Share

Bab 213

Penulis: Daffa Adzriel
Dante mengerutkan kening, mungkinkah wanita yang tidak diketahui asal-usulnya itu tidak muncul?

"Ketua! Untuk apa begitu ragu, tangkap Fandy dulu!"

Setelah mendengar apa yang wakil ketua katakan, Dante mengangguk dan mengucapkan dua kata.

"Tangkap dia!"

Saat berikutnya, wakil ketua melayang secepat anak panah dan di mana pun dia lewat, lempengan batu akan retak yang menunjukkan betapa kuatnya dia.

Akan tetapi, Fandy yang ada di sini hanya berdiri dengan tangan di belakang punggung seolah sama sekali tidak berniat untuk bergerak.

"Heh! Sampah macam apa yang berani menyerang Tuan Drag?"

Sinta mendengus dan menghilang di tempat. Setelah itu, terdengar suara teredam. Wakil ketua Sekte Yukaro melayang mundur lebih cepat daripada saat maju. Kalau bukan karena Dante menghentikannya, mungkin dia akan melayang mundur lebih cepat akan menabrak dinding.

"Waktu jam pasir hampir habis, pikirkan baik-baik tentang apa yang disebut lima menit."

Setelah berkata dengan nada dingin, Sinta kembali ke sisi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1184

    "Ngomong-ngomong, Fandy, kamu sudah pernah bertarung dengan roh jahat?"Fandy mengangguk."Hmm, nggak seseram yang kamu bayangkan. Pertama kali mungkin ya, tapi setelahnya akan terbiasa. Tapi, roh jahat yang benar-benar kuat memang sangat menakutkan."Bahkan Fandy sendiri bilang begitu? Nyali Jovan terasa menciut. Bagaimanapun juga, dalam pandangan mereka semua, kekuatan Fandy sudah merupakan batas tertinggi.Waktu indah selalu berlalu dengan cepat, beberapa hari istirahat pun berlalu dalam sekejap mata.Pukul sepuluh pagi, Fandy berada di bandara Kota Baru."Jangan sampai kelihatan kayak perpisahan hidup mati gitu, aku benar-benar tak tahan lihat kalian berdua."Ossa mengusap air matanya, lalu dengan manja melirik kesal ke arah Nenek Wulan."Sebagai seorang ibu, seumur hidup harus meneteskan berapa banyak air mata untuk anaknya. Aku ini sedang menebus masa lalu."Nenek Wulan terdiam, tak tahu apa yang harus dibicarakan, sekaligus hatinya juga cukup terharu. Setelah berupaya dengan lel

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1183

    "Percaya!"Seluruh hadirin bersuara serempak. Penampilan Fandy hari ini membuat mereka sama sekali tidak menyesal telah ikut bersusah payah di Kota Titus. Fandy sama sekali tidak menampakkan unsur kepura-puraan. Karena mereka juga tidak bodoh, tentu bisa melihat karakter Fandy dengan jelas.Setelah kerumunan bubar, hati Fandy masih lama tak bisa tenang. Dirinya merasa kesal pada diri sendiri yang selalu mengabaikan satu kenyataan, yaitu sifat buruk manusia.Kalau keadaan seperti ini berlanjut, akhirnya hati orang-orang pastilah tercerai-berai. Bagaimana mungkin pemaksaan dengan kekuatan bisa dibandingkan dengan kerelaan hati? Hal ini adalah logika yang dimengerti oleh siapa pun.Untung saja, seharusnya ini bisa dianggap sudah dicegah. Kali ini Fandy muncul dengan kekuatan dahsyat, bahkan tidak menjaga harga diri sang pelindung. Setelah kejadian ini, pastilah tidak akan ada yang berani meniru Helios lagi. Membunuh satu untuk memberi peringatan seratus, itu selalu yang paling manjur."St

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1182

    "Fandy, pemuda ini adalah keturunan seorang sahabat lamaku, biasanya dimanjakan, bicaranya tanpa batas, kamu jangan sampai mempermasalahkannya."Melihat Helios yang meski sudah kena tampar masih dipenuhi ketidakpuasan, barulah Fandy mengerti kenapa Helios begitu arogan, ternyata memang ada sedikit hubungan dengan sang pelindung."Kalau begitu, aku ingin bertanya pada Senior, mana yang lebih penting, perasaan seorang sahabat, atau kelangsungan hidup negara? Di Kota Baru sepenting ini, kenapa justru dikirimkan seorang pemuda tanpa kekuatan, tanpa kecerdasan emosional, dan tanpa kecerdasan intelektual untuk memimpin? Aku sungguh nggak mengerti, bahkan Anda juga sudah rabun dimakan usia?"Helios yang sudah dari tadi merasa kesal segera membentak,"Berani sekali kamu! Fandy, bahkan berani membentak Tuan Pelindung? Menurutku, kamu ini sudah berniat memberontak. Tangkap dia saja!"Akan tetapi, orang-orang yang dibawa Helios hanya saling berpandangan. Tangkap? Tangkap dengan apa? Dengan mulut?

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1181

    "Kalian yang ada di sini, semuanya bisa mengeluarkan ponsel untuk merekam, lalu tunjukkan dan sebarkan pada setiap orang di Kota Baru.""Kalau ada yang mengira setelah ini aku asyik pamer, itu juga nggak masalah, aku hanya melakukan apa yang selalu kupegang teguh."Meski begitu, siapa yang berani mengeluarkan ponsel? Bagaimanapun, posisi Fandy, semua orang di sini mengetahui dengan jelas.Belum sampai sepuluh menit, orang-orang terus berdatangan.Para pendatang ada yang dari markas besar, ada juga para pendekar yang datang dari Kota Baru, dengan perlahan, jumlah orang makin lama makin banyak."Tuan."Stira ternyata juga datang, matanya memancarkan ekspresi berbeda."Jenderal Naga, apa tujuanmu bikin acara sebesar ini?"Beberapa menit kemudian, empat mobil mewah muncul. Salah satu pemuda yang keluar dari mobil berwajah angkuh dan menunjukkan sikap yang tidak menghargai keberadaan Fandy."Tuan, dia bernama Helios, pimpinan tertinggi yang dikirim markas besar untuk ditempatkan di Kota Bar

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1180

    "Diam! Makan mi orang harus bayar atau kamu mau ikut kami pergi? Ini hanya usaha kecil, memangnya kamu kekurangan uang?"Kapten Hendi bahkan tidak melakukan penyelidikan, langsung mengatakan hal yang mengejutkan semua orang.Pria paruh baya itu membuka mulut ingin membela diri, tapi tetap menyerah. Kalau dibawa pergi, itu akan merepotkan."Baik, aku bayar."Pemilik warung mi sangat sombong, meski tidak lagi mengejek, ekspresinya jelas menunjukkan banyak hal, membuat orang lain sangat kesal."Tunggu!"Tiba-tiba ada suara terdengar. Kapten Hendi dan pemilik warung langsung mengerutkan kening, di saat begini masih ada orang berani maju? Dia pasti cari mati.Namun detik berikutnya, begitu melihat siapa yang muncul, semua orang terkejut dan segera memberi hormat."Salam Master Bela Diri!"Orang-orang yang bersama Kapten Hendi menyapa dengan sebutan berbeda."Salam Jenderal Naga."Ekspresi Fandy datar saja, menatap pria paruh baya itu dan bertanya."Di mana mi yang kamu makan tadi?"Wajah pr

  • Aku yang Hebat Ditolak Nikah?   Bab 1179

    Ekspresi Fandy berubah, itu bukan Rainie, melainkan suara seorang pria. Dia yakin ini adalah Arex, yang pernah ditemuinya sekali, tidak mungkin salah."Berbicara dengan orang sepertimu, sepertinya nggak ada gunanya, 'kan?"Karena pihak lawan sudah berkata demikian, Fandy tidak mungkin pura-pura lagi. Dia sudah bukan orang yang ragu-ragu lagi, tapi punya kekuatan, menghadapinya secara langsung."Baik, kamu lumayan jantan, nggak banyak omong. Samir adalah keturunan terakhirku di dunia ini. Kamu bunuh dia, utang ini harus kamu lunasi."Arex kuat, salah satu dari Delapan Pelindung Master Mulia. Punya kekuatan dan latar belakang. Dia tidak akan bicara soal sebab akibat."Nggak masalah, aku tunggu kamu."Setelah menutup telepon, Fandy tersenyum dingin. Dalam hatinya ada rasa ingin bertarung. Dulu sempat dicegah Nenek Hera, tampaknya benar-benar ada hari di mana dia akan bertarung dengan Master Bela Diri Arex.Meskipun dirinya masih belum mencapai puncak Master Bela Diri, Sembilan Pemecah Nag

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status