Share

08 || Takdir yang Mempermainkan.

Nayla baru menyadari kalau sopir itu sedang menatap ke arahnya dengan seringai yang menyeramkan. Tidak lama, pintu taksi terbuka dan ternyata sosok Yoga lah yang ada di depan pintu mobil.

"Thanks!" ucap Yoga sambil melempar amplop yang cukup tebal. Tentu saja sopir itu tersenyum dan menyebutkan kata; terima kasih pada Yoga.

"Ayok, ikut aku!" Yoga menarik paksa lengan Nayla agar keluar dari mobil.

Nayla menolak, tetapi sia-sia karena semakin ia berontak, pergelangan tangannya semakin sakit dan tenaganya akan melemah saat ia terus menerus berontak.

Karena Nayla tidak mau keluar dari taksi itu, akhirnya Yoga memutuskan untuk menggendong tubuhnya dan setelah taksi itu pergi Nayla dimasukkan ke mobil.

"Diam kamu di situ!" ucap Yoga.

Yoga mengunci pintu mobilnya, ia kemudian memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Tubuh Nayla memang diam, tetapi tidak dengan otaknya yang terus berputar mencari celah agar ia bisa kabur. Namun, sepertinya nasib baik belum berpihak padanya. Mobil memasuki h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mimah e Gibran
keputusanmu sudah benar nayla, yang penting Kenan tau kamu udah jujur. dari pada dia tahu dari orang lain.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status