Ngurus Kucingmu, Sayang Sama Kamu

Ngurus Kucingmu, Sayang Sama Kamu

last updateHuling Na-update : 2025-06-02
By:  writtenbytamiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
5Mga Kabanata
46views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Risna akhirnya mendapat pekerjaan lagi setelah setengah tahun menganggur. Tapi, pekerjaannya ini cukup unik: jadi pengasuh kucing! Bukan cuma harus memberi makan, mengajak bermain, dan rutin membawa 14 ekor kucing majikannya ke dokter hewan, Risna juga harus berhadapan dengan perasaannya kepada Deska, anak majikannya yang diam-diam dia taksir. Misteri masa lalu Deska membuat hubungan mereka sempat renggang. Bisakah Risna memperbaiki keadaan, menyatakan perasaannya pada Deska, sambil mengingat-ingat kucing mana yang dapat giliran vaksin bulan ini?

view more

Kabanata 1

Prolog

            “Meet kita mulai lima menit lagi, ya.”

            Aku menghela napas berat sambil membetulkan posisi duduk. Mataku terpaku ke arah layar laptop, memperhatikan satu per satu nama yang mulai muncul memenuhi ruang zoom meeting.

            Chandra. Arya. Anindita. Karenina. Luthfi. Nama-nama yang sudah familiar selama tiga tahun ini, walaupun kami hanya bertatap muka langsung sekali dalam setahun. Maklum, kami semua bekerja dari rumah.

            Sekilas kulihat lagi judul meet kali ini. Sosialisasi EOC with HC.

            Jantungku berdegup makin kencang. Sudah ada rumor dari minggu-minggu lalu bahwa kontrak kerja kami tidak akan diperpanjang. Tapi aku masih berusaha berpikir positif kalau itu cuma rumor. Tim di Jakarta masih butuh bantuan kami, kok.

            Jam menunjukkan pukul 13.04. Semenit lagi masa depan kami akan diumumkan. Aku menghela napas berat sekali lagi sambil berusaha mengucapkan afirmasi positif dalam hati. Kontrak diperpanjang, kontrak diperpanjang, kontrak diperpanjang.

            HP-ku bergetar. Ada pesan masuk. Dari Mbak Karen.

Mbak Karen     : Mbak, deg-degan nggak.

Risna               : Pake nanya.

Mbak Karen     : Asli aku takut. Bau2 nggak diperpanjang nih.

Risna               : Biasanya kalo kamu takut, malah nggak ada apa-apa sih Mbak.

Mbak Karen     : Tapi beneran deh, ini aja namanya sosialisasi end of contract kan, bukan pengumuman perpanjangan kontrak.

            Aku meringis membaca chat Mbak Karen. Saat sedang mengetik balasan, tiba-tiba terdengar suara dari ruang zoom meeting. Pihak HC sudah memulai sosialisasi. Aku langsung duduk tegak dan fokus ke layar laptop.

            “Selamat siang, teman-teman semua. Terima kasih sudah menyempatkan waktunya siang ini untuk mengikuti sosialisasi.”

            Tidak mungkin ada yang melewatkan meet ini, sih. Nasib kami ditentukan di sini.

            “Sebelumnya, kami dari pihak Human Capital juga ingin mengucapkan terima kasih atas kinerja teman-teman selama ini.”

            Please, diperpanjang. Please, diperpanjang. Please, diperpanjang.

            “Akan tetapi, ini adalah keputusan yang berat untuk disampaikan ….”

            Jantungku mencelus.

            “Pihak client memutuskan untuk tidak meneruskan kerjasama dengan teman-teman semua, sehingga project tidak bisa dilanjutkan. Kemudian, untuk kompensasi yang akan teman-teman dapatkan ….”

            Kalimat selanjutnya tidak bisa aku dengar. Pikiranku mendadak kosong. HP-ku di sebelah laptop kembali bergetar. Kali ini getarannya terdengar berkali-kali, menandakan ada lebih dari satu pesan masuk.

            Untuk kesekian kalinya hari itu, aku menghela napas berat sembari menutup mata. Ini tahun ketigaku bekerja di perusahaan outsourcing asal Jogja ini. Aku kebagian project menangani administrasi marketplace yang kantor utamanya ada di Jakarta. Sehari-harinya aku bekerja secara remote dengan tim di Jakarta dan rekan satu divisi di Jogja.

Bisa dibilang, aku termasuk beruntung karena sistem kerjanya WFH dan hanya wajib ke kantor di Jogja setahun sekali untuk menandatangani dokumen perpanjangan kontrak. Semua pekerjaan dilakukan secara online dari rumah. Pekerjaan ini membuatku bisa menikmati slow mornings karena tidak diharuskan on cam tiap waktu. Tidak akan ada yang protes juga kalau aku bekerja dalam kondisi awut-awutan atau belum mandi. Ini benar-benar pekerjaan impian buatku yang introvert.

            Apalagi, bekerja dari rumah membuatku tidak perlu terlibat drama-drama kantor seperti di tempat kerjaku dulu. Karena tidak pernah bertemu langsung, kami bisa meminimalisir konflik. Hubungan dengan teman-teman kantor benar-benar hanya sebatas rekan kerja profesional.

            Teman kerjaku yang paling dekat di sini adalah Mbak Karen. Kebetulan, kami ditempatkan di divisi yang sama. Umurnya sebenarnya lebih muda dariku. Tapi sejak awal, kami saling memanggil dengan sapaan Mbak. Aku duluan sih yang mulai, karena terbawa kebiasaan di kantor lama.

            Tanganku memijit-mijit kepala sembari mendengarkan penjelasan seputar pencairan BPJS, gaji terakhir dan uang kompensasi kontrak. Gaji di sini memang tidak bisa dibilang sangat besar, tapi berhubung aku bekerja dari rumah dan tidak perlu mengeluarkan uang sewa kost, aku bisa menabung dalam jumlah lumayan selama tiga tahun belakangan.

            Bahkan, aku sudah merencanakan akan membeli treadmill tahun depan supaya bisa rutin berolahraga. Bekerja dari rumah membuatku seakan terjebak di dalam kamar dan kurang aktif bergerak.

            Sekarang, punya treadmill sepertinya hanya tinggal impian. Mulai bulan depan, aku tidak akan gajian lagi. Tidak akan ada agenda penandatanganan perpanjangan kontrak lagi. Kepalaku rasanya semakin pusing setelah menyadari fakta tersebut.

            Aku mengalihkan perhatian dari layar laptop ke arah HP. Beberapa pesan masuk dari Mbak Karen.

Mbak Karen     : Tuh kan bener, nggak diperpanjang.

Mbak Karen     : Ah, padahal bentar lagi Ramadhan dan Lebaran.

Mbak Karen     : Yakin deh, tim Jakarta masih butuh kita. Kenapa tiba-tiba cut begini sih?

            Kulirik kalender di bagian pojok layar laptop. 20 Desember 2024. Sebentar lagi tahun baru dan bulan Ramadhan akan jatuh di awal Maret.

            Aku bersandar pasrah ke kursi. Tahun depan umurku genap 32 tahun, dan aku akan menyambut tahun baru dengan status baru juga: pengangguran.

            Kebanyakan orang-orang seumuranku sudah jadi manajer di kantornya, tapi ternyata jalan nasibku sedikit berbeda. Karirku stuck di level staf, mulai dari pekerja lepas di beberapa media, perusahaan start-up yang akhirnya bangkrut saat pandemi sampai sekarang di kantor outsourcing.

            Siapa bilang gonta-ganti pekerjaan akan memudahkan naik gaji? Jumlah take home pay-ku juga mentok di satu digit. Satu digit itupun lebih mendekati angka 4 daripada 9. Bukannya aku tidak upgrade skill, tapi setiap kali aku sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin di kantor dengan harapan bisa menaikkan jenjang karir, pemutusan hubungan kerja mendadak hampir selalu terjadi.

            Sekarang, aku harus memulai semuanya dari awal lagi untuk kesekian kali. Memperbarui CV, memasukkan lamaran pekerjaan, dan bersaing dengan lulusan baru yang juga sama-sama butuh sumber pendapatan.

            Duh, Gusti … bisa tidak ya dapat kerjaan baru di umur segini?

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
5 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status