Share

Bab 21

Sedangkan perasaan Bela yang mendengar itu baper, walaupun berusaha melupakan tapi kalau ada sebersit perasaan tak dapat dihindarkan. 'Buat aku ya sa? Kalau iya, boleh kok balikan.'

"Bel, kenapa nasinya gak lo makan?" tanya Ratih teman sebangkunya, Bela membawa bekal, kondisi jamkos bisa dibuat makan santai dan pergi ke kantin.

"Ah-eh. Iya, lupa." Bela nyengir, kalau ada lalat hinggap mana tau kan? Ratih sedari tadi hanya bermain game strategi, demi mendapat poin tertinggi.

🌸🌸🌸

"Gimana sama guru-guru dikantor? Terus, bu Ghina mau kan sama roti buaya lo?" tanya Virgo setelah menelan bakso beranaknya. Shh hah, pedas beb!

"Semuanya beres kok. Sa, gimana sama puisi lo? Pasti Bintang langsung klepek-klepek kan?" Pandu menatap Angkasa yang kini hanya membaca buku kalkulus yang halaman sebanyak 578 itu. 'Gak pusing kan kepala lo sa?'

"..." tak ada jawaban, apa Angkasa sudah pacaran dengan buku?

"Ya baper dong," suara Bela menyahut dari ar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status