Share

Apakah Dia Benar Menginginkanku?

Setelah ardan berbicara seperti itu aku langsung terus selalu kepikiran dengan ucapannya, Aku tidak mengerti apa yang di ucapkan Ardan, apakah Aku terlalu kecil untuk mengetahui percakapan orang dewasa?

Setelah Kita selesai berbicara, dan mobil Arda pun kembali melaju dan tidak terasa sekarang mobil Ardan sudah terparkir di depan apartemen dan Aku pun turun dari mobil Ardan begitu juga Ardan turun dan mengikutiku dari belakang masuk ke dalam apartemen. Setelah masuk ke dalam apartement Ardan langsung pergi ke balkon sendiri untuk menikmati udara, tetapi Aku terdiam duduk di sofa ruang tamu, setelah Aku duduk sebentar dan sambil bermain ponsel. Ketika perasaan aku sudah mulai tenang, Akupun menghampiri Ardan dan lupa saat itu Aku sedang marah pada Ardan karena membawaku pulang ke apartemen, padahal sedang jam kerja.

"Heii lagi apa?" tanyaku memecahkan keheningan, sambil memegang bahu Ardan , tetapi Ardan tidak menjawab ia malah menatap aku terus dan langsung memeluk ,lagi lagi hatiku sangat berdebar kencang oleh perlakuan arga. Aku langsung melepaskan pelukannya, tetapi arga malah semakin erat memeluknya dan menahanku supaya aku tidak melepaskan pelukan ini.

"Diam dulu Tasya aku mohon ,aku ingin seperti ini dulu, ini sangat menenangkan dan nyaman bagiku sebentar saja gapapa yah," ucap ardan sambil menenggelamkan wajahnya di lekuk leherku.

"Hemmm" jawabku singkat kepada Ardan ,tapi Aku ga bisa menolak, karena di dalam hati Aku sangat menyukai itu dan di dalam hati yang paling dalam aku juga menyukai pelukan ini. Setelah berapa lama Ardan malah tertidur di pelukanku .

'ahhhh rasanya sangat pegal sekali menahan berat badan dia. Tapi aku sangat terpesona melihat ketampanan nya' grutu Aku dalam hati.

"Ardan mau sampai kapan kamu tidur badanku, aku sangat pegal sekali, kamu berat ih," ucapku yang sudah tidak kuat menahan berat badan arga. Setelah itu Ardan pun perlahan membuka matanya sambil tersenyum manis yang membuat menjadi semakin cool dan mempesona.

"Hem maaf aku malah ketiduran, pelukanmu membuat ku nyaman sekali," 

Ucap Ardan yang terkekeh melihat Aku yang lelah menahan berat badan Ardan yang berat.

Krkkk...krkkkk.krrkkk

Tiba tiba suara perut aku yang lapar terdengar sangat jelas. Aaahhhhh aku sangat malu sekali bisa bisanya perutku berbunyi di saat seperti ini, ini bukan waktu yang pas sekali, grutuku dalam hati dan pipi aku tiba-tiba menjadi merah akibat menahan malu.

"Oke aku akan membuatkan mu nasi goreng spesial untukmu," ucap Ardan sambil berdiri dan berjalan menuju dapur.

"Heh ini apartemenku bisa bisanya kamu masuk sembarangan tanpa seizin ku Ardan" sambil berlari mengikuti Ardn.

"Sudah kamu duduk saja," ucap Ardan sambil dia berkutik mempersiapakan alat untuk memasaknya. 

"Baiklah," ucapku.

Aku hanya duduk dan tersenyum sesekali karena memperhatikan Ardan yang sedang memasak, Aku sangat terkesima padanya bisa memasak, karena jarang-jarang laki-laki mau memasak.

Aku tak bisa menahan Ardan untuk jangan memasak, tapi semua itu percuma karena sekuat apapun Aku melarangnya, arga tidak akan mendengarkan .

Nasi goreng buatan Ardan sangat wangi sekali , membuat perutku semakin lapar, tapi tak lama nasi gorengnya pun jadi.

"Yeeeeeee akhirnya Mateng juga,” Ucapku sambil kegirangan.

Saking senengnya aku tak sadar telah berbicara seperti itu. Dan Ardan pun tersenyum melihat aku yang senang. Aku menggerutu dalam hati ahhhh lagi lagi aku sangat malu sekali depan dia.

"Silahkan makan nyonya," ucap Ardan dengan senyuman yang sangat manis yang membuatku serasa di terbangkan ke langit yang sangat tinggi hahaaa terdengar sangat lebay bukan.

"Makasih chef, wahhh ini sangat enak sekali ,kamu pandai memasak ternyata," ucapku pada Ardan.

Setelah berapa menit makanan pun habis, tanpa meninggalkan satu nasi pun yang tersisa. Selesai makan Aku langsung pergi ke kamar dan meninggalkan Ardan yang sedang mencuci piring, bukan Aku yang menyuruh tapi itu kemauan Ardan sendiri. Dan tiba tiba Aku ingat, Aku sedang marah kepada Arga karna membawa pulang seenaknya, jelas-jelas sekarang Aku harusnya bekerja. Dan mood aku jadi jelek lagi, aku langsung bermain ponsel supaya moodnya kembali dan tiba tiba ponselku berdering ,dan itu ternyata dari bunga.

“Tasya ternyata pemilik perusahaan tadi datang ,tapi dia datang hanya sebentar," ucap Bunga.

"Yahh padahal aku sangat penasaran sekali setampan apa sih dia," jawab aku kesal, karena gara-gara Ardan Aku malah tidak bisa melihatnya, saat Aku sedang asik bermain ponsel tiba-tiba arga mengetuk kamarku berkali-kali.

"Tasya buka lah pintunya, apakah kamu masih marah? Maafkan aku Tasya ,aku kira kamu sudah tidak marah padaku," ucap Ardan. 

Ucapan Ardan sangat lembut membuat hati aku goyah dan memilih membuka pintu kamarnya. Aku membuka pintu kamar lalu di depan pintu, Ardan langsung memberikan senyuman yang sangat manis sekali, tiba tiba dia memeluku lagi dan aku tidak bisa menolaknya,akupun membalas pelukan Arga yang sangat membuat nyaman.

"Maafkan aku Tasya."

Ardan semakin mempererat pelukannya, dan Akupun hanya menggangguk tanda sebagai Aku sudah memaafkan Ardan.

"Sekarang sudah siang Ardan,aku harus balik ke kantor , ada pekerjaan yang belum terselesaikan," dia melepaskan pelukannya, dan mencium keningku, baru pertama kali Aku di perlakukan oleh seorang laki-laki dewasa dan juga baru berapa beberapa hari bertemu dengannya.

Setelah itu Ardan pun bergegas pergi menyelasaikan pekerjaan nya, Tasya hanya duduk terdiam di sofa dan menonton tv. Ini sangat membosankan sekali, Ardan lah penyebab kebosanan ini terjadi, tapi di pikir pikir jika Ardan penyebabnya aku rela untuk selamanya agar aku bahagia, sambil tersenyum aku membayangkan wajah Ardan supaya kebosanan ku berkurang, hahahaha lama lama aku jadi gila karena selalu memikirkan dia ,bisa bisanya aku seperti ini pada orang yang baru aku kenal fyuhhhhh' grutu ku dalam hati. Tiba tiba ponselku berbunyi notif pesan masuk, Aku langsung membuka ponsel dan lihat siapa yang memberi pesan ,dan ternyata setelah di buka itu adalah pesan dari Ardan, langsung saja Tasya baca pesannya "Hati hati ya kamu di apartemennya ya saying,” tiba tiba seperti ada kupu-kupu berterbangan di perutku, perhatian kecilnya membuat aku sangatlah senanggg, tapi aku gengsi untuk membalasnya jadi pesannya hanya dia baca, Aku sampai senyum-senyum gak karuan dan terus baca chat dari Ardan sampai berkali-kali.

Tak lama Aku ketiduran di sofa , saat Aku sudah bangun dia baru sadar tak terasa waktu sudah menunjukan jam 10 malam,langsung ia mengganti baju tidur dulu, karena tadi aku tidak mandi sore dan setelah itu aku melanjutkan tidurku kembali.

Tapi tiba-tiba ponselku berbunyi dan ada notif masuk. dan Aku langsung melihat handphone ku, ternyata itu ibuku yang mengirimkan pesan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status