Share

Keanu Arkananta

Sesampai di tempat pemakaman, Kinan berlari menuju makam Ibunya. Suasana sudah sepi. Ia berdiri terdiam melihat makam Ayah dan Ibunya berdampingan. Air matanya terus mengalir. Kinan bergegas memeluk makam Ibunya dan menumpahkan semua perasaan sedih itu di sana.

Keanu berjalan perlahan, ia tak berani mendekat bahkan melarang Kinan untuk berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Karena ia tau pasti berat sekali untuk Kinan menjalaninya.

Hampir satu jam gadis itu menangis di atas makan Ibunya. Hari yang sudah mulai gelap memaksa Keanu untuk menyudahi kesedihan Kinan dan berusaha membujuk untuk segera pulang.

“Matahari sebentar lagi tenggelam, ayo kita pulang!” Kinan berhenti menangis dan menoleh ke arah Keanu yang berjongkok di sampingnya.

“Kamu pulang dulu sana! Lagian urusan kita udah selesai juga, ‘kan?” ketusnya dengan wajah cemberut.

Keanu tersenyum setengah. “Siapa bilang?”

Kinan mengerutkan muka mena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status