Share

Bab 176

Penulis: Celine
Begitu Nyonya Tanadi diungkit, Kevin yang sudah melangkahkan satu kakinya langsung berbalik kembali.

Suasana di dalam ruang rapat seketika hening.

Ardi dan petugas Departemen Kesehatan yang duduk di sampingnya bertatapan sekilas, lalu di proyektor tiba-tiba muncul sebuah video.

Itu video rekaman CCTV yang menunjukkan Nyonya Tanadi diam-diam keluar dari kamarnya.

Waktunya di jam dua subuh.

Nyonya Tanadi dirawat di kamar VIP, untuk apa dia diam-diam keluar malam-malam begitu?

"Seperti yang kalian lihat, ketika pasien masih hidup, pasien sempat keluar dari kamar tanpa izin, sengaja mencari waktu saat para perawat ganti shift." Ardi menatap proyektor lalu berkata dengan sabar, "Terlebih lagi, hal seperti ini sudah terekam lima kali oleh CCTV."

Ardi pun menekan tombol remot. Di proyektor langsung muncul lima video berbeda di mana Nyonya Tanadi diam-diam keluar dari kamarnya.

Melihat ini, Kevin sangat terkejut, matanya sudah memerah. Dia pun berkata dengan nada terkejut, "Beberapa hari ini a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 181

    Setelah mengatakan ini, aku mengalihkan pandanganku. Di ujung mataku, aku melihat ekspresi Zelda yang sepertinya tersakiti.Biarkan saja, lagi pula pria di sampingnya bisa menghiburnya.Namun, satu detik kemudian, aku mendengar keributan di sampingku. Waktu aku melihat ke arah suara, terlihat sekumpulan wartawan berlari kemari sambil mengangkat peralatan mereka. Mereka terus mengatakan sesuatu menyangkut "sopir penyebab kecelakaan".Sebuah firasat buruk memenuhi hatiku.Salah satu wartawan berteriak dengan penuh tenaga, "Aku berani menjamin sopir penyebab kecelakaan itu diantar ke Mogowa, pasti ada di antara para korban ini! Cepat cari!"Tandu di bawahku bergoyang. Aku menunduk melanjutkan pertolongan. Saat ini, aku melihat sebuah SIM yang ternodai darah terpeleset keluar dari saku korban, di atasnya tertulis "Surat Izin Angkutan Barang".Jantungku seakan-akan berhenti berdetak. Saat ini, aku melihat Rian mengulurkan tangannya dan memasukkan kembali SIM itu.Kami bertukar pandang, aku

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 180

    Dalam satu malam, udara dingin menyelimuti seluruh Nowa, cuaca langsung berubah sangat dingin. Waktu aku memakai jaket tebal tiba di Mogowa, langitnya mendung dan sudah mulai gerimis.Dinginnya sangat tidak nyaman.Begitu masuk kantor, aku mendengar Devi dan rekan kerjaku yang lain membicarakan mau pergi makan sop. Melihatku masuk, mereka langsung mengajakku ikut mengobrol."Katanya kemarin Dokter Raisa dipuji sama Kepala Rumah Sakit? Dokter Raisa harus traktir kami, dong."Aku tidak menyangka kabarnya tersebar sangat cepat. Waktu aku melihat ke papan pengumuman, aku baru melihat surat introspeksi kemarin sudah hilang."Kalian nggak lihat waktu Kepala Rumah Sakit memuji Kak Raisa, sangat membanggakan." Devi berkata dengan ekspresi bangga, "Waktu itu Pak Budi dan Pak Roni juga ada di sana."Baru saja aku mau menyahut, terdengar suara Bu Ratna yang tegas. "Pekerjaan kalian sudah selesai semua? Pagi-pagi begini sudah mengobrol?"Bu Ratna memang cukup disegani di Departemen Anestesi. Lihat

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 179

    "Nyonya Wijaya, kulihat kamu itu sudah lupa kenapa Hasan bisa masuk pusat rehabilitasi. Kalau bukan karena Hasan melindungi Ardi sampai ditusuk tiga kali, sekarang yang berbaring di pusat rehabilitasi mungkin anakmu ini!""Kamu ...." Ibu mertuaku akhirnya tidak tahan lagi, dia menunjuk ibuku lalu melihat Ardi di samping. "Ardi, kamu lihat anak dan ibu ini. Kamu jangan diam saja!"Ardi yang sedang mengambil air perlahan-lahan mendongak lalu melihat kedua ibu di sini, lalu melihatku dan berkata dengan santai, "Itu hanya ucapan suami istri saat marah, kalian malah anggap serius."Ibuku dan ibu mertuaku langsung ternganga, menunjukkan ekspresi terkejut, bahkan aku juga tidak bisa berkata-kata.Kemudian, Ardi menceritakan soal aku pergi menemui Kevin lalu menambahkan, "Aku mana mungkin nggak melihat usaha Raisa."Dia berkata sambil membawa air berjalan ke arahku, lalu menyerahkannya ke tanganku, tatapannya juga sangat lembut.Dia lagi-lagi berakting jadi suami baik.Namun kenapa? Jelas-jela

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 178

    Aku dan Ardi sepertinya pulang hampir bersamaan.Hanya saja tadi aku fokus mendengar percakapan ibuku dan ibu mertuaku, tidak menyadari keberadaannya.Namun, tidak apa-apa, bagaimanapun juga hanya tersisa sebulan sampai perjanjian kami berakhir. Perjanjiannya memang bersifat rahasia, tapi prosedur dan proses perceraian tetap harus diketahui oleh kedua orang tua.Sekarang situasi kami sudah separah ini, berinisiatif mengajukan perceraian lebih baik daripada dipaksa Keluarga Wijaya.Namun, ibuku sepertinya masih tidak bisa melihat kenyataan ini, dia terus berbicara dengan matanya. "Kamu kenapa bicara dengan emosi terus?""Kulihat belum tentu." Ibu mertuaku duduk dengan angkuh lalu berkata dengan datar, "Kebetulan Ardi sudah pulang, suruh saja Raisa bilang apa maksudnya lebih baik cerai?"Setelah itu, dia melirikku seperti sedang mengancamku.Aku juga malas melawannya, aku melihat Ardi yang berdiri di samping dan berkata dengan tenang, "Aku dan Dokter Ardi sudah pernah membicarakan hal in

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 177

    Aku hampir saja menangis melihatnya."Sayang, kamu bodoh sekali ...." Pria yang terlihat kasar dan kekar itu sudah menangis terisak-isak. Kemudian, dia sepertinya membuat sebuah keputusan, dia mengelus tulisan di proyektor sambil menggumam, "Tapi nggak apa, aku akan segera pergi menemanimu."Setelah itu, dia langsung menerjang ke jendela, untungnya satpam yang ada di sana langsung menghentikannya ....Seluruh bukti di atas adalah hasil investigasi bersama antara rumah sakit dan Departemen Kesehatan. Dengan demikian, kasus Nyonya Tanadi pun resmi ditutup.Begitu anggota Departemen Kesehatan dan tim pengacara Keluarga Tanadi pergi, di ruang rapat hanya tersisa para pekerja rumah sakit.Aku masih belum melepaskan diri dari surat Nyonya Tanadi tadi, masih sedikit bengong.Aku tahu, Nyonya Tanadi pergi dengan penuh kehormatan. Sementara Kevin, meski terlihat seperti orang yang dingin, dia malah mau mati demi cintanya ....Apakah ini suami istri yang sebenarnya?"Di konflik kali ini, kita ha

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 176

    Begitu Nyonya Tanadi diungkit, Kevin yang sudah melangkahkan satu kakinya langsung berbalik kembali.Suasana di dalam ruang rapat seketika hening.Ardi dan petugas Departemen Kesehatan yang duduk di sampingnya bertatapan sekilas, lalu di proyektor tiba-tiba muncul sebuah video.Itu video rekaman CCTV yang menunjukkan Nyonya Tanadi diam-diam keluar dari kamarnya.Waktunya di jam dua subuh.Nyonya Tanadi dirawat di kamar VIP, untuk apa dia diam-diam keluar malam-malam begitu?"Seperti yang kalian lihat, ketika pasien masih hidup, pasien sempat keluar dari kamar tanpa izin, sengaja mencari waktu saat para perawat ganti shift." Ardi menatap proyektor lalu berkata dengan sabar, "Terlebih lagi, hal seperti ini sudah terekam lima kali oleh CCTV."Ardi pun menekan tombol remot. Di proyektor langsung muncul lima video berbeda di mana Nyonya Tanadi diam-diam keluar dari kamarnya.Melihat ini, Kevin sangat terkejut, matanya sudah memerah. Dia pun berkata dengan nada terkejut, "Beberapa hari ini a

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status