Share

Bab 1719

Author: Erlina
Namun, pemindahan makam merupakan hal besar. Sekarang, Aisha dimakamkan di pemakaman Keluarga Kusnadi. Nancy juga tidak bisa mengambil tindakan seenaknya.

Di sisi lain, ayahnya Shawn juga tidak peduli pada hal ini. Jadi, hanya Shawn yang bisa menangani masalah ini. Sebagai putra kandung Aisha, Shawn dapat memindahkan makam Aisha dan tidak ada orang yang bisa melarangnya.

Hanya saja, dinilai dari sifat orang-orang dari Keluarga Kusnadi, hal ini pasti tidak akan berjalan lancar.

...

Keesokan harinya, kelompok Camila akhirnya tiba di tempat tujuan setelah fajar menyingsing.

Kampung halaman Shawn terletak di sebuah desa biasa di Kota Hurdo dan merupakan daerah dataran rendah. Sepanjang mata memandang, yang terlihat hanyalah hamparan ladang gandum yang hijau.

Pada musim ini, bibit gandum masih kecil. Ada beberapa kuburan yang tersebar di ladang gandum.

Di tempat ini, tidak ada pemakaman yang besar. Setelah meninggal, orangnya akan langsung dimakamkan di ladang gandum.

Selama beberapa tahun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Afiyah Basalamah
lanjuuut...jadi muter2 doong
goodnovel comment avatar
Chaterine Tan
ini cerita semakin melebar kemana2 padahal sudah hampir 2ribu bab
goodnovel comment avatar
Rini Utami New
haduuhb bertele2
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1723

    Dylan tidak melirik Nira sama sekali, melainkan berbicara pada Camila, “Kamu tahu juga mereka nggak tahu malu, jadi nggak usah ngomong baik-baik sama mereka. Cara menghadapi orang nggak tahu malu adalah menggunakan cara nggak tahu malu.”“Aku sudah panggil beberapa orang kemari, tapi mereka baru akan sampai sebentar lagi. Kamu bawa Bibi Nancy makan dulu di mobil. Kalian tenang saja. Ada polisi di sini. Saat ini, mereka nggak akan berani sentuh makam Bibi Aisha.”Begitu Nira mendengar, dia yang berbaring di ladang langsung menjerit, “Meskipun Tuhan yang datang, masalah ini juga nggak bisa diselesaikan! Kecuali kalian bunuh aku saja, lalu langkahi jasadku! Polisi dan penduduk desa pada lihat. Aku penasaran siapa yang berani sentuh aku!”“Kalau kalian paksa aku terus, aku bahkan nggak mau rumah pemberian kalian lagi. Aku akan lawan kalian meski harus mempertaruhkan nyawaku! Aku nggak bersalah, jadi aku nggak takut apa-apa!”“Aku, Nira, sudah terkenal dengan sikap keras kepala. Coba kalian

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1722

    Camila terbengong, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat!Ternyata Dylan yang mengenakan jas berwarna gelap dan kacamata hitam yang keren itu sedang berdiri di belakangnya.Camila merasa syok. “Kenapa kamu kemari?”Dylan melepaskan kacamata hitamnya menunjukkan wajah yang sangat tampan itu. Dia mengangkat dan menggoyangkan kotak makan di tangannya sembari tersenyum. “Aku datang antar sarapan buat kalian. Aku sengaja beli dari Kota Jawhar. Semuanya makanan kesukaanmu. Makanan masih panas juga.”Camila menatap Dylan dengan syok. “Kamu nyetir ratusan kilometer cuma untuk antar sarapan buat aku?”Dylan tersenyum. “Tentu saja bukan. Aku takut kamu nggak terbiasa dengan makanan di sini. Aku bawakan koki dari Restoran Paroyal Kota Jawhar dan juga bahan makanan kesukaanmu kemari.”Camila terdiam membisu. Ketika melihat wajah tampan itu, Camila hampir saja luluh saat ini. Dia benar-benar merasa terharu.Tiba-tiba Dylan menyerahkan sebuah penghangat tangan berwarna putih dan berbulu itu kepad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1721

    Polisi berkata, “Nggak ada surat utang. Ucapanmu nggak ada dasarnya.”Setelah Nira mendengarnya, dia mulai berbaring di atas ladang sembari menangis.Polisi sungguh sakit kepala. Ketika melihat Camila yang lebih rasional, dia memanggil Camila ke sebelah untuk menanyakan situasi. Setelah memahami situasi, polisi berkata pada Nira dengan kening berkerut, “Nangis juga nggak ada gunanya. Bukan berarti siapa yang miskin atau yang menangis paling kuat, dialah yang benar. Kami butuh lihat bukti. Kalau kamu nggak bisa keluarkan bukti, kamu nggak bisa buktikan dia pinjam duitmu!”“Selain itu, aku mau ingatkan kalian, nggak peduli makam itu berada di ladang atau lahan pekuburan kalian, membongkar tanpa izin itu melanggar hukum!”Setelah Joni mendengarnya, dia langsung berkata dengan murka, “Mereka sekeluarga sudah lama pindah ke luar negeri. Bukannya sia-sia kalau rumah mereka nggak ditempati, memangnya kenapa kalau kami menempatinya?”“Di dalam tubuh bocah tengik bernama Shawn ini juga mengali

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1720

    Nira langsung berseru dengan tampang cemberut, “Boleh saja kalian pindahkan makamnya. Tapi, kalian harus berikan rumah di kota itu kepada kami!”Orang lainnya menambahkan, “Benar! Kalau mau pindahkan makamnya, kasih dulu rumahnya!”Nancy langsung memelototi mereka. “Atas dasar apa? Yang mau dipindahkan Shawn itu makam ibunya sendiri. Apa kaitannya itu dengan kalian!”Nira berkacak pinggang dan bersikap layaknya wanita galak tak berpendidikan.“Kalau kami bilang berkaitan, ya berkaitan! Jangan banyak omong kosong lagi! Kalau kalian nggak serahkan rumah di kota itu hari ini, kami akan gali makam Aisha, lalu berikan tulangnya kepada anjing!”Nancy berseru marah, “Coba saja kalau berani!”Nira juga meninggikan suaranya. “Lihat saja kami berani atau nggak! Aku sudah ngomong dengan jelas. Kalau kalian nggak berikan rumah itu pada kami, kami akan hancurkan makam Aisha!”Seusai berbicara, Nira memelototi Nancy dan mengejek, “Wanita tua yang cuma bisa lahirkan anak perempuan nggak ada bedanya d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1719

    Namun, pemindahan makam merupakan hal besar. Sekarang, Aisha dimakamkan di pemakaman Keluarga Kusnadi. Nancy juga tidak bisa mengambil tindakan seenaknya.Di sisi lain, ayahnya Shawn juga tidak peduli pada hal ini. Jadi, hanya Shawn yang bisa menangani masalah ini. Sebagai putra kandung Aisha, Shawn dapat memindahkan makam Aisha dan tidak ada orang yang bisa melarangnya.Hanya saja, dinilai dari sifat orang-orang dari Keluarga Kusnadi, hal ini pasti tidak akan berjalan lancar....Keesokan harinya, kelompok Camila akhirnya tiba di tempat tujuan setelah fajar menyingsing.Kampung halaman Shawn terletak di sebuah desa biasa di Kota Hurdo dan merupakan daerah dataran rendah. Sepanjang mata memandang, yang terlihat hanyalah hamparan ladang gandum yang hijau.Pada musim ini, bibit gandum masih kecil. Ada beberapa kuburan yang tersebar di ladang gandum.Di tempat ini, tidak ada pemakaman yang besar. Setelah meninggal, orangnya akan langsung dimakamkan di ladang gandum.Selama beberapa tahun

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1718

    Dylan ragu sejenak sebelum membalas pesan itu.[ Emm! Suka! ]Shawn membalas lagi.[ Cuma panas-panas tahi ayam? ]Dylan menjawab dengan jujur.[ Nggak tahu. Aku cuma tahu bahwa sekarang, aku sangat menyukainya. ]Shawn berujar.[ Kak Camila sudah pernah tersakiti cukup dalam karena cinta. Kalau kamu cuma panas-panas tahi ayam, sebaiknya kamu jauhi dia! ]Dylan mengernyit, lalu terdiam sejenak sebelum membalas.[ Aku akan pertaruhkan nyawaku dalam hubungan ini. Kalau aku memang cuma panas-panas tahi ayam dan mengkhianatinya suatu hari nanti, aku akan akhiri hidupku sendiri. ][ Kamu boleh ambil cuplikan layar dan menyimpannya sebagai bukti. Kalau memang ada hari seperti itu, kamu boleh serang balik aku dengan kata-kata ini. ]Setelah sesaat, Shawn baru membalas.[ Kalau kamu memang tulus menyukai Kak Camila, aku akan mendukungmu. Semangat! Kalau kamu butuh bantuanku, katakan saja. ]Setelah membaca pesan itu, Dylan pun tersenyum. Ternyata benar. Jika ingin menyenangkan hati seorang pri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status