Share

Bab 6

"Hai tampan.. sendirian di sini?" Gadis berpakaian seksi itu mendekati Liam yang sedang menikmati minuman nya.

"Siapa kamu?"

"Trixie."

"Tidak ada yang menanyakan namamu, saya hanya tanya siapa kamu? dan apa maumu?"

"Anggaplah aku seorang teman baru yang ingin menemani mu menikmati minuman."

"Aku sedang tidak mencari pelacur."

"Ya ampun , ucapan mu pedas sekali, aku tersinggung sekali."

"Pergilah pelacur , apa kau tidak lihat cincin di tangan ku ini, aku sudah menikah , jadi pergilah."

"Iya aku juga bisa melihat kalau kamu baru saja menikah bukan?" Bisik perempuan bernama Trixie itu.

"Darimana kamu tahu kalau aku baru selesai menikah?"

"Kamu masih mengenakan jas pengantin sayang." Trixie makin mendekati Liam.

"Kalau begitu pergilah brengsek, aku tidak berniat mengkhianati istriku." Liam mendorong perempuan itu agar menjauh dari dirinya.

"Kalau kau tidak berniat mengkhianati istrimu, pasti saat ini kamu sedang melewatkan malam pertama yang panas dengan istri mu itu."

"Sudahlah pergilah brengsek, aku jijik dengan mu." Liam makin keras mendorong Trixie.

"Baiklah baiklah kita buat kesepakatan, aku tidak akan menggangumu, hanya ijinkan aku di sini menemanimu minum."

"Terserah kau saja asalkan kau diam dan jangan bersuara ." Ucap Liam tak perduli dengan gadis yang duduk di mejanya, Liam memilih menikmati minuman nya.

**********

"Laura sayang.. aku mencintaimu Laura ahhh... ahhh..." Liam terus menggerakkan tubuhnya.

"Laura ohhh kamu cantik sekali sayangku." Liam semakin bersemangat saat melihat wajah sang istri berada di bawah nya.

Liam sama sekali tidak sadar bahwa perempuan yang sedang bercinta dengannya bukanlah Laura.

"Ahhh... ahhh ahhh... terus sayang terus..." Desahan keluar dari bibir Trixie yang sedang menikmati bagian bawahnya sedang di aduk-aduk oleh milik Liam.

Keringat membasahi tubuh polos kedua sejoli itu.

"Ahhh.. terus sayang uhhh ahhh... "

Suara desahan sahut menyahut dari bibir Liam dan Trixie yang membahana di seluruh tak ruangan.

"Ahhhhhh.... " Lenguhan panjang dari mulut pasangan yang baru pertama kali bertemu itu menandakan syahwat mereka sudah sampai di puncak.

Liam jatuh ke samping tubuh Trixie setelah merasakan seluruh cairannya keluar dari rumah nya.

"Terserah lah meskipun kamu kira aku orang lain, yang penting malam ini aku bisa menikmati permainanmu yang luar biasa sayang." Trixie membelai wajah Liam lalu mengecup kening pria yang baru saja menggagahi dirinya.

********

"Hei pelacur kenapa bisa kamu berada di ranjang ku?" Liam terperanjat tak percaya melihat seorang perempuan sedang berbagi selimut dengan nya.

"Ohh sayang apakah kamu lupa dengan apa yang kita lakukan semalam?"

"Memangnya apa yang kita lakukan semalam? aku tidak ingat kita melakukan sesuatu tadi malam."

"Ohh sayang, kamu terlalu mabuk rupanya sampai kamu lupa , kalau kamu memintaku untuk mengajak mu pulang ke rumah ku."

"Apa? rumahmu? jadi aku sedang berada di rumahmu?"

"Iya sayang , sesuai dengan permintaan mu."

"Tidak mungkin, brengsek kamu pasti menipuku, harus nya aku sedang bersama istri ku semalam." Ucap Liam sambil bangkit dari posisinya lalu mengenakan semua pakaiannya.

Liam melirik tangan nya, lalu sedikit merasa lega karena cincin pernikahan nya dengan Laura masih melingkar di jari nya.

"Sayang mau kemana? tunggu.. " Trixie mencoba mengejar Liam yang berjalan dengan tergesa menuju pintu keluar.

*****

"Jason, dimana Liam?" Tanya Laura kepada Jason yang sedang menikmati kopi nya bersama beberapa pegawai lainnya di ruang karyawan.

"Ohh nyonya Laura, selamat pagi nyonya." Jason kelabakan melihat nyonya rumah sudah berdiri di depannya.

"Selamat pagi, sudah tidak apa santai saja, aku hanya ingin menanyakan dimana tuanmu?" ucap Laura dengan mata cekung yang memperlihatkan kurang tidur .

"Ehhh maaf nyonya saya tidak tahu, karena semalam tuan hanya mengatakan bahwa dirinya ingin keluar mencari angin." jawab Jason.

"Ohh begitu, baiklah kalau begitu, silahkan lanjutkan kegiatan kalian." ucap Laura kemudian pamit dari para staff di rumahnya.

Dari semalam dirinya tidak tidur menanti kedatangan sang suami yang harus nya mereka menghabiskan malam pertama mereka berdua.

Laura berjalan pelan menuju halaman rumah Liam, sebuah mobil berhenti tepat di depan beranda mencuri perhatian Laura.

" sayang, darimana kamu semalaman?" Laura menyambut suaminya yang baru datang dengan penampilan acak-acakan.

"Tidak ada hanya bertemu dengan beberapa teman." balas Liam sambil berjalan terus tanpa menghiraukan Laura yang berjalan di samping nya.

"Aku menunggu mu semalaman."

Liam melirik sekilas wajah Laura yang polos tanpa sentuhan make up.

"God dia cantik sekali." Liam terpesona untuk sepersekian detik dengan kecantikan Laura.

"Lain kali kamu tidak perlu menungguku."

"Tapi sayang."

"Mulai malam ini kamu boleh tinggal di kamarku." Sebenarnya Liam masih ingin terus membiarkan Laura untuk tinggal di kamar pembantu, tapi entah mengapa ada perasaan bersalah yang membuat nya ingin mengajak Laura berbagi kamar dengan nya.

"Benarkah?" Laura tak bisa menyembunyikan rona bahagia di wajahnya.

"Cepatlah sebelum saya berubah pikiran." Ujar Liam sambil berjalan menuju kamarnya, namun kali ini pintunya di biarkan terbuka untuk memberikan kesempatan pada Laura ikut masuk ke kamarnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status