Share

Bab 1654

Penulis: Erlina
Pada sore hari, Braden berpikir dengan serius dan menemukan sebuah rencana yang bagus. Setelah mengaturkan segala sesuatu dan memastikan keamanannya, dia memberikan instruksi kepada Hayden untuk waktu yang sangat lama sebelum membiarkan Hayden keluar.

Braden dan Rayden akan menjelaskan segala sesuatu secara rinci kepada Caden nanti.

Setelah keluar rumah, Hayden terlebih dahulu berpura-pura bertamasya ke beberapa tempat. Dia juga sengaja melepaskan diri dari pasangan pengawalnya, lalu bersandiwara menjadi anak kecil kasihan yang terpisah dari orang tuanya.

Hayden duduk di atas sebuah bangku panjang dan menangis, “Papa, Mama, kalian ada di mana? Huhuhu ....”

Tidak lama kemudian, ada seorang wanita Carika yang menghampiri Hayden. “Dik, kamu kenapa? Kamu terpisah dari orang tuamu?”

Hayden mengangguk. “Mereka hilang.”

Wanita itu bertanya, “Jangan takut. Kamu tahu nomor ponsel mereka?”

Hayden menggeleng. “Nggak.”

Wanita itu bertanya lagi, “Kalau begitu, kamu tahu jalan pulang?”

Hayden mengge
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1656

    Sekelompok orang bersenjata itu mengemudikan truk dan melaju menuju area BB.Bawahan Gozali sudah mendapat kabar tentang hal ini. Pasukan bersenjata lengkap mereka pun mengadang kelompok Ghazi di luar area mereka.Tangan kanan Gozali yang bernama Zola berjalan keluar untuk bernegosiasi.“Kak Ghazi, jangan keterlaluan kamu!”Ghazi yang duduk di dalam mobil anti peluru menurunkan jendelanya, lalu langsung memaki, “Kampret! Siapa yang keterlaluan? Beraninya kalian rebut orang yang kubawa datang! Kalian kira aku ini orang yang begitu mudah ditindas!”Zola menekankan kata-katanya, “Kami sudah bilang, kami nggak rebut orangmu. Tapi, kamu malah bersikeras nuduh kami. Kalian sengaja mau memulai perang?”Begitu mendengar kata-kata itu, Ghazi makin marah. Orang zona BB yang merebut orang mereka, tetapi malah mengatakan mereka asal menuduh dan ingin memulai perang. Apa bedanya ini dengan maling teriak maling?“Bangsat! Kawan-kawan, jangan banyak omong kosong sama mereka lagi! Habisi mereka! Pokok

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1655

    “Sialan! Meski mereka mau berbisnis, mereka juga seharusnya ngomong dulu ke aku! Aku yang susah payah bawa pulang orangnya, tapi dia malah langsung main rebut. Dia benar-benar nggak hormati aku!”Begitu memutuskan sambungan telepon, Ghazi langsung menelepon penanggung jawab zona BB dan mengumpat, “Gozali, dasar sialan! Kamu nggak rasa dirimu sangat keterlaluan? Beraninya kamu langsung rebut orangnya dari tanganku. Kamu kira aku ini orang yang begitu mudah dihadapi?”Gozali pun mengernyit. “Bajingan! Apa yang kamu omelkan? Siapa yang rebut orangmu?”Ghazi langsung murka. “Berani bertindak, tapi nggak berani ngaku?”Gozali juga tidak senang. “Aku ini orang yang selalu berani mengakui perbuatannya! Sialan! Keluarkan buktinya! Kalau nggak punya bukti, jangan asal nuduh!”Ghazi menggertakkan giginya. “Oke! Kuperingati kamu. Bukan aku yang mau tangkap anak itu. Aku cuma bantu orang dari Thaima itu! Dia baru telepon aku dan suruh aku harus habisi anak itu malam ini juga! Ini masalah penting b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1654

    Pada sore hari, Braden berpikir dengan serius dan menemukan sebuah rencana yang bagus. Setelah mengaturkan segala sesuatu dan memastikan keamanannya, dia memberikan instruksi kepada Hayden untuk waktu yang sangat lama sebelum membiarkan Hayden keluar.Braden dan Rayden akan menjelaskan segala sesuatu secara rinci kepada Caden nanti.Setelah keluar rumah, Hayden terlebih dahulu berpura-pura bertamasya ke beberapa tempat. Dia juga sengaja melepaskan diri dari pasangan pengawalnya, lalu bersandiwara menjadi anak kecil kasihan yang terpisah dari orang tuanya.Hayden duduk di atas sebuah bangku panjang dan menangis, “Papa, Mama, kalian ada di mana? Huhuhu ....”Tidak lama kemudian, ada seorang wanita Carika yang menghampiri Hayden. “Dik, kamu kenapa? Kamu terpisah dari orang tuamu?”Hayden mengangguk. “Mereka hilang.”Wanita itu bertanya, “Jangan takut. Kamu tahu nomor ponsel mereka?”Hayden menggeleng. “Nggak.”Wanita itu bertanya lagi, “Kalau begitu, kamu tahu jalan pulang?”Hayden mengge

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1653

    Beberapa orang tua itu berkata,“Pebisnis dari Carika yang identitasnya nggak bisa diselidiki biasanya adalah orang kaya. Itu berarti anak ini punya latar belakang yang lumayan bagus dan mungkin pakai pelatih pribadi.”“Meski dia pakai pelatih pribadi, kita juga seharusnya pahami jurusnya. Tapi, kita sama sekali nggak bisa tebak jurusnya.”“Kita nggak bisa tebak karena dia masih belum ketemu sama tandingannya dan belum pakai jurusnya.”“Masalahnya, dia bisa kalahkan Zain dengan begitu mudah. Dia pasti akan masuk babak final dan bertarung dengan kita!”Ada orang yang berdecak, “Cuma seorang anak 5 tahun juga mampu melawan kita. Memalukan sekali! Lagian, terlepas dari menang atau kalah, itu tetap nggak akan menguntungkan kita! Kalau kita menang, itu nggak akan cukup membanggakan. Kalau kalah, kita akan benar-benar malu!”Ada orang yang berseru kesal, “Dulu, ada Mono Juandra yang begitu menyebalkan. Sekarang, muncul lagi seorang Hay yang berusia 5 tahun. Kenapa orang-orang dari komunitas

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1652

    Saat wasit mengumumkan Hayden akan menantang Zain, semua penonton di bawah arena mengira mereka telah salah dengar!Namun saat melihat Hayden dan Zain naik ke atas arena, mereka baru berani memercayai telinga mereka!Semuanya menatap ke atas arena dengan mata terbelalak lebar. Mereka terdiam beberapa saat, baru berkata, “Astaga! Anak kecil itu sudah gila ….”Peluit dibunyikan. Para penonton langsung terdiam!Semuanya bahkan tidak berani bernapas, hanya menyaksikan pertandingan Hayden dan Zain dengan fokus!Zain menatap Hayden dengan kening berkerut. Tidak terlihat sindiran di dalam tatapannya. Dia juga tidak berbicara omong kosong, hanya menunjukkan sikap tidak sabar.Hayden dapat menyadari bahwa Zain tidak ingin bertarung lama dengannya, ingin segera mengakhiri pertandingan!Kebetulan, Hayden juga tidak ingin menghabiskan waktunya dengan Zain! Setelah mengalahkan Zain, dia pun berhasil menjadi perhatian asosiasi seni bela diri Thaima! Ini adalah langkah awal untuk mengalahkan seni bel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1651

    Begitu petarung Negara Carika mendengar, mereka pun merasa kesal. Siapa duluan yang melakukan penghinaan?Saat petarung nomor 3 mengalahkan petarung nomor 5 dan 6, bagaimana mereka menghina warga Negara Carika?“Petarung Negara Horea memang nggak tahu malu. Berstandar ganda!”“Bagus, Dik! Hidup bocah cilik! Hidup Negara Carika! Negara Horea itu sampah!”Di atas arena, petarung nomor 3 berlutut di lantai, lalu bernapas dengan terengah-engah. Dia mengangkat tangannya hendak memukul dirinya sendiri hingga pingsan! Sebab, dengan pingsan, pertandingan ini baru akan berakhir!Namun, gerakan Hayden sangat gesit. Dia langsung maju untuk menghalangi Hayden. Setelah menggebuki habis-habisan, dia langsung melumpuhkan kedua tangan dan kaki peserta nomor 3.Sebelum petarung nomor 3 jatuh pingsan, dia seperti bola saja, ditendang ke arah penonton Negara Horea!Kali ini, petarung nomor 3 sudah kehilangan kesadarannya. Pertandingan pun berakhir!Semua penonton terbengong ketika melihatnya. Bahkan, was

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1650

    Hayden yang tangannya ditepis petarung nomor 3 juga tidak marah sama sekali. Dia malah mengangkat wajah kecilnya dan tersenyum pada petarung nomor 3.Bagaimanapun, petarung nomor 3 berinisiatif untuk menjadi tempat pelampiasannya. Pria itu telah berjasa!Ketika petarung Negara Horea melihat gambaran ini, mereka semua kembali merasa bersemangat. “Dia nggak takut! Dia lagi mencoba baikin kamu!”“Tentu saja dia takut! Kamu itu petarung dari Horea. Kamu bahkan bisa membunuhnya hanya dengan menggerakkan jari tanganmu!”“Hmph! Dia hanyalah seorang bocah yang nggak berpengalaman. Dia malah berani bersikap arogan sama kamu. Dasar nggak tahu diri! Habisi dia saja!”“Iya! Habisi dia saja! Jangan luluh! Habisi bocah tengik itu!”Petarung Negara Horea menjerit dengan semakin arogan lagi. Para petarung Negara Carika menatap bocah cilik di atas arena dengan penuh khawatir ….Bagaimanapun, mereka semua sudah melihat sendiri kehebatan petarung nomor 3. Dia adalah calon kandidat yang akan masuk ke bab

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1649

    Belum sempat petarung Rigira berbicara, Hayden langsung melayangkan tinjuannya ke atas kepala Hayden!Petarung Rigira langsung melebarkan kedua matanya. Dia menatap Hayden untuk beberapa detik, langsung jatuh telungkup di atas lantai.Semua orang pun terkejut. “Heh?”Begitu pula dengan wasit baru. Dia segera pergi memeriksa, lalu melihat Hayden dengan sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Petarung nomor 7 kalah! Petarung nomor 9 menang!”Semua orang kembali merasa syok.Seluruh ruangan terasa hening dalam seketika. Petarung Rigira dan Hayden bersuara dengan serempak, “Sialan!”Petarung Rigira merasa marah, begitu pula dengan Hayden!Di satu sisi, mereka merasa kesal karena rekan setimnya dikalahkan oleh anak kecil, memalukan sekali!Di sisi lain, mereka merasa kesal karena rekan setim mereka dikalahkan dengan gampangnya, benar-benar di luar dugaan mereka!Hayden sendiri juga tidak menyangka lawannya begitu lemah. Padahal dia tidak mengeluarkan tenaga besar, dia malah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1648

    Saat berseteru, seorang petarung Negara Thaima menyerbu ke atas arena. Dia mengambil ponsel, lalu berbisik beberapa patah kata di samping telinga Zain.Zain segera mengambil ponsel dan berjalan ke samping. Dia membelakangi semua orang untuk mengangkat panggilan. Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Zain terus mengangguk!Setelah Zain menyelesaikan panggilannya, dia memelototi Braden dan Hayden dengan galak, kemudian berkata pada semua orang dengan bahasa Thaima, “Pihak Thaima sangat perhatian terhadap masalah kali ini. Kami semua sepakat berkata bahwa perbuatan petarung nomor 3 dan wasit itu nggak benar, kami akan beri mereka hukuman serius!”“Selain itu, keputusan sebelumnya kami cabut, peserta nomor 9 bisa kembali mengikuti pertandingan seperti biasa! Aku mewakili panitia penyelenggara pertandingan ini, dengan sungguh-sungguh meminta maaf kepada para petarung dari Thaima!”Sambil berkata demikian, Zain membungkukkan badannya ke arah para petarung Carika di bawah arena.Di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status