Share

Aku Memilihmu
Aku Memilihmu
Penulis: Yoselmie Alexandra

Prolog

Seorang laki-laki muda sedang duduk merenung sambil meminum secangkir teh hangat kesukaan nya dan juga kesukaan kekasihnya.

Ia sedang memandang secangkir teh hangat didepannya, lalu meminumnya sampai habis kemudian ia melihat secangkir teh lagi yang telah ia pesan untuk kekasihnya.

Tanpa disengaja, ada seorang gadis yang tengah melintas melihat sosok laki-laki tengah duduk merenung dengan kemeja putih milik dokter yang ia taruh di samping meja.

"Sampai ketemu lagi," ucapnya kepada orang yang ada didepannya dengan wajah sendu lalu meninggalkannya.

Gadis itu melihat sosok laki-laki itu pergi begitu saja, gadis didepannya terlihat sangat pucat seperti orang sakit, ia juga mengenakan pakaian pengantin yang cukup indah sambil menangis.

"Pemandangan apa lagi ini." gumam gadis itu lalu meninggalkan perempuan yang sedang menangis itu.

Ia berjalan menuju tempat parkir, langkahnya terhenti karena melihat seorang laki-laki tadi yang ia lihat sedang menaiki mobil mercy berwarna silver.

Perasaan penasaran tiba-tiba muncul di benaknya, ia lalu mengikuti mobil laki-laki itu. Ia segera pergi ke arah mobilnya yang kebetulan sudah berada tidak jauh didepannya.

"Sial! kenapa gue ngikutin dia!" maki gadis itu pada dirinya sendiri. Tapi ia tidak bisa menghentikan rasa penasarannya dan masih terus mengikuti mobil laki-laki itu.

Tiba-tiba ponselnya berdering, ia lalu mengambil ponselnya tanpa melihat nama yang tertera.

"Halo, kenapa nelpon gue? Gue lagi sibuk!" ucapnya kesal sambil terus menyetir.

"Lo kenapa?" balas seseorang ditelpon juga kesal.

Gadis itu pun segera melihat nama orang yang memanggilnya. 'Anggika'

"Kenapa diam? Jawab oii!! Lo kenapa gak jemput gue?" maki Anggika. 

Gadis itu berdecak dan memukul pelan alat kendali itu dengan tangan yang masih menggenggam telepon. Jika ia melakukan sesuatu dengan rasa penasaran, maka hal yang sangat penting itu menjadi tidak berarti lagi.

"Aduh, lo pulang sendiri ajalah gue sibuk!"

"Pasti lo ngejar orang yang ...." ucapannya terpotong.

"Aduh nanti lagi, ntar gue kabarin." potongnya lalu segera mematikan telponnya.

"Dasar! Pasti ada orang yang bikin dia penasaran nih, bukan Aldira namanya kalo gak bisa ngabain permasalahan orang." gumam Anggika. "Gue dari bandara langsung kesini, karena katanya dia mau jemput disini, ehh ternyata malah ngejar orang." lanjutnya.

Aldira terus mengejar mobil laki-laki itu yang terus berjalan tidak tau akan kemana hingga malampun tiba. 

Bersamaan dengan itu mereka juga akhirnya tiba di sebuah jembatan yang lumayan terkenal sebagai tempat rawan bagi orang kecelakaan. 

laki-laki itupun turun, namun bukan datang dengan tangan kosong melainkan dengan sebuah bunga. Ia meletakkannya di pinggir pagar yang ada banyak bunga yang sudah layu dan ada sebuah hiasan kain berwarna putih. 

Aldira kembali melihat gadis yang tadi berada dicafe mengenakan baju pengantin tadi. Ia mulai mencurigai sosok tersebut.

Saat laki-laki tadi pergi, perempuan itu berbalik dan terlihat jelas seluruh wajahnya. Ada sebuah luka akibat terseret dan beberapa daging yang keluar dan terkelupas, sepertinya bekas kecelakaan pada samping kanan pipi dan lehernya. 

Aldira tersentak. Dugaannya ternyata benar, ia memutuskan untuk pergi mendekati perempuan itu.

"Seharusnya lo pergi!" ucap Aldira pada perempuan itu sambil berjalan mendekatinya.

Perempuan itu tampak terkejut namun ia menoleh kearah Aldira dengan tatapan kosong.

"Lo bisa liat gue?" tanyanya sendu.

"Lo seharusnya pergi, lo gak boleh buat dia terus menerus ada di dalam kenangan."

"Gue juga udah berusaha buat dia ngelupain gue, tapi dia terus menerus sendiri. Bahkan gue sendiri juga sedih liat dia selalu dianggap oleh orang-orang gak waras." terang perempuan itu.

"Terus, Lo kenapa gak bisa pergi ke dunia yang seharusnya lo pergi ke sana?"

"Gue gak akan bisa pergi, gue akan terus gentayangan di dunia ini kalo gue dia gak biarin gue pergi." lirihnya.

"Tapi lo bisa bantuin gue, kan? lo bisa buat dia lupain gue?" lanjutnya menatap Aldira penuh harapan.

"Gue? Dih, apa hubungannya sama gue?" ucapnya lalu segera pergi ke arah mobilnya.

ketika ia menyalakan mesin mobilnya dan mulai meninggalkan tempat tersebut, sosok itu juga ternyata sudah berada di bangku belakang.

"Gue mohon!" seru hantu perempuan itu yang kini tiba-tiba muncul di sebelahnya.

"Aduh!" keluhnya.

Ia menyesal karena pasti semua yang membuatnya penasaran, selalu membuat ia harus terlilit dalam masalah orang dan mau tidak mau harus membantunya.

"Iya deh gue bantuin, tapi nama lo siapa?" tanya Aldira.

"Alleta." jawabnya cepat.

"Cowok lo?"

"Alex."

"Oke, Sekarang mending lo pergi, gue masih ada urusan." pinta Aldira.

"Besok kita ketemu lagi di cafe yang tadi gimana?" tanya Alleta.

"Cafe?" tanyanya bingung.

"Gue tau lo tadi pasti ngira gue manusia, kan? Gue sempat liat lo sekilas ngeliat kami dan kayak ada cahaya berbentuk lingkaran berwarna biru di atas kepala lo. Gue pikir itu cuma efek cahaya atau mungkin lo sama kayak gue, ternyata itu tanda buat tau kalau lo bisa liat kami." terang Alleta.

Aldira hanya menggangguk, "Yaudah sampai ketemu besok lagi," jawab Aldira santai.

Kemudian Alleta menghilang, ia lalu pergi menuju kerumahnya dan ketika tiba di sana terlihat Anggika yang sudah ada di depan rumahnya.

"Sukses ngejar orangnya?" tanya Anggika dengan ketus.

"Apaan sih!" jawabnya asal dan membuka pintu rumahnya yang terkunci.

"Jadi, Gimana dapat orang yang lo kejar?

"Iya, tapi seperti biasa mereka minta bantuan." ucapnya sambil terkekeh pelan. 

"Tuh kan ... Udah deh, coba lo berhenti bantuin mereka atau pura-pura gak tau aja kalau lo liat mereka." tegur nya sambil memasuki rumah Aldira.

"Pengen nya gitu, tapi ...."

"Kasihan? Hah? kasian?"

"Bukan, tapi cuma refleks aja." ucapnya lalu pergi ke kamarnya. Anggika hanya bisa mengelangkan kepalanya melihat sikap temannya ini.

TBC ....

Jangan lupa Vote and Comment 

Berteman juga yah di sosmed aku:

I* : @yoselmie_selmie0902

F* : Yoselmie alexandra

Tungguin terus kelanjutan dari crita ini yah, sampai ketemu lagi di part selanjutnya 👋🏻

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status