Share

Bab 14 Pangeran Bunga Lili Air

Hari kesepuluh di sekolah sial ini.

Aku masih hidup, namun kewarasanku memudar. Aku perlu menata kembali apa yang telah kulewati. Dari awal, dari di mana dirinya mulai mengukir kisah seorang gadis biasa yang bernama Nadia. Akankah cerita yang dia hidangkan di kehidupanku berakhir dengan bahagia?

Hari itu cuacanya cukup cerah. Terik matahari pagi sejuk dengan angin yang sepoi-sepoi menyeruak dari sela-sela jendela kelas. Pagi itu, pangeran Lili putih datang dan memperkenalkan dirinya sebagai manusia. Pertama aku terhipnotis dengan pucat kulitnya, begitu bersih bak kelopak mahkota bunga Lili, selanjutnya aku dianugrahi mendengar lantunan suaranya yang lembut. Dia ucapkan siapa namanya. Aku hanya dengar sekali dan aku bisa bersumpah nama itu akan terukir di benakku sampai aku menghembuskan nafas terakhirku di dunia. Sesekali dia tersenyum, pangeran bunga Lili itu terhibur akan suasana kelas yang menyambutnya hangat. Guratan senyumannya halus seperti ukiran karya seni para artis di mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status