Share

Bab 7

Author: Sunshine
Alvaro mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor panggilan cepat 9.

“Halo, Pak Alvaro. Aku Juwita, asisten pribadi Kartu Bangsawan VVIP Anda. Apa yang bisa kubantu?”

“Kau tahu aku di mana, ‘kan?”

“Iya, kartu Anda ada GPS. Anda berada di Klub Nobela di Kota Vilego.”

“Aku mau jadi anggota klubnya.”

“Kami sekarang sedang proses. Anda bisa gunakan kartu bangsawan sebagai kartu anggotanya,” jawab Juwita.

Pintu kaca pun tiba-tiba terbuka.

“Keanggotaan Anda telah terverifikasi. Apa Anda perlu bantuan lainnya?”

“Nggak ada lagi, makasih.”

Alvaro menyimpan ponselnya ke dalam kantung dan berjalan masuk ke dalam klub.

Penjaga segera menghalanginya.

“Aku rasa sistemnya bermasalah. Kau nggak boleh masuk.”

“Aku anggota di sini.” Alvaro menjelaskan, “Kalau nggak sistemnya nggak mungkin biarkan aku masuk?”

Penjaga bingung dan bertanya lagi, “Apa kau punya kartu anggota? Aku mau cek dulu. Kalau nggak punya, mohon kau keluar.”

Alvaro mengeluarkan Kartu Bangsawan VVIP-nya.

Penjaga nggak pernah melihat kartu seperti ini sebelumnya, lalu dia berkata, “Pak, aku rasa ini bukan kartu anggota. Kau nggak boleh masuk.”

“Dipindai saja, atau mau aku panggilkan manajernya?”

Penjaga segera punya firasat buruk karena kartunya tampak mewah.

Dia ragu karena nggak tahu apa yang akan terjadi. Namun, kalau manajernya datang, situasinya bisa jadi buruk.

Penjaga pun akhirnya memilih untuk memindai, lalu pemindai berbunyi dan menampilkan identitas anggota.

Penjaga terkejut.

Begitu membaca identitasnya, wajah penjaga jadi pucat.

Tanpa ragu, penjaga langsung berlutut dan berkata, “Aku beneran minta maaf karena nggak mengenali anggota VVIP seperti Anda. Mohon maafkan aku.”

Penjaganya membeku ketakutan karena telah menyindir anggota VVIP.

Dia mungkin akan dipecat dan kelima anggota keluarganya bakal menderita.

“Kau nggak lihat apa-apa, paham?” ucap Alvaro.

“Baik, Pak. Aku nggak lihat apa-apa.”

“Beri tahu aku, ke mana kedua gadis itu pergi?”

Siti dan Lora disambut dengan meriah saat mereka memasuki aula utama klub.

Mereka saling berbasa-basi, tapi tiba-tiba Lora melihat penjaga yang ketakutan menuntun Alvaro masuk ke aula.

“S*alan!” Lora berbisik pada Siti, “Tampaknya penjaga itu mau buat kita senang, jadi dia biarkan si sampah itu masuk. Perlukah aku panggil manajer untuk mengusirnya?”

“Biarkan saja,” jawab Siti.

“Kau benar, nanti Candra akan memberesnya,” ucap Lora. Lalu, mereka pura-pura nggak kenal Alvaro.

“Lihat! Candra sudah memulai kompetisi peringkat dunia secara online!”

Alvaro melihat sesuatu yang tampak seperti hologram virtual nyata, di mana seorang pria bersenjatakan pedang bertarung dengan pria bersenjatakan tombak.

Petarung pedang di arena menyerang lawannya dengan penuh keterampilan.

Dalam beberapa langkah, petarung tombak terbelah jadi dua dan hologramnya pun hancur.

“Candra memenangkan peringkat 1.467!”

Seluruh aula bertepuk tangan.

“Dia adalah petarung terbaik di Kota Vilego yang menembus peringkat 1.500.”

“Iya, dari 10 miliar orang, dia berhasil memasuki 1.500 besar.”

“Dia kaya, kuat dan tampan. Siapa pun yang nikah dengannya bakal bahagia!”

“Betul, siapa yang nggak tergila-gila padanya?”

Siti juga merasa senang untuk Candra.

Candra tampak berjalan keluar dari ruangan dengan pakaian tempur khusus yang bisa menghubungkannya dengan lawan mana pun di dunia.

Dia lalu melihat Siti dan menghampirinya dengan tersenyum.

“SIti, Lora, aku senang melihat kalian di sini.”

Lalu, Candra menatap Alvaro dan berkata, “Jadi dialah si b*engsek itu?”

“Iya, Alvaro, ini orang nggak berguna yang kuceritakan padamu,” ucap Lora.

Otot rahang Candra berkedut ketika dia menatap Alvaro dengan dingin.

Beraninya pecundang ini menikahi kekasihnya.

“Oh, jadi kau si parasit itu? Ceraikan Siti sekarang juga, selagi aku masih bersikap baik padamu.”

“Kenapa?” tanya Alvaro dengan dingin.

“Ini ‘kan sudah jelas? Atau kau yang terlalu bodoh? Kau nggak pantas mendapatkannya!”

“Menurutku, justru sebaliknya. Aku percaya, aku pantas untuknya dari segi mana pun.”

Mendengar ucapan Alvaro yang nggak tahu malu, Siti membelalakkan matanya.

“Bodoh sekali! Kau orang miskin yang nggak pantas untuknya,” ucap Candra.

“Percayalah, kau lebih miskin setidaknya seribu kali lipat dariku dalam hal kekayaan.”

Candra mengerutkan keningnya dan menatap Alvaro dengan jijik.

Dia benar-benar orang bodoh yang nggak tahu malu.

“Kalau kau seorang pria, bertarunglah denganku.”

Alvaro menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku nggak main dengan anak-anak. Nanti orang lain bilang aku curang.”

“Nggak usah sok-sokan! Menjijikkan!”

Beberapa penggemar Candra emosi.

“Pecundang ini nggak berani!”

“Kalau takut, kau bilang saja.”

“Iya, mengaku saja. Dasar bajingan!”

“Takut? Padamu?” Alvaro tertawa dan berkata, “Lucu sekali kau.”

Mata Candra memerah karena emosi.

“Seorang pria boleh dihancurkan, tapi nggak boleh dihina. Kalau berani, buktikanlah! Ayo kita bertarung di sana!”

“Kalau kau kalah, aku mau kau ceraikan Siti sekarang juga.” Candra akhirnya mengatakan tujuannya.

“Gimana kalau aku menang?” tanya Alvaro.

“Kau menang?” Candra mencibir dengan nada meremehkan.

Mana mungkin? Dia nggak pernah memikirkannya.

Nggak ada orang di Kota Vilego yang bisa mengalahkannya dalam pertarungan virtual.

Di saat yang sama, gelak tawa meledak di klub.

“Astaga! Betapa sombong dan kurang ajarnya dia!”

“Candra, beri orang kampung ini pelajaran.”

“Kau mau apa sebagai taruhannya?” tanya Candra.

“Kau punya rumah di Kota Vilego nggak? Jadikan yang terbesar sebagai taruhan.”

Alvaro menatap Candra tanpa ekspresi dan berkata, “Kalau kau segitu ingin mempermalukan dirimu sendiri, aku akan menuruti keinginanmu.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lys Viss
makin seru
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 100

    Sebuah helikopter mendarat di landasan pacu bandara, di mana sebuah jet pribadi telah menunggu dengan mesin yang berdengung lembut.Saat rotor melambat, Celyn menuntun Alvaro melintasi landasan.Posturnya tenang, sedangkan tatapannya terfokus."Lelaki tua itu sudah ada di dalam," ujar Celyn dengan nada tenang, tetapi penuh tujuan.Di sekitar jet, personel Organisasi Kujaya segera berdiri dan memberi hormat kepada Alvaro.Seorang rekrutan muda menatap Alvaro dengan penuh kekaguman. Dia masih berusaha mencerna rumor mengenai Alvaro yang merupakan tokoh elit dalam organisasi dan dipilih secara langsung oleh sang Raja.Di sana, berdiri juga Celyn yang dijuluki sebagai "Dewi Dingin Kujaya."Kecemerlangan dan kecantikannya adalah hal-hal yang melegenda. Hal ini membuatnya menjadi wanita idaman banyak pria.Rekrutan muda itu juga tidak terkecuali. Foto-foto Celyn yang disembunyikannya dan dipotongnya dengan hati-hati dari koran serta majalah sudah cukup untuk menjadi bukti.Selain itu, dia ju

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 99

    Celyn berdiri dengan percaya diri di samping meja. Tatapannya yang tajam tertuju pada Siti dan Lora.Dia pernah menjadi orang yang paling terkenal di Kota Vilego.Meskipun Celyn bukanlah model, semua orang tahu dia bisa dengan mudahnya menjadi salah satu yang teratas jika dia memilih jalur itu.Sebaliknya, Celyn dikagumi sebagai wanita paling cemerlang dalam sejarah Kota Vilego.Pada usia yang baru 17 tahun, dia lulus dari universitas paling bergengsi di kota ini dan menarik perhatian Febrian.Febrian pun mengadopsi Celyn dan membawanya ke Grup Kusuma di usia muda.Meskipun secara formal dia bukanlah bagian dari garis keluarga langsung, hubungannya dengan Febrian membuatnya menjadi sepupu Jasmin di mata publik.Ketika Celyn bergabung dengan Grup Kusuma, surat kabar tidak berhenti memberitakan kecemerlangannya dan memujinya sebagai seorang genius di bidangnya.Semua orang tahu Celyn adalah salah satu orang yang paling dipercayai Febrian."Nona Celyn." Siti segera berdiri. Suaranya diwar

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 98

    Siti mengerutkan kening. "Kau serius, Lora? Ini sama sekali nggak mirip sama cara kerjamu.""Sebenarnya ...." Lora menjawab sambil bersandar di kursinya dengan senyum malas, "Aku nggak pernah seserius ini seumur hidupku."Dia menatap Siti lekat-lekat. "Faktanya, kita nggak akan tetap muda selamanya. Kita butuh tempat dan seseorang yang bisa buat kita merasa aman di masa tua."Lora menghela napas dan memasang ekspresi penuh harapan."Aku selalu berharap bisa punya keluarga kecil yang sempurna, tahu? Seorang putra yang tampan, seorang putri yang cantik .... Aku mau besarkan mereka untuk jadi orang sukses. Dengan begitu, aku bisa tinggalkan dunia ini dengan tenang."Alis Siti terangkat. "Tapi dulu, kau bilang kau pengen punya banyak uang agar kau bisa ‘beli’ pria mana pun yang kau inginkan!"Ekspresi Lora menjadi muram untuk sesaat. "Kita semua punya mimpi liar waktu masih muda. Orang bisa berubah, Siti. Sekarang, aku sudah ketemu belahan jiwaku. Aku mau punya hubungan yang nyata.""Alvar

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 97

    "Menikah denganmu?" Alis Alvaro langsung terangkat dengan tajam dan kerutan keningnya makin dalam.Wanita yang ingin menikahinya sangat banyak. Panjang antreannya bahkan bisa membuat ensiklopedia yang terbesar sekalipun terlihat tidak berarti."Memangnya kau mencintaiku?" tanya Alvaro dengan nada datar."Aku cinta uang, terutama uangmu," jawab Lora dengan ekspresi serius."Tahu nggak? Pada akhirnya, wanita selalu harus membuat pilihan. Antara menikahi pria yang mereka cintai atau menikahi pria yang mencintai mereka dan belajar mencintainya nanti."Lora mengangkat bahu dan memasang ekspresinya tidak bersalah."Aku bisa biarkan kau berada di sisiku, mencintaiku, dan memanjakanku sama seperti yang kau lakukan pada Siti. Cintamu begitu ... tanpa ikatan. Aku bahkan akan memberimu kesempatan untuk mencintaiku.""Apa ada yang pernah kasih tahu kau bahwa kau sangat tak tahu malu?" sahut Alvaro dengan nada penuh ketidakpercayaan.‘Wanita ini terkadang bagaikan buronan, licik, tajam, rakus, gara

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 96

    Pagi ini, keadaan di vila Keluarga Sarjono sangat kacau.Di ruang tamu yang megah, Fiona berdiri di depan Jason dengan tubuh yang gemetar karena marah."Sebagai seorang ayah, kau benar-benar nggak berguna!" seru Fiona. "Kau cuma tahu duduk-duduk dan menonton sampah di TV!"Jason mengerutkan kening. Dia merasa lebih kesal daripada terkejut. "Apa yang kau inginkan dariku?""Gimana kalau kau bersikap layaknya seorang ayah sekali saja? Putri kita lagi dalam masalah karena pinjaman besar itu. Kau harus bantu cari solusinya!" Rasa frustrasi Fiona terpancar dari setiap kata-katanya.Jason menghela napas lelah. "Apa sebenarnya yang kau harapkan dariku?""Kau harusnya berpikir jauh ke depan! Kakakmu lagi tunggu Siti gagal supaya dia bisa kasih Mason posisinya di perusahaan. Kita nggak boleh biarkan hal itu terjadi!"Jason menjulingkan matanya, lalu memainkan ponselnya tanpa tujuan. "Aku nggak punya uang sebanyak itu. Kau juga tahu soal itu."Fiona memelototinya dan berseru, "Nggak ada hal darim

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 95

    Siti mengambil menu dan melirik Lora dengan bingung.Lora sudah hampir bersandar sepenuhnya pada Alvaro. Kedekatan ini akan membuat siapa pun mengira bahwa yang merupakan pasangan suami istri itu mereka, bukannya Siti dan Alvaro."Alvaro, aku yakin ini pertama kalinya kau ke sini," celetuk Lora dengan ceria."Siti dan aku itu tamu VIP restoran ini. Sini aku rekomendasikan beberapa hidangan untukmu. Aku yakin kau akan suka."Alvaro tersenyum sopan. "Terima kasih."Lora langsung tersenyum berseri-seri dan membolak-balik menu. "Pesan saja apa pun yang kau suka. Jangan khawatir soal tagihannya. Aku yang traktir malam ini."Siti hampir tersedak.Lora yang pelit malah menawarkan untuk mentraktir, apalagi mentraktir seorang pria?Lora tidak pernah menghabiskan uangnya untuk pria.Setiap kemewahan yang dimilikinya biasanya diberikan oleh pria.Ini pertama kalinya Lora menawarkan diri untuk membayar tagihan seorang pria.Siti menyipitkan matanya. "Lora ... kau baik-baik saja? Kau lupa minum oba

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status