Share

Andai Bukan Saudara

Juan tidak tahu apa yang salah dengan otaknya. Bisa-bisanya dia membiarkan perempuan tidur di ranjang yang sama dengannya. Bahkan terlelap dan memeluknya dengan sangat erat. Dia bahkan bisa merasakan napas teratur yang menggelitik tengkuknya.

Juan lelaki normal. Dipeluk seerat ini jelas menjadi siksaan terberat baginya. Dia tidak bisa sedikitpun terlelap atau memejamkan mata barang sebentar saja. Bahkan sepanjang malam yang dilakukannya hanya menatap langit-langit kamar, seakan menghitung domba-domba yang terlelap. Namun percuma, keberadaan perempuan itu jelas mengusiknya. Padahal dulu, dia tidak masalah seranjang dengan Maya, bahkan mereka sering tidur seperti ini.

Hingga matahari masuk lewat sela-sela jendela kaca, matanya masih terbuka lebar. Rasa kantuk yang semalam ditahan, mulai menyerang di pagi ini. Namun Juan memilih diam, seperti patung yang kaku. Dia tidak bisa bergerak sekecil apa pun. Takut-takut perempuan dalam pelukannya terbangun.

Ralat, sebenarn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status