공유

Bab 645

작가: Celine
Tadi saat turun dari mobil, aku terlalu terburu-buru dan panik, hanya memikirkan untuk segera melepaskan diri dari Ardi. Saat turun dari mobilnya, aku lupa membawa tas kanvas itu.

Sekarang aku sudah melalui berbagai macam hal, tetapi sama sekali belum menyelesaikan satu tugas pun.

Lupakan saja. Aku akan memintanya dari Ardi nanti. Aku rasa dia tidak akan menahan tasku dan menolak memberikannya padaku.

Hujan deras memang turun sesuai dugaan saat sore hari. Aku beberapa hari ini merasa cukup lelah, jarang ada kesempatan untuk memegang secangkir teh panas sambil berdiri di dekat jendela untuk beristirahat sebentar. "Hujan ini turun dengan sangat cepat."

"Ya. Hujan ini langsung turun tanpa ada peringatan. Dalam sekejap mata semuanya sudah basah." Devi sedang menunduk untuk memainkan ponselnya. Jari-jarinya mengetuk layar dengan sangat cepat.

"Kamu mengobrol dengan siapa? Kenapa sibuk sekali?" Ketika melihatnya begitu sibuk sampai tidak mendongak, aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya.
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (4)
goodnovel comment avatar
Gusti M Muchlis
alur cerita nya tidak logis,kalau mang si Ardi cinta sama istrinya mengapa mengabaikan,menindas dan tidak mengakuinya di depan umum,malah bermesraan dan memperlakukan seolah olah istri sah nya adalah selingkuhan.lalu tiba tiba menunjuk kan kepedulian sekarang ,bukan kan itu tidak masuk akal?
goodnovel comment avatar
Momo Land
kapan ?? sabar sabar
goodnovel comment avatar
Muhammad Qolbi Jefri
dokter tapi bego
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 868

    Palsu?Aku tidak langsung mengerti, hanya menatap Nyonya Lina yang ada di tempat tidur dengan terkejut. "Apa?"Kenapa dia harus membeli yang palsu?"Ini agak memalukan, tapi aku memang tidak memiliki cara lain." Nyonya Lina mulai berbicara dengan agak malu-malu, "Hari saat Ardi memberikan tas itu padaku, aku langsung membawanya untuk minum teh sore dengan beberapa teman, lalu memamerkannya dengan bangga. Mereka semua sangat iri padaku. Lalu, aku mengembalikan tas itu ke Ardi. Masalahnya, aku tidak bisa memberi tahu mereka secara terang-terangan. Kalau tidak, mereka pasti akan mengejekku.""Jadi, aku membeli replika berkualitas tinggi. Kalau tidak dibawa ke toko resmi untuk diperiksa, tidak akan ada yang bisa membedakannya. Ini sudah cukup baik untuk dipamerkan di acara penting."Ternyata begitu.Aku ternyata mengabaikan kebutuhan penting Nyonya Lina.Sebelumnya, ketika Nyonya Lina bercerita dengan gembira tentang Ardi yang memberinya tas, aku hanya menganggapnya suka pamer. Namun, aku

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 867

    "Benar, aku dan Zelda memang tidak memiliki hubungan apa-apa. Yang ada di hatiku selama ini adalah Raisa. Aku juga tidak pernah berpikir untuk bercerai dengannya." Ardi langsung mengakuinya.Sebenarnya aku sudah mengetahui semua ini.Namun, aku tidak mengerti apa maksud Nyonya Lina menyinggung hal ini sekarang."Sebenarnya dalam hatiku, aku sangat percaya pada Ardi. Kita sudah menjadi keluarga selama tiga tahun, bagaimana mungkin aku tidak mengetahui orang seperti apa menantuku? Sejak awal, aku tidak pernah percaya rumor antara dia dan Zelda. Aku juga bisa melihat kalau Ardi benar-benar menyayangimu dari lubuk hatinya. Dia memang tidak rela bercerai denganmu. Kalian berdua ini hanya keras kepala saja, perlu ada orang yang menjadi penengah." Suara Nyonya Lina sangat lembut.Dia tersenyum menatapku. "Tapi kata-kata manis di dunia ini adalah yang paling mudah menipu orang. Hanya dengan menggerakkan bibir atas dan bawah saja, kata-kata manis bisa muncul, tidak membutuhkan banyak usaha. Jad

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 866

    Ketika aku dan Ardi tiba di rumah sakit, Nyonya Lina sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa.Meskipun kondisi tubuh Nyonya Lina sudah stabil, dia masih sangat lemah. Karena tenggorokannya terluka, dia hanya bisa menerima air dan makanan melalui selang nasogastrik.Aku melihat wajahnya yang pucat kekuningan, napasnya yang lemah dan terengah-engah, serta kelopak matanya yang bahkan tidak bisa terbuka sepenuhnya. Air mataku langsung memenuhi pelupuk mata.Begitu melihat kedatanganku, Nyonya Lina tersenyum sambil memanggilku, "Raisa.""Ibu." Aku tidak bisa lagi menahan emosiku, langsung berlari untuk memeluk Nyonya Lina dengan air mata yang berlinang. Kata-kata yang selama ini ingin aku katakan akhirnya terucap, "Maafkan aku, aku seharusnya tidak memperlakukanmu seperti itu."Ya, aku menyesal. Aku menyesal pernah bersikap begitu dingin dan menjaga jarak dengan Nyonya Lina, menyesal tidak memberikan lebih banyak perhatian padanya. Seharusnya dia tidak perlu mengalami kece

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 865

    "Ayo kita pergi, Raisa." Aku baru tersadar ketika Ardi memelukku. Kemudian, aku mengikutinya pergi.Begitu masuk ke dalam mobil, Ardi langsung menghubungi seseorang. Tak lama kemudian, mobil berhenti di sebuah kompleks vila. Seorang pemuda berambut pirang berlari keluar dari dalam. "Berikan padaku.""Rambut Pirang, kamu butuh waktu berapa lama?" Ardi memberikan ponsel Hasan padanya, lalu menanyakan tentang waktu.Saat Ardi memanggil orang itu dengan sebutan Rambut Pirang, aku hampir mengira dia sedang mengejeknya. Namun, pemuda itu sama sekali tidak terlihat marah, malah bersikap sangat alami, seolah itu memang namanya.Aku bergumam dalam hati, 'Siapa yang memiliki nama seaneh itu? Kedengarannya seperti sebuah hinaan.'"Bagaimana kalau kamu dan Kak Raisa duduk dulu sambil minum kopi? Setelah kopimu habis, aku mungkin sudah selesai." Rambut Pirang tersenyum sambil membawa kami masuk ke dalam vila.Dekorasi vila ini sangat sederhana. Daripada dibilang sebuah rumah, tempat ini lebih mirip

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 864

    "Tolong perbesar, biarkan aku melihat wajahnya dengan jelas." Hatiku menjadi makin gelisah ketika aku mendesak Manajer Frandy.Manajer Frandy mengoperasikan kamera pengawas sesuai dengan permintaanku. Yang diperbesar di layar adalah adegan sebelum Hasan terjun ke bawah.Hasan menurunkan lengannya yang memegang ponsel, menatap kosong ke arah tangga sambil terpaku sebentar, lalu mengatupkan bibirnya. Dia seperti sudah membuat sebuah keputusan.Tubuh bagian atasnya condong ke depan, lalu dia langsung terjatuh ke bawah."Ini tidak terlihat seperti tidak sengaja terjatuh," gumam Manajer Frandy sambil mengerutkan kening.Ya, Hasan tidak seperti tidak sengaja terjatuh, lebih terlihat seperti dengan sengaja menjatuhkan diri.Namun, Rena langsung membantah, "Manajer Frandy, aku rasa tidak akan ada orang yang sengaja menjatuhkan diri dari tangga, 'kan? Ayahku yang sudah terbaring lama akhirnya tersadar. Dia jelas tidak mungkin akan melakukan hal seperti ini.""Maaf, Nona Rena, bukan itu maksudku

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 863

    Selain itu, waktu pesta pernikahanku dan Ardi sudah dekat. Aku disibukkan dengan urusan pernikahan, jadi menunda masalah ini untuk sementara.Namun, aku tidak akan melupakan hal itu. Jadi, tidak boleh sampai terjadi sesuatu pada Hasan.Manajer Frandy sepertinya agak sulit menjawab pertanyaanku. "Ini …. Aku juga tidak bisa menjamin, hanya bisa melihat kondisi perawatan Pak Hasan."Jawaban ini membuatku merasa tidak tenang. Aku mengerutkan kening tanpa mengatakan apa pun.Rena yang ada di samping tiba-tiba maju untuk menyela, "Manajer Frandy, kamu mengatakan kalau ayahku terjatuh sendiri dari tangga. Apakah ini benar?"Ketika Rena maju untuk menyela, Ardi langsung menarikku ke samping, lalu menatap Rena dengan tatapan tegas.Hanya saja, Rena seperti sama sekali tidak menyadari tatapan Ardi. Sepasang matanya tampak penuh harapan, tetapi juga penuh curiga menatap wajah Manajer Frandy.Dia mempertanyakan kebenaran kejatuhan Hasan."Tentu saja benar. Para perawat bisa menjadi saksi." Manajer

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status