Share

Bab 22

Brak..

Laura menutup pintu dengan kasar, kemudian mengunci nya dari dalam. Laura sengaja melakukannya agar Liam tidak bisa menyusulnya.

"Hiks.. Hiks... Hiks... "

Laura menjatuhkan dirinya ke ranjang, kemudian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Siapapun yang melihat nya pasti langsung paham apa yang sedang di rasakan nya, luka hatinya terlalu , kepergian sang ayah yang begitu tiba-tiba, sikap Liam yang plin-plan ditambah lagi kedatangan seorang perempuan yang mengaku sedang mengandung benih sang suami.

Perempuan itu menangis tanpa henti, Laura hanya berharap bahwa kepedihannya bisa luruh, seiring dengan derasnya air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.

"Papa kenapa papa pergi meninggalkan aku sendiri, tidak ada yang mencintaiku sebesar papa. " Ratap Laura mengingat kini tiada lagi orang yang mencintainya, terlebih ibu tiri yang selama ini di kiranya benar-benar tulus mencintai dirinya dan ayah nya ternyata hanya berpura-pura.

Laura terus menangis tak peduli sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status