Share

Bertemu lagi

Hari ini adalah hari pertama Aldira bekerja sebagai asisten dokter. Namun, sebelum itu mereka harus melakukan tahap seleksi agar menentukan siapa yang pantas untuk posisi tersebut. Terlepas dari itu ia hanya berharap "mereka" tidak mengacaukan harinya yang indah ini.

Tok ... tok ... tok ....

"Masuk!" ujar seseorang dari dalam ruagan itu.

Aldira hanya mengikuti perempuan yang di depannya, kemudian terlihat seorang laki-laki yang tengah sibuk membaca beberapa laporan. 

"Dok, ini adalah salah satu orang yang akan menjadi asisten dokter yang lain masih belum datang jadi kami membawakan dia sendiri terlebih dahulu. Ini juga adalah hari pertamanya bekerja di sini, jadi silahkan berikan arahan untuk apa yang dia kerjakan." 

"Ouh iya, terima kasih silahkan tinggalkan kami berdua." ucap nya.

Laki-laki itu lalu menyuruh Aldira duduk, sementara ia terus memeriksa laporan itu tanpa menatap wajah Aldira.

"Apa ada yang bisa saya bantu, Dok?" tanya Aldira.

Dokter itu tetap diam, beberapa saat kemudian ia lalu menaruh beberpa berkas tersebut.

"Ikuti saya!" ucapnya.

Aldira lalu mengikuti laki-laki itu, ia berjalan di belakangan seperti ekor, hingga akhirnya mereka memasuki sebuah ruang ICU.

Terlihat seorang wanita tua sedang dalam kondisi sekarat dengan kepala sudah robek, menunjukan daging berwarna merah muda yang sudah terkeluar dari tempatnya dan darah segar juga terus mengalir dari kepalanya.

Dokter itu menyatukan kedua alisnya. Kemudian memeriksa beberapa data yang sudah di periksa oleh orang sebelumnya. Lalu ia melihat ke arah Aldira yang hanya menunjukan ekspresi datar seperti sedang kesal. 

"Lo gak takut?" tanya Dokter itu menggunakan kalimat santai. 

Aldira tersentak mendengar kalimat itu dan segera menoleh ke lawan bicaranya. Ia tak percaya bahwa dokter tersebut akan berbicara menggunakan bahasa sehari-hari bukan dengan bahasa yang formal.

"Gue baru lihat, biasanya calon dokter yang jadi asisten gue itu rata-rata takut ngelihat hal yang lumayan mengerikan kayak gini." ucap Dokter itu yang tidak lain sosok itu ternyata adalah Alex.

"Ouh gitu." jawab Aldira santai dengan wajah yang masih datar.

Ia memang sudah terbiasa melihat hal yang mengerikan bahkan yang lebih parah dari itu. Ini hanyalah kecelakaan yang bisa di bilang kecil menurutnya.

"Kayaknya lo lagi kesel?" tanya nya. Karena melihat ekspresi Aldira dan mendengar cara gadis itu menjawab.

"Eh! Enggak, Dok ... maaf." ucapnya setelah mendengar hal itu. 

Alex mengabaikannya dan mulai fokus terhadap pasien yang ada di depannya. Bagaimana ia tidak kesal, beberapa hantu-hantu yang ada di situ terus mengganggu dan mencoba menakut-nakuti dirinya bahkan ada juga yang memegang kakinya untuk meminta bantu padanya.

Ia ingin sekali menghilangkan penglihatannya itu karena ini sangat mengganggu dirinya. 

"Permisi, Dok. Bisa saya keluar sebentar?" pintanya sopan.

Alex hanya mengangguk. Aldira melepaskan pakaian dan sarung tangan untuk melakukan operasi lalu segera keluar dari ruang ICU itu. Namun, masih ada beberapa yang mengikutinya. 

Aldira berjalan menjauh dan melihat sekeliling apakah ada orang yang melihatnya, setelah merasa aman ia lalu menendang satu persatu hantu yang membuatnya kesal itu. 

"Berhenti ngikutin gue!" makinya pada hantu-hantu itu.

Ia tidak hanya bisa melihat, melainkan ia juga bisa berbicara dan berkelahi dengan "mereka."

Hantu-hantu itupun pergi dengan kesakitan meninggalkan Aldira yang sedang kesal. Setelah merasa agak baik, Aldira lalu kembali ke dalam ruang ICU dan mengenakan kembali pakaiannya.

Ia lalu melihat wanita tadi yang tengah sekarat sedang berusaha di selamatkan. Namun, yang membuatnya terkejut adalah arwah wanita itu tengah berdiri sambil menangis melihat dirinya sendiri.

Aldira terus menatap wanita itu, hingga wanita tua tersebut menyadari bahwa ada yang bisa melihatnya. 

"Nak, kamu bisa melihatku, kan?" tanya wanita itu berjalan ke arahnya.

Aldira hanya tertegun. Ia tidak bisa bicara, ia takut orang yang melihatnya akan menganggapnya aneh.

"Tolong selamatkan aku! Anak ku di rumah sendirian ... aku tidak bisa menginggalkan nya sendiri, ayahnya pasti akan terus menyiksanya. Aku sedang pergi mencari tempat tinggal supaya kami bisa pergi dari lelaki bajingan itu, tapi tidak tau kenapa tadi ada sebuah truk yang menghadang jalanku dan aku pun seperti ini." 

penasaran? 

tungguin critanya yah!

jgn lupa vote, coment and share yauw

Berteman juga yah disosmed aku:

I* : @yoselmie_selmie0902

F* : Yoselmie alexandra

sampai ketemu lagi😍

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status