Share

Bab 6

Author: verayanti
last update Huling Na-update: 2023-05-03 17:43:02

"Hai tampan.. sendirian di sini?" Gadis berpakaian seksi itu mendekati Liam yang sedang menikmati minuman nya.

"Siapa kamu?"

"Trixie."

"Tidak ada yang menanyakan namamu, saya hanya tanya siapa kamu? dan apa maumu?"

"Anggaplah aku seorang teman baru yang ingin menemani mu menikmati minuman."

"Aku sedang tidak mencari pelacur."

"Ya ampun , ucapan mu pedas sekali, aku tersinggung sekali."

"Pergilah pelacur , apa kau tidak lihat cincin di tangan ku ini, aku sudah menikah , jadi pergilah."

"Iya aku juga bisa melihat kalau kamu baru saja menikah bukan?" Bisik perempuan bernama Trixie itu.

"Darimana kamu tahu kalau aku baru selesai menikah?"

"Kamu masih mengenakan jas pengantin sayang." Trixie makin mendekati Liam.

"Kalau begitu pergilah brengsek, aku tidak berniat mengkhianati istriku." Liam mendorong perempuan itu agar menjauh dari dirinya.

"Kalau kau tidak berniat mengkhianati istrimu, pasti saat ini kamu sedang melewatkan malam pertama yang panas dengan istri mu itu."

"Sudahlah pergilah brengsek, aku jijik dengan mu." Liam makin keras mendorong Trixie.

"Baiklah baiklah kita buat kesepakatan, aku tidak akan menggangumu, hanya ijinkan aku di sini menemanimu minum."

"Terserah kau saja asalkan kau diam dan jangan bersuara ." Ucap Liam tak perduli dengan gadis yang duduk di mejanya, Liam memilih menikmati minuman nya.

**********

"Laura sayang.. aku mencintaimu Laura ahhh... ahhh..." Liam terus menggerakkan tubuhnya.

"Laura ohhh kamu cantik sekali sayangku." Liam semakin bersemangat saat melihat wajah sang istri berada di bawah nya.

Liam sama sekali tidak sadar bahwa perempuan yang sedang bercinta dengannya bukanlah Laura.

"Ahhh... ahhh ahhh... terus sayang terus..." Desahan keluar dari bibir Trixie yang sedang menikmati bagian bawahnya sedang di aduk-aduk oleh milik Liam.

Keringat membasahi tubuh polos kedua sejoli itu.

"Ahhh.. terus sayang uhhh ahhh... "

Suara desahan sahut menyahut dari bibir Liam dan Trixie yang membahana di seluruh tak ruangan.

"Ahhhhhh.... " Lenguhan panjang dari mulut pasangan yang baru pertama kali bertemu itu menandakan syahwat mereka sudah sampai di puncak.

Liam jatuh ke samping tubuh Trixie setelah merasakan seluruh cairannya keluar dari rumah nya.

"Terserah lah meskipun kamu kira aku orang lain, yang penting malam ini aku bisa menikmati permainanmu yang luar biasa sayang." Trixie membelai wajah Liam lalu mengecup kening pria yang baru saja menggagahi dirinya.

********

"Hei pelacur kenapa bisa kamu berada di ranjang ku?" Liam terperanjat tak percaya melihat seorang perempuan sedang berbagi selimut dengan nya.

"Ohh sayang apakah kamu lupa dengan apa yang kita lakukan semalam?"

"Memangnya apa yang kita lakukan semalam? aku tidak ingat kita melakukan sesuatu tadi malam."

"Ohh sayang, kamu terlalu mabuk rupanya sampai kamu lupa , kalau kamu memintaku untuk mengajak mu pulang ke rumah ku."

"Apa? rumahmu? jadi aku sedang berada di rumahmu?"

"Iya sayang , sesuai dengan permintaan mu."

"Tidak mungkin, brengsek kamu pasti menipuku, harus nya aku sedang bersama istri ku semalam." Ucap Liam sambil bangkit dari posisinya lalu mengenakan semua pakaiannya.

Liam melirik tangan nya, lalu sedikit merasa lega karena cincin pernikahan nya dengan Laura masih melingkar di jari nya.

"Sayang mau kemana? tunggu.. " Trixie mencoba mengejar Liam yang berjalan dengan tergesa menuju pintu keluar.

*****

"Jason, dimana Liam?" Tanya Laura kepada Jason yang sedang menikmati kopi nya bersama beberapa pegawai lainnya di ruang karyawan.

"Ohh nyonya Laura, selamat pagi nyonya." Jason kelabakan melihat nyonya rumah sudah berdiri di depannya.

"Selamat pagi, sudah tidak apa santai saja, aku hanya ingin menanyakan dimana tuanmu?" ucap Laura dengan mata cekung yang memperlihatkan kurang tidur .

"Ehhh maaf nyonya saya tidak tahu, karena semalam tuan hanya mengatakan bahwa dirinya ingin keluar mencari angin." jawab Jason.

"Ohh begitu, baiklah kalau begitu, silahkan lanjutkan kegiatan kalian." ucap Laura kemudian pamit dari para staff di rumahnya.

Dari semalam dirinya tidak tidur menanti kedatangan sang suami yang harus nya mereka menghabiskan malam pertama mereka berdua.

Laura berjalan pelan menuju halaman rumah Liam, sebuah mobil berhenti tepat di depan beranda mencuri perhatian Laura.

" sayang, darimana kamu semalaman?" Laura menyambut suaminya yang baru datang dengan penampilan acak-acakan.

"Tidak ada hanya bertemu dengan beberapa teman." balas Liam sambil berjalan terus tanpa menghiraukan Laura yang berjalan di samping nya.

"Aku menunggu mu semalaman."

Liam melirik sekilas wajah Laura yang polos tanpa sentuhan make up.

"God dia cantik sekali." Liam terpesona untuk sepersekian detik dengan kecantikan Laura.

"Lain kali kamu tidak perlu menungguku."

"Tapi sayang."

"Mulai malam ini kamu boleh tinggal di kamarku." Sebenarnya Liam masih ingin terus membiarkan Laura untuk tinggal di kamar pembantu, tapi entah mengapa ada perasaan bersalah yang membuat nya ingin mengajak Laura berbagi kamar dengan nya.

"Benarkah?" Laura tak bisa menyembunyikan rona bahagia di wajahnya.

"Cepatlah sebelum saya berubah pikiran." Ujar Liam sambil berjalan menuju kamarnya, namun kali ini pintunya di biarkan terbuka untuk memberikan kesempatan pada Laura ikut masuk ke kamarnya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 27

    "Bagaimana David, apakah sudah ada kabar mengenai istriku?" Tanya Liam melalui sambungan telepon. "Maafkan saya tuan, tadi saya sempat bertemu dengan nyonya Laura.""Hah apa? dimana kamu bertemu istriku? lalu sekarang dimana dia? aku harus bertemu dan berbicara dengan nya sekarang juga.""Di depan rumah ayahnya tuan, tapi sayangnya nyonya Laura menolak untuk ikut bersama saya dan kemudian seseorang membawanya pergi, dan saya kehilangan jejak nyonya Laura. " Balas David. "Kenapa bisa begitu David? Kamu tahu siapa orang itu?" tanya Liam."Maaf tuan saya belum pernah melihat lelaki itu sebelumnya, sepertinya dia hanya seseorang yang kebetulan lewat di situ dan berusaha membantu nyonya Laura yang terus berteriak dan memberontak dari saya tuan." Ujar David."harusnya kamu tidak membiarkan Laura pergi begitu saja, saya tidak mau tahu kamu harus menemukan keberadaan istri saya segera."Pinta Liam secara tegas."Saya minta maaf tuan, tapi saya sedang mengusahakan yang terbaik untuk mencari n

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 26

    "Masuklah nona. " Armand berhenti sejenak mempersilakan Laura untuk berjalan mendahului nya, begitu sampai di halaman rumahnya. Laura tersenyum dan mengangguk, kemudian melangkah pelan di depan Armand, lalu keduanya berhenti tepat di depan pintu yang masih terkunci.Armand maju selangkah kemudian mengambil kunci dari kantongnya lalu mengarahkan di lubangnya." Silakan. " Ucap Armand mempersilahkan Laura masuk ke dalam rumah yang tidak terlalu besar. Laura berdiri di dekat pintu menunggu Armand yang menuju saklar untuk menghidupkan lampu. Laura memindai ruang tamu berukuran Sekitar dua puluh lima meter persegi tersebut. "Anda tinggal sendiri disini? " tanya Laura. "Sebenarnya ada seorang asisten rumah tangga, tapi saat ini dia sedang ada keperluan di kampung halamannya, mungkin minggu depan baru kembali kesini. " Armand menjelaskan. "Ohhh... " Armand menangkap rona tidak nyaman di wajah Laura. "Kenapa? kamu takut tinggal di sini? " Tanya Armand. "Ehhee... " Laura tersenyum tip

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 25

    "Huh.. huh.. huh..."Liam berusaha mengatur nafasnya yang naik turun. "Beruntung mereka tidak sempat melihatku disana. " Batinnya sambil bergegas menghidupkan mesin mobilnya. "Jadi selama ini Lucy benar-benar mengetahui perselingkuhan Livia dan Nicholas. " Liam berbicara sendiri. "Bisa jadi Lucy juga terlibat dengan apa yang menimpa Livia, karena dia juga yang sudah merencanakan kecelakaan Nicholas waktu itu. " Liam mulai menerka-nerka. "Sayang sekali aku tidak bisa melihat siapa lelaki yang membantunya. ""Oh Shit... mereka sedang merencanakan untuk mencelakai Laura, aku harus mencegahnya. " Liam memukul setir di depannya mengingat apa yang akan dilakukan Lucy kepada Laura , aku harus mencari keberadaan Laura saat ini. " ucap nya kemudian meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. "Halo David, tolong kerahkan anak buahmu, bantu aku mencari istriku sekarang juga. "***********Laura masih menangis di dalam taksi nya, hampir tiga jam dirinya berada didalam nya. "Nona sebenarnya

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 24

    "Selamat malam tuan. " Sambut Nana Yaya kepada Liam yang baru masuk ke dalam rumah. "Selamat malam Yaya. " Balas Liam sambil membuka kancing jas nya. "Bagaimana kabar Laura? apa dia sudah makan malam? " Tanya Liam. "Maksud tuan? " Nana Yaya meragukan pendengaran nya tentang pertanyaan tuannya tersebut. "Apa Nana tidak mendengar pertanyaan ku yang begitu jelas, saya ulangi apakah Laura sudah makan malam? " Liam mengulangi pertanyaan nya. "Iya tuan saya mendengar, tapi kenapa tuan menanyakan Nyonya sudah makan atau belum, apakah tuan lupa kalau Nyonya tidak ada di rumah? " "Tidak ada di rumah? memangnya kemana istriku Nana? " Liam terkejut dengan ucapan Nana Yaya. "Bukannya tuan sudah tahu dan mengijinkan Nyonya Laura untuk pulang ke rumah orang tuanya. " "Tahu? ijinkan? tidak, aku sama sekali tidak tahu apalagi mengijinkan Laura pergi dari rumah, apa-apa an ini, kenapa Nana tidak memberitahu saya kalau Laura pergi dari rumah? " Liam mulai emosi. "Tapi tuan, Nyonya Laura sendir

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 23

    Cerita Nana Yaya tadi membuat dirinya penasaran untuk mencari tahu lebih banyak tentang adik iparnya yang telah meninggal dunia. Laura berjalan keluar dari kamarnya, kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri berharap tidak ada orang yang melihat dirinya. Dirinya berjalan ke menuju sebuah kamar yang pintunya tertutup. "Pasti ini kamarnya. " Batin Laura. Klik.. Laura berhasil membuka pintu yang tidak terkunci, kemudian melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa merah muda. Laura menyapu pandangan ke sekeliling, dilihatnya sebuah photo besar di tengah-tengah dinding kamar nya, seorang gadis cantik berambut panjang sedang berpose tersenyum. "Cantik, mata dan hidungnya sangat mirip dengan Liam. " Gimana Laura selesai mengamati photo close up tersebut. Laura mendekati ranjang yang terbungkus sprei dan bed cover, semuanya tertata begitu rapi dan bersih meskipun tidak berpenghuni. Laura duduk di tepi ranjang, matanya tertuju pada sebuah buku tertelungkup yang terletak di meja samping ranja

  • Antara Gairah dan Dendam Tuan Muda    Bab 22

    Brak.. Laura menutup pintu dengan kasar, kemudian mengunci nya dari dalam. Laura sengaja melakukannya agar Liam tidak bisa menyusulnya. "Hiks.. Hiks... Hiks... " Laura menjatuhkan dirinya ke ranjang, kemudian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Siapapun yang melihat nya pasti langsung paham apa yang sedang di rasakan nya, luka hatinya terlalu , kepergian sang ayah yang begitu tiba-tiba, sikap Liam yang plin-plan ditambah lagi kedatangan seorang perempuan yang mengaku sedang mengandung benih sang suami. Perempuan itu menangis tanpa henti, Laura hanya berharap bahwa kepedihannya bisa luruh, seiring dengan derasnya air mata yang mengalir dari pelupuk matanya. "Papa kenapa papa pergi meninggalkan aku sendiri, tidak ada yang mencintaiku sebesar papa. " Ratap Laura mengingat kini tiada lagi orang yang mencintainya, terlebih ibu tiri yang selama ini di kiranya benar-benar tulus mencintai dirinya dan ayah nya ternyata hanya berpura-pura. Laura terus menangis tak peduli sua

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status