Share

Bab 64

Author: Celine
Setelah mendengar kata-kata ini, aku langsung tertegun. Operasinya dilakukan demi ibu melahirkan, anestesi juga dilakukan untuk menolong nyawa ibu dan anak. Namun sekarang, keluarga pasien malah memintaku ganti rugi. Benar-benar tidak masuk akal.

"Bibi, jangan marah dulu, kita bisa bicara baik ...."

"Namamu Raisa Larasati, ya? Tadi subuh kamu juga mengutuk menantuku! Nanti di Kemenkes aku pasti laporkan semuanya!"

Selesai bicara, wanita paruh baya itu pergi sambil marah-marah. Dokter Dharma langsung pergi mengejarnya, tapi tidak lama kemudian dia kembali dengan ekspresi galak.

Dia melihatku lalu menghela napas dan berkata, "Raisa, kamu itu bagaimana? Di kejadian seperti ini, kamu berusaha minta maaf saja. Sekarang kamu malah membuat keluarga pasien marah. Kalau sampai dilaporkan ke Kemenkes, jangan bilang aku nggak kasih tahu kamu, minimal kamu dihukum, kalau parah kehidupan magangmu bakal berakhir."

Aku melihat Dokter Dharma dengan tatapan kaget, waktu kita bertatapan, aku mendengarny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mira Lusia
kenapa gak cepet2 cerai sih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 354

    Suara Ardi terdengar dingin dan rendah, seperti angin di musim dingin, yang bisa membuatku menggigil.Cocok sekali dengan tatapan matanya yang tajam dan wajahnya yang kalem. Dia menyerang dengan sangat agresif, membuatku sulit membantah ucapannya.Hatiku yang sudah rapuh dan lelah, hancur berkeping-keping oleh rasa dingin ini. Sebuah lubang besar seakan telah terbentuk di hatiku. Aku dapat merasakan angin dingin tersebut berembus ke dalam hatiku.Rasanya dingin dan hampa.Mataku menyipit sejenak, entah sejak kapan, pandangan mataku menjadi samar.Sekarang sekitar pukul delapan atau sembilan pagi. Saat ini, rumah sakit sedang sangat ramai, orang-orang berlalu-lalang di koridor. Aku dan Ardi sedang berdiri di sudut koridor. Ada banyak suara berisik di sekitar kami, tetapi aku merasa seperti berada di dalam gua es yang sangat sunyi.Keramaian ini tak ada hubungannya denganku. Aku dipisahkan dari dunia sekitar oleh papan kaca yang kedap suara. Aku tak bisa mendengar apa pun, tak bisa meras

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 353

    Devi memanglah ratu gosip sejati, dia bahkan lebih antusias membahas tentangku daripada aku sendiri. Awalnya aku baik-baik saja, tetapi usai mendengarnya, wajahku tanpa sadar sedikit memerah dan aku menjelaskan dengan sedikit gugup, "Kami hanya berteman ….""Ya, ya, hanya berteman." Devi sengaja menirukan nada bicaraku dan mengulanginya, tetapi ejekan di matanya terlihat makin jelas dan dia menyenggol bahuku. "Lalu, bagaimana kamu menjelaskan soal syal itu?"Aku melepas syal itu sebelum pergi ke kamar kecil tadi malam, aku meminta Rian untuk memegangkannya. Akhirnya, aku dihalangi di kamar kecil oleh Ardi. Ketika aku keluar, Rian sudah pergi karena ada hal mendesak dan membawa syalku bersamanya.Dia baru saja mengembalikan syal itu padaku hari ini, aku tidak menyangka Devi dan kepala perawat akan salah paham begini.Aku hendak menjelaskan, tiba-tiba suara tawa Dokter Roni terdengar dari belakangku. "Baiklah, Dokter Ardi, urusan acara pembangunan hubungan tim sudah beres, ayo kita pergi

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 352

    Devi tidak setuju dengan pendapatku. "Dokter Raisa, aku itu sudah berpengalaman. Aku pernah melihat orang menangis karena bahagia, tapi aku belum pernah melihat orang menangis dengan mata memerah karena bahagia. Selain itu, dia juga terlihat sedih."Sepertinya Devi bersikeras kalau Zelda menangis karena sedih.Namun, aku benar-benar tidak bisa memikirkan alasan kenapa Zelda bisa bersedih. Lagipula, semua yang terjadi tadi malam seharusnya membuat Zelda bahagia. Kenapa dia begitu sedih sampai matanya memerah?"Lupakan saja, ini urusan orang lain, kita jangan ikut campur." Aku tidak bisa memikirkan jawabannya, jadi aku berhenti berpikir dan menarik Devi masuk ke dalam departemen kami.Aku masih berpikir Devi salah atau mungkin dia tidak suka melihat Zelda bahagia, jadi dia pikir Zelda pasti sedih, karena dia tidak menyukai Zelda.Setelah kejadian terakhir, pandangan Devi tentang Zelda menjadi makin buruk. Dia merasa kalau Zelda sangat tidak profesional dan suka menyebar fitnah. Meskipun

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 351

    Rian benar-benar teman yang baik. Dia tidak hanya peduli padaku, tetapi juga sangat sabar terhadap keluargaku. Dia tahu kalau perilaku pamanku agak kasar, tetapi dia sama sekali tidak peduli, dia pun menjawab pertanyaan pamanku dengan sangat serius.Aku juga tidak menanggapi ucapan Rian dengan serius. Aku tahu betul kalau cinta yang dikatakan Rian bukanlah cinta dalam hubungan asmara, tetapi dalam hubungan persahabatan.Dia menganggapku sebagai teman yang sangat baik dan tak tega melihatku diperlakukan secara tidak adil sampai bersedih hati, jadi dia berusaha menghiburku dan membuatku bahagia."Sudah, Paman, biarkan Dokter Rian pergi bekerja." Aku pun menghentikan paman.Setelah meninggalkan bangsal bersama Rian, aku berterima kasih sekaligus meminta maaf, "Maaf, Dokter Rian, Paman bicaranya terlalu blak-blakan, jangan dimasukkan ke hati ….""Bagaimana mungkin? Aku justru suka yang bicara langsung, tanpa berbelit-belit dan menebak-nebak pikirannya." Rian menyela sambil menatapku, mata

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 350

    Nyonya Larasati merasa sangat marah. "Kalau bukan kamu yang menggigitnya, siapa lagi yang menggigitnya? Bagaimana mungkin ada orang lain yang bisa menggigit leher Ardi selain kamu?""Itu benar-benar bukan aku." Suaraku terdengar masam, kepahitan yang makin kuat pun menyebar dari lubuk hatiku. Tenggorokanku terasa sangat sakit sampai aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya bisa menjelaskan dengan nada datar dan suara yang lemah, "Dia tidak pulang tadi malam.""Bukan, Raisa, bukankah kamu minum banyak semalam? Kamu itu tidak tahan minum banyak, jangan-jangan kamu sudah minum sampai mabuk dan tak sadarkan diri. Bagaimana mungkin Ardi tidak pulang tadi malam, apakah mungkin kamu yang sudah lupa semua kejadian tadi malam?" Nyonya Larasati menjadi makin cemas dan terus menarik lengan bajuku, nadanya terdengar sedang mendesakku.Karena terlalu cemas, dia bahkan tidak menyadari kalau dia telah mencubit daging di lenganku. Meskipun disebut daging, sebenarnya itu hanya lapisan kulit yang ti

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 349

    Hanya saja sekarang Ardi berani mengungkapkannya secara langsung.Mungkin Ardi sudah berpikir untuk mempublikasikan hubungannya dengan Zelda, jadi dia membiarkan orang-orang melihat bekas gigitan di lehernya.Dia sengaja membiarkan orang-orang melihatnya, untuk menunjukkan betapa dia dan pujaan hatinya saling menyayangi. Bekas gigitan di tubuhnya itu adalah tanda bukti cinta mereka."Ah, ini …." Zelda berdiri paling dekat dengan Ardi, dia yang pertama bereaksi. Dia mengerutkan kening dan berteriak kaget.Nyonya Larasati juga melihatnya. Awalnya dia terkejut dan juga merasa sedikit senang, lalu dia segera menatapku."Ini hal yang wajar, kenapa aku harus menutupinya?" Ardi sedikit mengernyit, jari-jarinya yang ramping mencengkeram pada kerah bajunya. Mata gelapnya melirik sekilas ke wajahku, tetapi ekspresinya begitu tenang dan kalem.Hal yang wajar dan tidak perlu ditutup-tutupi.Aku sudah menebaknya dengan benar. Ardi melakukannya dengan sengaja. Dia sengaja membiarkan semua orang meli

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status