Share

54. PENJAHAT #4

Kali berikutnya aku terbangun, aku tak merasa ada ikatan di kepala. Semua itu terasa aneh. Aku takut sudah tidak lagi di dunia. Aku takut semua sudah pergi.

Namun, fungsi mataku terasa kembali. Mataku bergetar, dan perlahan, aku berhasil membuka katup yang sudah lama terkunci itu.

Dan cahaya remang-remang menyerang mataku

Aku berkedip, mengerjapkan mata sangat panjang. Cahaya putih—bukan. Rasanya seperti remang kecil di sudut ruangan. Aku berkedip berulang kali, seperti mengenyahkan pendar hitam di pandanganku dan—ya, begitu mataku terbuka, aku kembali merasakan seluruh tubuhku. Aku berada di sel penjara kecil. Hanya sekitar dua kali tiga meter dengan lantai baja dan jeruji besi. Tubuhku masih terbujur kaku. Suasananya mencekam, diterangi bohlam, dan lusuh. Dindingnya gelap, dipenuhi ukiran bertuliskan: BIARKAN AKU MATI!

Kepalaku pusing. Denyut terasa di segala arah. Aku mencoba duduk, dan rasanya begitu pedih. Aku tidak mampu menjaga tubuhku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status