เข้าสู่ระบบDinala menolak dengan wajah merona. “Nggak usah, terima kasih.”Steven tahu Dinala merasa tidak nyaman. Dia pun mengusir wanita itu, lalu membawa Dinala ke ruangan VIP lantai atas. Steven berjalan sembari menjelaskan, “Mereka adalah anggota Pak Dylan, semuanya saling kenal, makanya cara bicaranya agak asal-asalan. Kamu jangan keberatan ya. Kelak kalian pasti akan saling bertemu lagi.”Kening Dinala berkerut. “Bukannya Pak Dylan sudah punya Kak Camila?”Steven tersenyum. “Wanita-wanita itu bekerja di sini, sedangkan Pak Dylan itu bos dari tempat ini. Saat di Happy Bar, mereka semua di bawah kelola Pak Dylan.”“Oh ….”Suasana di dalam ruangan VIP sangat ramai. Ketika semua orang melihat Dinala, mereka pun mulai bergosip! Semuanya membahas wajah Dinala bahkan lebih cantik daripada wanita! Ada juga yang mengatakan, ketika melihat Dinala naik bersama Steven, mereka semua hampir salah curiga mengira Dinala adalah kekasihnya Steven.Saat para pria mulai bergosip, semuanya bahkan mengalahkan
Steven memalingkan kepalanya, lalu melihat beberapa sahabatnya.Dinala juga memalingkan kepalanya untuk melihat. Saat ditatap oleh sekelompok orang, dia spontan menunjukkan ekspresi kaget!Dinala sedang mengenakan pakaian uniseks pemberian Naomi. Tidak bisa dibedakan dia adalah pria atau wanita. Hanya saja, wajahnya terlalu cantik, siapa pun akan terpana ketika melihatnya!“Kak Steven, dia ….”Steven berkata, “Aku perkenalkan kepada kalian, namanya Dinala. Cowok ini berasal dari Kota Amari. Dia adalah sahabat baru kita. Kelak kita mesti lebih menjaganya.”Begitu mendengar kata “cowok", semua orang langsung merasa lega.“Wajahnya cantik sekali, aku kira dia itu cewek! Aku merasa kaget sampai nggak berani bernapas. Aku bahkan kepikiran untuk jaga sikap di depan cewek cantik!”Dinala merasa canggung. Steven berkata padanya.,“Kamu nggak usah gugup. Semuanya orang sendiri kok.”Dinala mencoba untuk menyapa mereka, “Halo semuanya.”Semua orang mengangguk dengan tersenyum. “Halo, selamat berg
Di dalam pemikiran Dinala, pria yang sering pergi ke bar dan mencari wanita cantik adalah hal yang tidak wajar.Steven menyipitkan matanya. “Kenapa tatapanmu seperti ini? Wajar sekali seorang pria suka dengan cewek cantik. Kalau kamu nggak suka gadis cantik, jangan-jangan kamu suka sama cowok cantik?”Dinala segera membantah, “Aku nggak suka!”Hati Steven merasa penat. “Nggak suka semuanya?”“Emm!”Steven spontan menceramahinya, “Kamu nggak boleh seperti ini! Tahun ini kamu sudah berumur 20-an tahun. Kamu nggak suka cewek cantik dan juga nggak suka sama cowok! Berarti ada masalah sama kamu!”Dinala membalas, “Kamu yang bermasalah!”Steven tersenyum. “Apa kamu suka sama aku?”Dinala terbengong sejenak, lalu spontan menggeleng. “Nggak suka.”“Itu berarti … kamu nggak suka siapa pun, kecuali keluargamu?”Dinala berpikir sejenak. “Bukan begitu.”Steven merasa syok. “Kamu malah suka sama orang luar, selain keluargamu? Siapa?”“Yellow! Aku suka sama Yellow!”Steven terdiam.Yellow adalah see
Dinala terbengong, lalu bergegas menuruni mobil.Steven pun tertawa dan menutup pintu mobil. Dia mengunci pintu, lalu menarik pergelangan tangan Dinala untuk berjalan ke depan.Dinala melepaskan tangannya. “Aku … aku bisa jalan sendiri.”Steven menoleh untuk menatap Dinala. “Nanti aku akan selalu berada di sisimu. Kamu nggak usah merasa tegang. Kamu ….”Belum sempat Steven selesai berbicara, dia pun terbengong! Mereka berdua kebetulan berjalan ke bawah cahaya lampu. Steven dapat melihat wajah merona Dinala. Dia pun bertanya dengan nada perhatian, “Apa kamu nggak enak badan?”Tanpa menunggu jawaban dari Dinala, Steven mengangkat tangannya untuk menyentuh kening Dinala, lalu menyentuh keningnya sendiri. “Nggak panas, tapi kenapa wajahmu semerah itu?”Begitu mendengar ucapan Steven, wajah Dinala semakin merona lagi.Dinala memiliki paras indah. Wajah meronanya malah membuatnya kelihatan semakin indah lagi! Steven tanpa sadar melakukan gerakan menelan air liur. Dia pun berdeham dan berkat
Usai mendengar, Caden berkata, “Aku tahu kamu mencintai adikmu, ingin menyenangkan hatinya. Tapi karakter Hayden itu blak-blakan, ada banyak hal yang nggak dia mengerti. Kita mesti memberi arahan kepadanya. Dia dengar apa kataku dan juga katamu.”“Emm, aku mengerti. Ke depannya aku akan lebih perhatikan.”Caden mengusap rambut Braden dengan lembut. “Lanjut tidur sana.”Braden berbaring dengan patuh. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu bertanya lagi, “Papa, masalah Tora dan virus generasi ke-8 sudah berakhir. Apa kamu sudah bisa mengadakan resepsi pernikahanmu dengan Mama?”Caden tersenyum. “Iya, Papa sudah mempersiapkannya, tapi semua ini masih rahasia. Jangan beri tahu mama kalian dulu.”Senyuman Braden sangat cerah. “Oke!”Setelah melihat anak-anak, Caden baru kembali ke kamar. Ketika melihat wanita yang berbaring di atas ranjang, Caden spontan tersenyum dengan penuh rasa bahagia. Caden mengesampingkan selimut, lalu memeluk Naomi ke dalam pelukannya dengan perlahan. Gerakan Caden
Hayden masih mengantuk. “Papa? Kenapa kamu gendong aku?”Caden membalas, “Aku datang untuk melihatmu. Kamu tidur saja.”Hayden memejamkan matanya dan tertidur kembali.Caden pun tersenyum. Dia membaringkan Hayden ke tengah ranjang, kemudian mengatur posisi tidurnya dengan baik.Si Putih mengikuti Hayden, lalu tidur di samping bantalnya. Caden mengusap kepala Hayden, lalu mengusap kepala Putih. “Selamat malam.”Hayden telah terlelap hingga tidak menghiraukan Caden. Putih pun mengulurkan lidahnya sembari memejamkan matanya.Caden meninggalkan kamar Hayden, lalu pergi melihat Rayden. Posisi tidur Rayden lebih beraturan. Wajahnya menghadap ke atas, lalu selimut ditutup hingga bagian dada.Terdapat banyak foto keluarga di dalam kamar Rayden. Dalam setiap foto keluarga, Rayden kelihatannya sangat kaku, tapi senyumannya sangat lebar. Impian terbesar Rayden adalah memiliki keluarga yang utuh.Saat Rayden masih kecil dulu, dia pun sudah mulai mendambakan keluarga yang utuh. Bagi Rayden, tidak







