Share

Bab 60. Tangis Tertahan Nayra

“Nay, kamu … kamu bisa membujuk Alva, Sayang?” tanya Riany lirih, menatap penuh harap kepada Nayra, putri kandung saudara laki-lakinya yang telah tiada.

“Bisa, Tante tenang aja, ya. Nay akan susul Bang Alva! Nay tinggal dulu, ya!”

“Iya, Sayang!”

“Misi, Om. Boleh, ya, Nay bujuk Bang Alva?” Gadis itu lalu menoleh ke arah Pak Zul.

“Iya, Nay! Semoga kamu berhasil, Nak! Tolong bilang sama dia, kalau Om sebenarnya sangat menyanyangi dia. Tapi, Om tidak bisa berkata lemah lembut seperti kalian. Om tidak mau Alva menjadi laki-laki cengeng!” sahut Zul membuat hati Riany sedikit lega.

“Baik, Om. Akan Nay sampaikan. Kak, An! Jagain Tante, ya!” Nayra menoleh kepada Anyelir.

“Hem, kejar Alva sana! Cepat! Ke parkiran roda dua, ya!”

“Ok, Kak!”

Gadis itu berlari ke arah lif. Begitu turun di lantai satu, dia langsung berbelok menuju parkiran roda dua. Mata cantiknya menyapu seluruh areal parkir. Tak ada. Apakah Al sudah pergi? Tunggu, itu di sudut sana! Ada seorang pria yang tengah mengamuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status