Share

Empat Puluh

Setelah perjalanan selama kurang lebih satu jam lamanya, Mayang menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah besar bertingkat dua di kawasan perumahan yang cukup jauh dari permukiman penduduk.

Mayang memang sengaja menuju rumah ini. Selain rumah ini merupakan peninggalan dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia, suasana yang asri dan adem memang membuat wanita itu merasa lebih kerasan tinggal di sini ketimbang tinggal di kompleks perumahan yang padat penduduk dan sumpek.

Di sini ia tentu bisa menenangkan diri dengan lebih baik ketimbang di lokasi perumahan yang ramai.

Usai memarkir kendaraannya, Mayang pun turun sambil menggeret tas pakaiannya sementara Bi Intan mengikutinya dari belakang sambil menggendong Calvin dan menjinjing tas di tangannya.

Saat sedang berjalan, Bi Intan membuka mulutnya.

"Ini rumah siapa ya, Nya? Kita baka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gmn rasanya ngusirin anak kandung lu ndiri
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha lu emank pelacur
goodnovel comment avatar
Nyemas Bundanya Alika
mudahan mila ga bs hamil lagi..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status