Share

20. Erik Pergi

Glleek!

Susah payah Erik menelan salivanya.

"Bener boleh?"tanya Erik sedikit ragu.

Tara mengangguk, sambil tersenyum malu-malu. Tara mengambil salap tersebut, dari dalam kantong plastik obat. Memberikannya pada Erik.

"Pelan ya,Pih," cicit Tara sambil melirik kedua buah hatinya yang telah tertidur pulas. Tara menurunkan tali spagetti baju tidurnya, dengan gerakan slow motion. Mata Erik tak berkedip, menanti. Pelan dan sangat hati-hati Tara menurunkan tali tersebut.

"Sssstt..,perih!"Tara meringis, namun Erik malah semakin salah tingkah, Erik sampai menahan nafas.

"Nafas, Pih!" ledek Tara sambil melirik Erik yang masih terpaku bak patung pancoran.

"Kapan selesai nuruninnya, Ra?"Erik terlihat semakin gemetar.

Erik yang tak sabar akhirnya, menurunkan sebelah tali baju tidur Tara.

"Subhanallah!" pekik Erik terkaget, melihat gundukan merah dengan pucuk berwarna coklat muda, terlihat seperti luka dalam di sekitarannya. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status