Share

Penguntit!

Tidak sulit berkerja sebagai pelayan di sini. Maya hanya perlu mengantar minuman di meja-meja pengunjung dan kembali ke bartender yang sedang meracik. Seperti itu berulang kali. Rasanya dia akan betah berkerja di sini. Tidak sulit, meski dia akan pulang larut bahkan menjelang pagi. Maya bisa istirahat di siang harinya.

Maya tersenyum melihat lautan manusia yang sedang bersenang-senang. Bahkan tatapannya sering menangkap beberapa pasangan yang sedang make out. Sepertinya tidak ada rasa malu atau canggung di sini. Tanpa sadar, Maya mengulum senyum. Dia menyentuh bibirnya sendiri, membayangkan berada di posisi itu dengan Juan.

‘Kenapa ingat dia lagi,’ rutuknya pada diri sendiri. Tidak mudah menghilangkan bayangan pria yang dicintainya. Maya seakan terkurung dalam perasaan dan ambisinya.

“Kamu ingin juga?” tanya si bartender dengan senyum jail.

Maya menoleh, menautkan alisnya dengan ekspresi bingung. Si bartender menu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status