Share

Chapter 6

Penulis: Orang Biasa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-19 18:01:00

Tangan Aldy menutup mulutnya sendiri, menahan ketawa melihat reaksi Lisa yang tidak bisa apa-apa didepan Galih. 

"Baguslah kalau begitu, kamu dulu orangnya ngga banyak bicara, kalau ngga bilang mana ada orang yang tau?" ujar Galih kepada Lisa sambil nenundukkan  badan karena tinggi mereka berbeda dengan satu tangannya mengusap ke kepala Lisa. 

"Cari aku kalau butuh apa-apa yah, ngga usah sungkan ataupun malu-malu oke?" tambah Galih sambil mencubit pipi Lisa yang gemesin itu. 

Lisa tidak bisa berkata apa-apa lagi, pipinya yang memerah tidak bisa ditutupi. Kemudian Aldy dan Galih menjauh melambaikan tangan juga mengucapkan sampai jumpa lagi.

Obrolan kecil antara Lisa dan Miya yag terdengar saat ini, mereka memuji Galih yang kharismanya tidak kalah sama Aldy yang mendapat penghargaan cowok terganteng satu sekolahan itu. 

Dalam benak Lisa masih berpikir apa mungkin semua yang dilakukan ini karena Aldy? apakah dia beneran mau membantuku? lalu kenapa? apa alasanya dia melakukan semua ini? ada apa dibalik semua ini? Pikiran lisa yang banyak pertanyaan, dia merasa antara senang atau sedih dari kejadian tadi.

Setelah itu mereka berdua kembali ke kelas. 

Beberapa jam kemudian...  

"Akhirnya pulangggg... jugaaa.. " teriak salah satu siswa di salah satu ruang kelas. 

"Kamu ngga ke ruang seni kan hari ini Lis ? Kita pergi ke toko minuman yang aku bilang waktu itu hayukk !" seru Miya mengajak lisa dengan semangat. 

Ehh... ?!

Dari belakang ada yang menarik seragam Lisa seperti anak kecil. 

"Miya kan ? Maaf aku pinjam temanmu sebentar" seru Aldy dengan senyum manis seperti biasanya kemudian menjauh dari Miya. 

Hmmm.. 

Siaalll.. Siall..!!

Tatap Lisa mengarah tajam ke mata Aldy, yang entah kenapa menarik aku dan mau mengajak kemana sebenarnya. 

Disisi lain Miya merasa bingung "Sejak kapan mereka berdua jadi sedekat ini? Sebaiknya besok saja saya tanya langsung sama Lisa".

Aldy mengajak Lisa ke pinggir kota yang tepi sungai, asri, damai, angin semilir, banyak burung berterbangan, dan senjapun terlihat indah dari arah sini apalagi ditambah ada jembatan yang menghubungkan dua tempat terpisah karena sungai.

"Kamu ngapain selalu menghindar dariku terus ? Awas saja kalau kamu berani bocorin rahasiaku!" seru Aldy dengan perkataan yang tegas. 

"Iya.. Iya maaf, ngga kenapa kenapa kok" jawab singkat Lisa padahal dalam hati lisa malah berkata berbeda, 'ngga menjauh darimu justru semakin membahayakan aku ....'

"Kamu pengen tau ngga sesuatu tentang Galih ?" tanya Aldy dengan menyilangkan kedua tangan. 

"Ngga?" reflek Lisa langsung menolak.

"Ohhh gitu yah.. Yaudah kalo ngga mau tau, sia-sia berarti selama ini aku bantu kamu dengan susah payah" kesal mendengar Lisa yang menjawab tanpa pikir panjang langsung menolak. 

'Dia pasti sengaja.... Tapi aku sebenarnya pengen tau, yaudahlah apa boleh buat.' gumam Lisa dalam hati gelisah.

Tak lama kemudian....

"Tunggu... aku.. !!!! Aku pengen tau...!!! Aku pengen tau semuanya tentang senior!!" teriak Lisa lantang berubah pikiran. 

"Kalian cewek itu beda dimulut lain dihati yah, kalau seperti itu saya bakal kasih tau dengan senang hati tenang saja" dengan nada agak merayu. 

Berjalan mendekat ke arah Lisa kemudian berkata tepat ditelinga dan membisikkan "Galih itu sebenarnya sudah punya pacar loh"

Hahh..!! 

Tercengang Lisa mendengar itu.

Sejenak terdiam suasana menjadi hening, perasaan Lisa saat ini seperti terkena batu yang besar bahkan sakit lebih dari itu. Tiga tahun lamanya bahkan dia belum sempat menyatakan perasaannya namun semuanya berakhir seperti ini? apakah benar perkataanya itu atau dia sedang bercanda? 

Hanya sebuah penyesalan yang dia terima, belum berani mengungkapkan perasaannya selama ini ternyata orang yang dia sukai sudah memiliki pasangan. Betapa hancurnya perasaanku saat ini, tidak ada semangat hidup lagi. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Kamu dan Takdir   Chapter 65

    "Bos mau pergi kemana kok langsung lari?" tanya Budi melihat bosnya tiba-tiba berlari. Terhenti.... Kemudian berbalik ke arah ke arah Budi... "Ngga mau jadi pria bucin lagi!" Aldy menjawab dengan santainya. Semangat...!! ....Ku pikir aku cuma bisa mengakhiri perasaan ini semuanya hanya dengan kata selamat tinggal... Namun tidak semudah itu aku harus menyerah, berlari mengejar harapan meski sudah tahu apa yang akan jadi jawaban.... Meskipun sudah tahu nanti akhirnya, tapi aku tak mau juga membuatnya terluka. Aku tak akan meninggalkanmu begitu saja... Walaupun aku sudah tahu kamu akan bersama dia, ijinkan aku tetap mencintaimu dengan tulus walau tak ter balas..... Hossh.. Hossh.. Hossh.. (suara napas tergesa gesa)Genggam tangan gadis itu dari belakang, dengan reflek Lisa menengok ke arah belakangnya.. "Aa.. Aldy?!" tergugup Lisa mengucap nama itu. Lisa langsung menarik tanganya dari genggaman Aldy hingga terlepas, hatinya meyakinkan dirinya

  • Aku Kamu dan Takdir   Chapter 64

    Aldy yang saat ini hanya berdiri didepan jendela memandang kearah lapangan dengan tatapan yang penuh harapan itu juga diiringi bibirnya yang melebar tersenyum. "Bukankah itu Aldy? Kenapa dia berdiri disana dan tersenyum sendiri? Ayok kita mendekat ke sana" Budi melihat tingkat yang tak wajar seorang Aldy berusaha membujuk temanya juga untuk mendekat ke sana. Tak satupun mengikuti Budi untuk mendekat ke tempat Aldy, karena mereka merasa beberapa hari terakhir mood orang itu sedang tidak baik jadi takut kalau menggangu dia malahan mereka menjadi sasaran pelampiasan jika itu terjadi sesuatu hal sangat mengerikan bagi mereka ber tiga. "Dah kami tinggal dulu ada urusan mendadak!" ucap mereka bertiga langsung lari secepatnya menghilang seketika. Aldy yang sudah berdiri agak lama ternyata sedang mengamati seseorang dari kejauhan, dia menatap ke arah lapangan sekolah yang sedang digunakan untuk penilaian pelajaran olah raga. M

  • Aku Kamu dan Takdir   Chapter 63

    "Hai Lisa! Masih sibuk ya" sapa Budi dengan tersenyum dia sudah berada di pintu ruang kelas. Emang anak monyet tuh orang!! Aldy merasakan sangat kesal dengan kelakuan Budi yang kini sudah berada didalam ruang kelas Lisa. Bertambah tambah kesal ketika dia melihat Budi yang menunjuk ke arahnya, tapi hanya terdiam saat pandangannya beralih menatap Lisa. Mereka berdua saling beradu tatapan satu sama lain, seper sekian lama gelagat mereka berdua canggung salah tingkah dan mengalihkan pandangan. "Ahhh.. Ahh -- ganteng banget sih ya ampun idaman sekali jika jadi suami" teriak terpesona teman-teman Lisa yang melihat Aldy yang ada didepan kelasnya. Suara berisik dari teman-teman Lisa terdengar dari ruangan itu, saat kebayakan orang berusaha keluar dari ruang kelas didepan sudah ada Budi menutup nutup pintu keluar. "...itu ada penjual tahu bulat tapi berbentuk lingkaran kan bego ya haaha" Budi mencoba menenangka

  • Aku Kamu dan Takdir   Chapter 62

    Sampai dimana baru pertama kalinya Maya melihat Lisa dekat dengan seorang pria waktu pesta ulang tahun Galih kemarin. "Waktu itu Aku merasa seperti menemukan satu alasan yang sangat tepat untuk menghiraukan kata-kata yang telah aku tanam selama ini yang sudah ku pendam dalam-dalam selama ini.... Jadi sudah jelas ada Aldy yang selalu berada disisimu? Sedangkan Galih juga belum jadi pasangan kamu juga, jadi ngga ada masalah dong jika aku mengejarnya kembali? Aku yang selama ini selalu mencari alasan yang tepat ... tapi apa hasil... sesuatu yang bukan hakku tak akan pernah jadi milikku...." ungkap Maya yang matanya berlinang air mata tak tersadari keluar menyangkut perasaannya yang terluka. "...Aku suka pada dia karena Lisa yang tak ada duanya perempuan seperti dia... Jawaban Galih saat itu sangat jelas terdengar oleh telingaku. Sekali lagi aku minta maaf Lisa.... " sambung Maya yang masih menjelaskan waktu dirinya menyatakan perasaan terhadap Galih.&nbs

  • Aku Kamu dan Takdir   Chapter 61

    Apa?! Dia orangnya sangat lembut?! Teriak kaget Miya mendengar perkataan Lisa itu, apakah selama ini cuma Lisa yang diperlakukan sangat lembut? tambah masuk satu beban lagi dalam hati Lisa. Hufft...!! "Iya... Aku kira cuma mengungkapkan perasaan saja hal yang paling sulit untuk diputuskan tapi ternyata menolak orang lebih sulit" keluh Lisa semakin resah harus bersikap bagaimana. -- RUANG TATA USAHA -- Seorang guru sudah berumur menunjuk sebuah ruangan dimana buku mata pelajaran terletak disana, meminta tolong Lisa untuk diambil kemudian dibawa ke kelasnya. Sepintas selesai keluar dari ruang TU, dia mendengar sekilas keluh kesah para seniornya murid kelas tiga yang membahas padatnya jadwal yang harus dihadapi seperti try out, pelajaran tambahan, latihan soal-soal, kemudian ujian kelulusan. mendengar itu semua, pikiranya langsung tertuju pasti Galih juga sekarang masih sibuk banget me

  • Aku Kamu dan Takdir   Chapter 60

    "Kamu itu benar benar suka sama dia atau mungkin kamu sudah membiasakan perasaan suka padanya hingga terlanjur larut sampai sekarang?" sebuah pertanyaan mengerucut begitu tajam dari ucapan Miya. Apa maksudnya itu?! Seseorang jika sudah menaruh perasaan dalam hati yang paling dalam dengan jangka waktu yang sangat lama bisa jadi itu akan terbiasa. Lalu perasaan itu berlanjut susah untuk dirubah, tentu saja tidaklah baik untuk kehidupan seseorang itu bahkan akan menolak cinta sejati yang akan datang. »Beda lagi sama Witing tresno jalaran soko kulino yah, yang artinya Cinta itu datang karena terbiasa.« Entah tak tahu lagi Lisa harus menjawab pertanyaan itu, apakah memang benar yang diucapkan Miya itu? Kalo itu semua tidak benar lantas kenapa saat Galih mengungkapkan perasaannya, Lisa tidak bisa menjawab. Tatapan kosong dari kedua mata Lisa, mencoba untuk menanyakan kepada hatinya sendiri. Cinta terbiasa dengan Cinta sejati beda tip

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status