Share

Khawatir

“Anak tidak tahu diri. Harusnya kamu mati saja!” maki Robin dengan tangan yang tak berhenti mengayunkan ikat pinggannya. Bunyinya cukup nyaring, saling berlomba dengan teriakan Mulan yang kesakitan.

“Ampun, Papa, sakit,” ringis Mulan, sesegukan dengan tubuh yang bergetar hebat,

Robin seakan tuli. Dia tetap memecut bocah yang terus meringkuk, berusaha menghindar yang tidak dibiarkannya begitu saja. Bara api seakan berkobar di kedua mata tajamnya. Tidak ada belas kasihan sediki pun.

Padahal bocah itu tidak melakukan kesalahan fatal. Hanya kasalahan anak kecil yang tidak sengaja menabraknya hingga gelas kopinya jatuh, isinya tumpah dengan gelas yang pecah. Mulan sudah menunduk ketakutan, sadar sedikit kesalahannya akan membuat murka lelaki itu. Dan benar saja, Robin membuka ikat pinggangnya dan memburu Mulan dengan lecutan keras.  

Jangan bilang Mulan hanya diam saja. Dia sempat melarikan diri, menghindari kemarahan sang ayah yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status