayang Erika segera mengejar Tuan Putri setelah mendengar Jihan akan dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah, "Tuan Putri, apakah Anda berubah pikiran?"Putri Agung merasa isi pikirannya sangat kacau, "Kurung dia di penjara bawah tanah dulu dan nanti baru bicarakan hal ini lagi.""Baik, Anda jangan marah dan melukai tubuh Anda sendiri," bujuk Dayang Erika."Tidak ada seorang pun yang bisa dibandingkan dengan Marko, Jihan tetap bukan Marko meski punya tampang yang sama. Jihan sama sekali tidak bisa membuatku menyukainya dan aku malah marah saat melihat wajahnya."Putri Agung kembali ke kamarnya dengan amarah di matanya dan tetap merasa kesal meski sudah duduk, "Pelayan, bawakan air dan sabun. Aku mau cuci tangan."Semua pelayan sedang sibuk bekerja pada saat ini, Putri Agung mencuci tangan bekas menyentuh Jihan berulang kali, seperti setiap kali dia sehabis berhubungan badan. Putri Agung akan merendam dirinya di dalam ember yang berisi dengan air panas untuk menghilangkan aroma yang men

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 689

    Jihan berusaha untuk berdiri, tapi Jihan sama sekali tidak memiliki kekuatan di dalam tubuhnya seolah-olah dia sedang sakit parah.Jihan segera menoleh setelah mendengar suara pintu terbuka dan terdapat seseorang yang berjalan masuk setelah melewati pembatas ruangan.Rambutnya disanggul dan dihiasi oleh pita, wanita ini mengenakan pakaian berbahan satin yang berwarna putih dan hijau. Wanita ini terlihat berusia sekitar 40 tahun yang tidak terdapat kerutan apa pun di wajahnya. Tapi ekspresi wanita ini sangat serius dan memiliki aura intimidasi dari seseorang yang berkuasa.Terdapat seseorang yang mengikuti di belakang wanita dan memindahkan kursi ke samping tempat tidur. Wanita itu duduk dengan perlahan dan menatap mata Jihan yang terlihat cemas serta curiga."Si ... siapa kamu?" Jihan tidak pernah melihat Putri Agung, tapi mengetahui identitasnya pasti tidak sederhana.Putri Agung melihat kepanikan di mata Jihan dan hatinya berada di tingkat ekstrim, seolah-olah terdapat air yang menyi

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 688

    Sebuah kereta kuda meninggalkan kota dan Jihan sedang bergegas untuk pergi ke Jinbaran karena terdapat masalah pada pabrik di Jinbaran. Ayahnya menyuruh Jihan untuk pergi ke sana secara pribadi meski masalahnya tidak terlalu serius.Sebenarnya Jihan telah tinggal di Jinbaran untuk waktu yang lama, tapi Jihan mengantar istrinya ke ibu kota untuk melakukan persalinan karena istrinya sedang hamil. Jihan bisa menyerahkan masalah di sana pada pengurus toko setelah masalah di Jinbaran diselesaikan, selain itu Jihan juga berencana untuk melakukan bisnis yang lain dalam perjalanannya kembali ke ibu kota.Jihan sudah lama menjadi seorang ayah, karena dia menikah saat masih berusia 20 tahun dan sudah memiliki dua putra pada saat ini. Jadi dia berharap istrinya bisa melahirkan seorang anak perempuan untuknya.Tidak terlalu banyak orang yang memiliki selir di keluarga mereka dan Jihan juga tidak memiliki satu pun selir. Jihan memiliki hubungan yang sangat harmonis dengan istrinya dan selalu membaw

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 687

    Pangeran Rafael bersedia bekerja sama demi hal ini, karena anak ini akan memiliki nama belakang Gunawan dan pasti akan berada di pihak Keluarga Bangsawan Gunawan."Aku akan memberi tahu mereka saat kembali," ujar Pangeran Rafael.Putri Agung bertanya, "Sebentar lagi upacara pemberkatan orang meninggal sudah tiba, apakah kamu sudah mengundang Guru Boni?""Sudah aku undang, ada 8 biksu yang datang bersama Guru boni. Aku akan jemput mereka secara pribadi pada hari pertama."Putri Agung mengangguk kecil dan berkata, "Panggil ibumu datang, tapi kamu harus bilang kalau ibumu harus bergadang dan tidak perlu datang kalau tidak bisa melakukannya.""Tentu saja ibuku bisa melakukannya, ibuku telah menjadi penganut Buddha selama bertahun-tahun dan selalu ingin mengikuti upacara ini," ujar Pangeran Rafael dengan cepat. Terdapat Nyonya Clara, Nyonya Thalia, Nyonya Besar Arni, Nyonya Besar Mila dan lain-lain yang mendatangi upacara pemberkatan orang meninggal. Mereka semua adalah nyonya atau nyonya b

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 686

    Keluarga Salim masih tidak memberi jawaban apa pun, tapi desakan berulang kali dari Putri Agung membuat Nyonya Mirna mau tidak mau harus mendatangi Kediaman Keluarga Salim secara pribadi.Nyonya Mirna baru mengetahui jika Vincent sedang pergi ke Cunang dan berada di Perkemahan Pengintai Tujuvan karena terjadi sesuatu pada Waldy, jadi Vincent pergi ke sana untuk mengunjunginya bersama dengan Charles, yang merupakan anak angkat Keluarga Akbar.Viona berkata dengan nada meminta maaf, "Seharusnya masalah ini sudah diputuskan sejak awal, tapi Vincent bersikeras mau pergi menemui teman seperjuangannya dan baru memutuskan hal ini. Aku sama sekali tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, tapi aku sangat menyukai Nona Reni. Kamu sendiri juga tahu kalau aku sangat menyukainya pada pertemuan pertama kami dan sangat ingin segera menjadikannya sebagai menantuku."Viona berkata dengan tulus dan Nyonya Mirna percaya karena Viona memang menunjukkan kesukaannya pada Reni pada hari itu, kemudian berkata

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 685

    Merpati milik Paviliun Prumania terus beterbangan untuk bertukar pesan dan tiba di ibu kota pada dua malam sebelum upacara pemberkatan orang meninggal setelah beterbangan selama beberapa hari. Surat-surat itu baru dibawa ke Kediaman Aldiso setelah Metta dan yang lain menyusunnya menjadi sebuah surat yang lengkap di malam hari.Metta memberi surat ini pada Marsila, tapi Marsila tidak membukanya, melainkan memanggil semua orang ke ruang kerja dan menyerahkan surat itu pada Tuan Axel, karena hal ini berhubungan dengan Jenny dan sebaiknya membiarkan Tuan Axel membukanya terlebih dahulu.Terdapat urat yang menonjol di dahi Tuan Axel setelah membaca ini, "Sungguh tidak masuk akal. Ini benar-benar merupakan sebuah konspirasi, apa itu utang budi karena telah menyelamatkannya, ini semua adalah rencana yang dibuat dengan teliti."Alfred mengambil surat itu dan berkata secara garis besar setelah membacanya, "Pembuat onar itu adalah preman lokal yang buat masalah setelah terima uang dari orang lai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status