LOGINDewa Perang yang baru tiba di lokasi dengan sigap menangkap tubuh seorang gadis yang nyaris terjatuh dari langit. Dalam dekapannya, ia melihat wajah asing di balik cadar putih yang lembut, namun menyimpan misteri. Siapa gadis ini?
Apakah seorang tamu? Mengapa mengenakan cadar? Cadar tipis berwarna putih yang menutupi wajahnya hampir terlepas, tetapi Dewa Perang cepat membetulkannya kembali. Rambut hitam kecokelatannya yang panjang terurai sebagian dari kepangan rapi, sementara poni di dahinya tampak berantakan karena hembusan angin. Tubuh mungilnya tertutup balutan gaun putih dengan bahan halus. Batin Dewa Perang berkecamuk. Banyak pertanyaan muncul saat tangannya menyentuh gaun gadis itu; ia baru pertama kali merasakan kain sehalus ini di alam langit. Rasa penasaran mendorongnya mencoba menembus inti roh kekuatan spiritual gadis dalam dekapan itu. Aneh… kekuatan spiritualnya tidak sekuat Dewi Alam Langit. Dari mana gadis ini berasal? Ji Dan, yang melihat Zhang Li tak sadarkan diri di pelukan Dewa Perang, langsung panik. “Zhu Tao! cepat bawa dia ke kediaman Dewi Segala Tabib, Wu Lai!” serunya. Dewa Perang tersadar dari lamunannya. “Baik, Paman Ji Dan,” jawabnya singkat, lalu mengangkat tubuh gadis itu dengan hati-hati dan melesat pergi. Paman Ji Dan tampaknya mengenal gadis ini. Dewa Perang melesat cepat ke tingkat lima, menggendong tubuh gadis itu, agar ia segera bisa mendapatkan perawatan dari Dewi Segala Tabib. "Dewi Segala Tabib, bisakah kau urus gadis ini?" Tanya Zhu Tao sambil membaringkan tubuh gadis itu di sebuah tempat tidur yang berada di kediaman ini. Saat Dewi Segala Tabib memeriksa denyut nadinya, alisnya mengerut. Seolah ada sesuatu yang aneh pada tubuh gadis ini, namun ia ragu dan memeriksa kembali untuk memastikan. Baru pada pemeriksaan ketiga, ia menatap Zhu Tao dan berkata, “Tubuhnya ternyata mampu memulihkan luka dengan sendirinya… tapi siapa gadis ini? Mengapa aku baru pertama kali melihatnya, Pangeran Ketiga?” “Sebenarnya aku juga tidak tahu siapa gadis ini, Dewi. Tapi sepertinya Paman Ji Dan mengenalnya. Jadi sebaiknya bertanyalah kepadanya jika ingin tahu. Terima kasih, Dewi Segala Tabib, telah membantuku. Aku akan kembali ke kediamanku bersama wanita ini.” “Baiklah,” jawab Dewi Segala Tabib singkat. Dewa Perang kemudian menggendong kembali gadis itu dan melesat cepat ke tingkat tujuh, yaitu kediaman Kaisar dan Permaisuri beserta anak-anak mereka. Aku merasa istirahatku sudah cukup untuk memulihkan luka ditubuhku. Sekarang aku merasa sudah lebih baik dari sebelumnya, tapi... aku ada di mana? Bukannya tadi aku ditaman dekat air terjun? Aku segera bangun dari kasur dan duduk, sambil mengamati sekeliling. Tempat ini asing bagiku, jadi aku harus berhati-hati. “Baguslah, kau sudah bangun,” ucap seorang lelaki tampan nan gagah yang berjalan ke arahku, membawa piring berisi makanan dengan aroma yang menggoda. Untung saja cadar yang aku pakai masih terpasang seperti semula. Tunggu… Kenapa aku tidak asing dengan wajah lelaki ini? Sepertinya aku sering melihatnya, tapi di mana? Tatapan matanya yang berwarna coklat sangat kharismatik, dan senyum tipis di wajahnya membuat penampilannya tampak menawan. Namun yang paling menonjol adalah kekuatan spiritualnya yang tinggi. Ia mengenakan pakaian hitam bercampur merah dengan motif api yang elegan. Rambut coklatnya diikat dengan mahkota perak, seperti seorang pangeran. Namun anehnya, di dahinya terdapat tiga cap merah yang tersusun rapi menyerupai kelopak bunga. Tanda ini hanya bisa terlihat oleh seseorang yang memiliki kekuatan spiritual. “Siapa kau? Di mana Guru?” tanyaku, tetap berjaga-jaga. Gadis ini, tidak mengenalku? Menarik... Aku kira aku sudah sangat populer di alam semesta. “Aku Dewa Naga Api. Tapi siapa Guru yang kau maksud, Nona?” jawabnya sambil menatapku tanpa berkedip. Dewa Naga Api… Seingatku, ia adalah Dewa Perang yang sangat terkenal di alam langit. Ini bukan sekadar rumor; memang ia pantas disebut Dewa Perang. Setiap kali aku mendapat tugas dari Guru untuk mengawasinya membasmi roh iblis, lelaki ini selalu berhasil sendiri, tanpa bantuanku. Kadang aku bahkan membawa makanan ringan untuk menonton bagaimana ia menyelesaikan tugasnya dengan serangan pedang yang memukau. Tiba-tiba tangannya melambai di depan wajahku, membuyarkan lamunanku. “Dewa Pembasmi Roh Iblis.” “Ah, rupanya yang kau maksud adalah Paman Ji Dan. Makanlah dahulu, karena Gurumu pasti segera menjemputmu,” ucapnya sambil menyerahkan piring berisi beberapa kue beras. Setelah itu, ia kembali duduk di kursi tahtanya dan membaca gulungan kertas yang tampak berisi laporan penting. “Baiklah,” jawabku. Aku hanya mengikuti ucapannya. Lagi pula, sekarang aku berada di alam langit. Tentu saja aku tidak perlu khawatir, karena di sini tidak ada yang berniat menyakitiku. Aku memandangi kue beras berbentuk bunga ini tanpa berkedip, karena warna merah pada kue beras ini sangat pekat. Aku ragu untuk memakannya. Apakah kue beras ini sungguh enak? “Mengapa kau hanya menatap kue beras itu dari tadi? Kau tidak menyukainya?” tanyanya. Aku hanya menggeleng pelan. “Aku baru melihat kue bunga beras berwarna merah pekat seperti ini. Apakah tidak akan membuat perutmu sakit?” tanyaku sedikit ragu. Dulu aku pernah memakan kue bunga beras merah pekat buatan Zhang Mi, peri tulip putih, dan tak lama kemudian perutku sangat sakit. Bahkan Dewi Bunga Agung sampai memaksaku meminum obat yang sangat pahit. “Cobalah dahulu! Jika kau menyukainya, aku akan ambilkan lagi. Tapi, Nona, jika aku boleh tahu, kau berasal dari mana?” tanya Dewa Naga Api dengan tatapan serius, sampai aku tidak dapat menelan kue beras yang berada di mulutku. “Aku berasal dari Alam Bunga,” jawabku. “Siapa namamu? Apakah kau seorang Dewi di Alam Bunga?” tanya Dewa Naga Api. Dewa Perang mulai mengulik memorinya tentang Alam Bunga: wanita suci yang belajar secara mandiri untuk menjadi Dewi meskipun tidak terlalu menonjol, namun tetap diakui oleh seluruh Dewa dan Dewi di alam semesta. Bahkan dirumorkan, wanita suci sangat cantik, sehingga mereka menggunakan cadar untuk menjaga kesuciannya. Namun semua ini masih misteri, karena tidak ada yang pernah menikahi wanita suci Alam Bunga. Aku masih berpikir, bagaimana mereka bisa memiliki keturunan jika tidak menikah? Ah, Alam Bunga memang tertutup. Mereka tidak pernah hadir dalam acara di Alam Langit atau mengirim wanita suci untuk bersekolah di Lembah Langit selama ribuan tahun. Tapi, ada urusan apa sebenarnya? Kenapa wanita suci ini sampai ke Alam Langit bersama Paman? Cukup mencurigakan. “Namaku Zhang Li. Aku hanya seorang murid dari Dewa Pembasmi Roh Iblis.” Murid Paman? Apakah aku tidak salah dengar? Pantas saja ia mencari Paman sebagai gurunya. Namun, sejak kapan Paman menerima murid? Bukankah ia sangat suka berkelana dan tidak ingin memiliki murid? Tapi gadis ini… mengapa terlihat seperti seorang Dewi? Sudahlah, mungkin karena ia wanita suci. “Aku kira kau seorang Dewi. Baiklah, perkenalkan, aku Zhu Tao, Pangeran Ketiga Alam Langit.” A-Apa? Pangeran? Aku kira ia hanya seorang Dewa Perang, tapi ini pertama kalinya aku berhadapan langsung dengan seorang Pangeran. Apa yang harus aku lakukan? Tolong aku! Bagaimana ini? Guru tidak pernah memberitahuku sedikitpun tentang apa yang harus dilakukan saat bertemu seorang Pangeran di Alam Langit. Ah, bagaimana ini? Ayo, Zhang Li, berpikirlah! Cepat! Ah, aku ingat Zhang Mi. Ia sering memberi salam kepada Dewi Bunga Agung. Jadi, aku memutuskan mengikuti cara Zhang Mi saat itu, karena tidak ada bedanya, bukan? Dewi Bunga Agung atau Pangeran Ketiga di Alam Langit? Ah, sudahlah. Apa salahnya mencoba? Mungkin saja berhasil. Aku langsung berdiri dan berjalan tergesa-gesa menghampirinya, lalu menghadap ke arah Pangeran Ketiga. “Kau ingin berbuat apa, Nona Zhang Li?” tanya Pangeran Ketiga sambil menatapku bingung. Aku memaksa diri untuk tersenyum tipis dan mengucapkan salam kepadanya, “Maaf, Pangeran Ketiga Dewa Naga Api dan Dewa Perang, hamba tidak sopan karena tidak memberi salam kepada yang mulia.” Pangeran Ketiga tertawa saat melihatku mengucapkan salam, lalu berdeham, ‘ehm… ehm…’ “Kau sungguh lucu saat panik, Nona. Tapi tenanglah, aku akan memahami sikapmu yang belum sesuai dengan hukum Alam Langit, Nona Zhang Li,” ucapnya sambil tersenyum. Mengapa senyuman Pangeran Ketiga membuatku merasa gerah? Ah, mungkin karena ia Dewa Naga Api. Auranya membuatku seolah kepanasan. “Terima kasih, Pangeran Ketiga,” jawabku. Kenapa aku tiba-tiba berkeringat? Apakah aku takut kepadanya? Tiba-tiba pintu ruangan terbuka lebar, dan aku langsung menoleh ke arah pintu. Seekor rubah putih masuk ke ruangan, ekornya berjumlah delapan, menggigit sebuah gulungan surat yang sepertinya untuk Pangeran Ketiga. Setelah menyerahkan gulungan surat, rubah putih itu menatapku cukup lama. Matanya sama sekali tidak berkedip. “Kenapa ia menatapku seperti itu?” gumamku pelan sambil menatap balik rubah putih yang lucu ini. Kelihatannya rubah putih ini baik, jadi aku memberanikan diri menghampirinya dan mengelus tubuhnya. Ekor rubah putih itu terasa halus dan lebat. Tapi aku terkejut, karena seketika rubah putih itu berubah menjadi seorang lelaki yang lebih tua dariku, meski wajahnya masih terlihat sangat muda. Lelaki itu mengenakan pakaian unik: baju putihnya dihiasi benang merah, dan beberapa helai rambut panjangnya diikat kepang dengan benang merah, menyerupai tali perjodohan. “Berani sekali kau melecehkanku! Apakah kau ingin tidak memiliki jodoh seumur hidupmu?” tanyanya dengan nada membentak sambil membersihkan pakaiannya. Rubah putih ini sombong sekali! Apakah tanganku sekotor itu? “Maaf, aku tidak tahu. Aku kira kau seekor binatang spiritual!” ujarku. Lelaki itu langsung melotot, membuatku panik. “A-Apa? Kau… kau menyamakan aku dengan binatang spiritual?” tanyanya sambil melangkah mendekat. “BISA-BISANYA KAU MENYAMAKAN AKU DENGAN BINATANG SPIRITUAL!” Suaranya semakin keras, dan tatapannya tajam membuatku bergidik ngeri. “Paman, jangan marah. Dia baru pertama kali ke Alam Langit,” ucap Pangeran Ketiga sambil mencoba menenangkan pamannya. Lelaki itu menatapku dari atas sampai bawah beberapa kali. “Dia bukan Dewi. Siapa kau?” bentaknya lagi. Sabar, Zhang Li… kau harus mengalah dengan orang yang lebih tua agar terhindar dari masalah. “Aku Zhang Li, murid dari Dewa Pembasmi Roh Iblis,” jawabku cepat. Tatapan Rubah Putih ini terlihat penuh pertanyaan, seolah sedang mengawasiku. Di udara, aura tegang dan rahasia Alam Langit berputar di sekelilingku. Aku tahu… ini baru permulaan.Alam langit yang sedang berbahagia dengan kemunculan dua bayi kembar dari keturunan Zhang Li dan Putra Mahkota, tentu saja menjadi momen terbaik dalam sejarah alam langit. Karena, alam langit tidak pernah kehadiran bayi kembar.Baik Dewa biasa ataupun Keluarga Kaisar, tapi semua kebahagiaan ini juga mendatangkan banyak pertanyaan karena bakat Dewa yang berada dalam diri Zhu Suyi dan Zhu Suye. Akhirnya, seluruh raja naga beserta para Dewa Dewi terus membantu Kaisar mencari tahu alasan dibalik Bakat Dewa muncul bersama kedua bayi ini.Sisi lain, Dewi Burung ternyata tidak mati. Bahkan, ia berhasil bertahan hidup dalam pagoda suci dan melahirkan anaknya "Anakmu tidak dapat keluar dari tempat ini, karena roh jahat menempel pada dirinya. Jadi, ia harus melewati penyucian berulang kali baru bisa keluar dari Pagoda." Bagaimanapun, bayi ini keluar dari perut pendosa yang kerasukan inti roh raja iblis. Walaupun sudah lenyap, tapi tetap saja harus melewati penyucian."Apakah anakku harus mena
Kepergian Kaisar dan Dewi Zhang Li, membuat dirinya bisa bernapas dengan legah. Karena alam langit benar-benar melepaskan rakyat kota Zhen dari perjanjian 1.000 tahun lalu, juga anak tercintanya Liu Zha, sudah terlepas dari kutukkan setengah siluman dan manusia. Liu Ge, segera mengutus prajuritnya untuk menampung air dalam 10 gentong besar agar tidak kekurangan saat proses pelepasan kutukan setengah siluman ini. Setelah semuanya siap, seluruh rakyat kota Zhen berkumpul ditengah lapangan istana kota untuk menyembuhkan kutukan mereka. Sekaligus, merayakan lepasnya kaum siluman dari perjanjian 1.000 tahun yang sudah menyulitkan mereka.Belum saja, Liu Ge berbicara sepatah kata apapun. Seluruh rakyat kota Zhen malah ingin membalaskan dendam kepada Alam Langit, karena sudah membuat generasi baru menderita dan terkurung dalam kota. Liu Ge langsung menghentikan niat buruk mereka dan menjelaskan maksud dirinya mengutus para prajurit mengumpulkan mereka ditengah lapangan istana kota zhen, te
Hutan Meraire sudah tidak bisa menahan raja iblis lagi, karena kekuatan Dewa Pu Chai melemah.Akhirnya, Zhu Yi hanya berhasil memecahkan inti roh raja iblis menjadi tujuh bagian dengan kekuatan yang telah tercampur darahnya. Meskipun Zhu Yi gagal mengurung keenam inti roh lainnya, tapi setidaknya Zhu Yi berhasil mengurung inti roh ketujuh yang memiliki aura pembunuhan sangat kuat dan merupakan kekuatan inti raja iblis.Zhu Yi Melilit paksa Inti roh Raja Iblis ke-7 untuk memasuki Alam Ilusi Rasi Bintang Gugur. Ruang Hampa yang terletak pada dimensi bintang mati dengan massa tak terbatas ini. Sebenarnya, tidak dapat dijangkau oleh mahluk manapun. Bahkan, banyak Dewa ataupun siluman menganggap tempat ini hanya sebuah legenda kuno.Berusaha menyelamatkan dunia. Dirinya, dihampiri oleh utusan surgawi yang langsung membuka portal sebagai jalan pintas menuju alam ilusi rasi bintang gugur. Bahkan, ia dibekali rantai air mata bidadari yang tak pernah ada dalam sejarah manapun "Gunakan ini." S
Xai yang sudah aku utus seharian penuh untuk mengamati aktivitas Liu Zha lebih dekat. Akhirnya, membuat aku cukup mudah mendekati Liu Zha hingga mempercayaiku dan bermain bersamaku.Sedangkan, Pangeran ketiga dari kemarin mencoba berdiskusi tentang pembatas transparan yang dibuat oleh Zhu Yi. Bahkan, ia sengaja mengulur waktu dengan mengeluarkan seluruh pedangnya untuk mencobai pemabatas ini."Gadis manis, aku punya hadiah untukmu." Liu Zha langsung mendekat dan matanya berbinar ketika melihat gelang Lily Hitam. Ia langsung memintaku untuk memasangnya, tapi saat terpasang. Inti Roh Iblis Kelaparan bereaksi dan memberontak, tapi untung saja ada Xai yang membuat tabir pelindung hingga suara teriakkan Liu Zha tidak menarik perhatian siapapun."Keluarlah dari tubuh gadis ini, jangan terus membuat masalah raja iblis. Apakah kau tidak lelah? Selalu menindas yang lemah? Apakah kau tidak memiliki kemampuan untuk menindas yang kuat?" Ucap Zhang Li yang sengaja memancing."Hanya seorang gadis
Setelah keluar dari hutan, kami memutuskan untuk kembali ke kota Zhen. Pemandangan kota ini, jauh lebih indah daripada siang hari. Baru saja keluar dari perbatasan hutan, kami semua disambut pemimpin kota Zhen. Pemimpin kota Zhen yang sudah mengetahui kami akan turun gunung dari Xai, langsung menyambut kami dengan hangat.Mereka juga sudah mengatur sebuah paviliun megah nan mewah untuk kami semua singgah selama beberapa hari dalam kota Zhen yang sangat indah ini.“Perkenalkan, namaku Liu Ge dan istriku Cheng Mi yang berasal dari dunia manusia." Setelah memperkenalkan diri satu samalain, kami diberikan waktu untuk beristirahat.Malam telah tiba, kami semua diundang secara langsung oleh pemimpin kota Zhen untuk menikmati pesta sambutan yang dibuat secara khusus untuk kami semua "Nikmatilah acara ini," Ucap Liu Ge lalu menyuruh pengawal pribadinya untuk menutup pintu aula istana kota zhen.Acara dimulai dengan tarian pembuka-an dari klan siluman ular piton hijau yang sangat gemulai da
Tubuhnya yang terasa lemah hanya bisa membuat dirinya memandangi para dewa dan dewi yang nampak legah, karena Zhang Li sudah membuka kedua matanya "Apakah masih terasa sakit?" Tanya Dewi Tabib dan aku hanya bisa menggelengkan kepala, agar mereka tidak khawatir. Kaisar yang baru saja tiba bersama beberapa dayang, langsung sibuk mempersiapkan ramuan herbal terbaik untuk meningkatkan energi dan pertumbuhan bayiku. Sedangkan, para Dewa Dewi hanya bisa menatap haru perlakuan Kaisar terhadap Zhang Li yang sangat khawatir. “Kaisar, Nona Zhang Li sekarang sudah memasuki massa kehamilan 40 minggu. Jadi, normal saja kalau sering terjadi kontraksi palsu. Mengejutkannya lagi, anak Zhang Li merupakan bayi kembar." Zhang Li merasa bahagia, sekaligus sedih. Karena, anak kembar ini tidak disambut oleh Ayah mereka. Seandainya, disini ada Pangeran Pertama. Pasti kabar ini akan menyempurnakan kehidupan kami dengan membuat keluarga kecil. Apakah langit akan adil terhadap kedua bayi kecilku ini? Ap







