Share

Bab 214

Author: Daffa Adzriel
Setelah Fandy selesai mengatakan kata-kata selanjutnya, ada seseorang bergegas ke sisi Dante lalu berbisik dengan raut wajah yang suram.

"Ketua! Arnold sudah diselamatkan."

Pada saat ini, Dante akhirnya mengerti bahwa mereka sendiri adalah badut yang sebenarnya. Meskipun Fandy berdiri di sana seolah-olah begitu hebat, sebenarnya sudah merencanakan strateginya. Waktu lima menit ini diberikan untuk menebus kesalahan mereka.

Setelah mengetahui hal ini, Dante teriak, bibirnya pun bergetar hebat.

"Fandy! Kamu memang sudah berkembang pesat, tapi apa kamu benar-benar berpikir kamu bisa mengalahkan Sekte Yukaro?"

Fandy tidak berencana untuk bicara lagi. Waktu sudah diberikan untuk mereka, jadi tentu saja harus membalas dendam ini.

Saat hendak mengangkat tangannya untuk membunuh orang-orang di Aula Anora, Fitri berdiri tepat di depan Dante serta yang lainnya.

"Guru, berhentilah!"

Dante menunjuk ke arah Fitri dengan marah.

"Kalau kamu masih mengakui aku sebagai gurumu, pergilah dari sini! Dia su
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aprin Suyanto
semangat lanjutkan min
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1184

    "Ngomong-ngomong, Fandy, kamu sudah pernah bertarung dengan roh jahat?"Fandy mengangguk."Hmm, nggak seseram yang kamu bayangkan. Pertama kali mungkin ya, tapi setelahnya akan terbiasa. Tapi, roh jahat yang benar-benar kuat memang sangat menakutkan."Bahkan Fandy sendiri bilang begitu? Nyali Jovan terasa menciut. Bagaimanapun juga, dalam pandangan mereka semua, kekuatan Fandy sudah merupakan batas tertinggi.Waktu indah selalu berlalu dengan cepat, beberapa hari istirahat pun berlalu dalam sekejap mata.Pukul sepuluh pagi, Fandy berada di bandara Kota Baru."Jangan sampai kelihatan kayak perpisahan hidup mati gitu, aku benar-benar tak tahan lihat kalian berdua."Ossa mengusap air matanya, lalu dengan manja melirik kesal ke arah Nenek Wulan."Sebagai seorang ibu, seumur hidup harus meneteskan berapa banyak air mata untuk anaknya. Aku ini sedang menebus masa lalu."Nenek Wulan terdiam, tak tahu apa yang harus dibicarakan, sekaligus hatinya juga cukup terharu. Setelah berupaya dengan lel

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1183

    "Percaya!"Seluruh hadirin bersuara serempak. Penampilan Fandy hari ini membuat mereka sama sekali tidak menyesal telah ikut bersusah payah di Kota Titus. Fandy sama sekali tidak menampakkan unsur kepura-puraan. Karena mereka juga tidak bodoh, tentu bisa melihat karakter Fandy dengan jelas.Setelah kerumunan bubar, hati Fandy masih lama tak bisa tenang. Dirinya merasa kesal pada diri sendiri yang selalu mengabaikan satu kenyataan, yaitu sifat buruk manusia.Kalau keadaan seperti ini berlanjut, akhirnya hati orang-orang pastilah tercerai-berai. Bagaimana mungkin pemaksaan dengan kekuatan bisa dibandingkan dengan kerelaan hati? Hal ini adalah logika yang dimengerti oleh siapa pun.Untung saja, seharusnya ini bisa dianggap sudah dicegah. Kali ini Fandy muncul dengan kekuatan dahsyat, bahkan tidak menjaga harga diri sang pelindung. Setelah kejadian ini, pastilah tidak akan ada yang berani meniru Helios lagi. Membunuh satu untuk memberi peringatan seratus, itu selalu yang paling manjur."St

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1182

    "Fandy, pemuda ini adalah keturunan seorang sahabat lamaku, biasanya dimanjakan, bicaranya tanpa batas, kamu jangan sampai mempermasalahkannya."Melihat Helios yang meski sudah kena tampar masih dipenuhi ketidakpuasan, barulah Fandy mengerti kenapa Helios begitu arogan, ternyata memang ada sedikit hubungan dengan sang pelindung."Kalau begitu, aku ingin bertanya pada Senior, mana yang lebih penting, perasaan seorang sahabat, atau kelangsungan hidup negara? Di Kota Baru sepenting ini, kenapa justru dikirimkan seorang pemuda tanpa kekuatan, tanpa kecerdasan emosional, dan tanpa kecerdasan intelektual untuk memimpin? Aku sungguh nggak mengerti, bahkan Anda juga sudah rabun dimakan usia?"Helios yang sudah dari tadi merasa kesal segera membentak,"Berani sekali kamu! Fandy, bahkan berani membentak Tuan Pelindung? Menurutku, kamu ini sudah berniat memberontak. Tangkap dia saja!"Akan tetapi, orang-orang yang dibawa Helios hanya saling berpandangan. Tangkap? Tangkap dengan apa? Dengan mulut?

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1181

    "Kalian yang ada di sini, semuanya bisa mengeluarkan ponsel untuk merekam, lalu tunjukkan dan sebarkan pada setiap orang di Kota Baru.""Kalau ada yang mengira setelah ini aku asyik pamer, itu juga nggak masalah, aku hanya melakukan apa yang selalu kupegang teguh."Meski begitu, siapa yang berani mengeluarkan ponsel? Bagaimanapun, posisi Fandy, semua orang di sini mengetahui dengan jelas.Belum sampai sepuluh menit, orang-orang terus berdatangan.Para pendatang ada yang dari markas besar, ada juga para pendekar yang datang dari Kota Baru, dengan perlahan, jumlah orang makin lama makin banyak."Tuan."Stira ternyata juga datang, matanya memancarkan ekspresi berbeda."Jenderal Naga, apa tujuanmu bikin acara sebesar ini?"Beberapa menit kemudian, empat mobil mewah muncul. Salah satu pemuda yang keluar dari mobil berwajah angkuh dan menunjukkan sikap yang tidak menghargai keberadaan Fandy."Tuan, dia bernama Helios, pimpinan tertinggi yang dikirim markas besar untuk ditempatkan di Kota Bar

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1180

    "Diam! Makan mi orang harus bayar atau kamu mau ikut kami pergi? Ini hanya usaha kecil, memangnya kamu kekurangan uang?"Kapten Hendi bahkan tidak melakukan penyelidikan, langsung mengatakan hal yang mengejutkan semua orang.Pria paruh baya itu membuka mulut ingin membela diri, tapi tetap menyerah. Kalau dibawa pergi, itu akan merepotkan."Baik, aku bayar."Pemilik warung mi sangat sombong, meski tidak lagi mengejek, ekspresinya jelas menunjukkan banyak hal, membuat orang lain sangat kesal."Tunggu!"Tiba-tiba ada suara terdengar. Kapten Hendi dan pemilik warung langsung mengerutkan kening, di saat begini masih ada orang berani maju? Dia pasti cari mati.Namun detik berikutnya, begitu melihat siapa yang muncul, semua orang terkejut dan segera memberi hormat."Salam Master Bela Diri!"Orang-orang yang bersama Kapten Hendi menyapa dengan sebutan berbeda."Salam Jenderal Naga."Ekspresi Fandy datar saja, menatap pria paruh baya itu dan bertanya."Di mana mi yang kamu makan tadi?"Wajah pr

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1179

    Ekspresi Fandy berubah, itu bukan Rainie, melainkan suara seorang pria. Dia yakin ini adalah Arex, yang pernah ditemuinya sekali, tidak mungkin salah."Berbicara dengan orang sepertimu, sepertinya nggak ada gunanya, 'kan?"Karena pihak lawan sudah berkata demikian, Fandy tidak mungkin pura-pura lagi. Dia sudah bukan orang yang ragu-ragu lagi, tapi punya kekuatan, menghadapinya secara langsung."Baik, kamu lumayan jantan, nggak banyak omong. Samir adalah keturunan terakhirku di dunia ini. Kamu bunuh dia, utang ini harus kamu lunasi."Arex kuat, salah satu dari Delapan Pelindung Master Mulia. Punya kekuatan dan latar belakang. Dia tidak akan bicara soal sebab akibat."Nggak masalah, aku tunggu kamu."Setelah menutup telepon, Fandy tersenyum dingin. Dalam hatinya ada rasa ingin bertarung. Dulu sempat dicegah Nenek Hera, tampaknya benar-benar ada hari di mana dia akan bertarung dengan Master Bela Diri Arex.Meskipun dirinya masih belum mencapai puncak Master Bela Diri, Sembilan Pemecah Nag

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status