Share

55. PENJAHAT #5

Marvin dan John tidak bilang berapa lama aku disekap. Marvin bilang itu untuk kebaikan mentalku. Dia ingin saat aku meloloskan diri, kesehatan mentalku kembali. Jadi, saat dia mengatakan itu, aku sama sekali tak ingin pusing. Aku bilang agar mengunci selku lagi. Dan dia menolak. Namun, saat aku mulai menunjukkan mata yang kelewat mendung, akhirnya dia menurutiku.

Aku tidak tahu berapa lama waktu berlalu sejak mereka mengajakku bicara. Alunan waktu terasa kosong, dan aku sama sekali tidak memiliki minat bicara. Aku hanya diam, hingga seseorang menggedor pintu besi.

Lalu terdengar seruan dari luar. “Marvin! John! Buka pintunya!”

“Akhirnya!” seru John. “Bantuan!”

Aku bangun, sementara Marvin membuka pintu besi.

Dan kulihat seorang pria. Berusia sekitar tiga puluh tahun, berjanggut tipis, berambut pendek, dan bermata biru. Dia tinggi, sekitar seratus sembilan puluh senti yang membuatnya harus menunduk melewati pintu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status