Rumah keluarga Brown sepi. Aku sungguh berharap mereka baik-baik saja, tetapi tidak ada cara lain untuk memastikannya. Aku keluar dari mobil dan Daniel menangkap tanganku.
“Kau mau kemana?”
Sebelah alisku terangkat. “Mengeceknya?”
“Aku akan menemanimu.”
“Tidak!” tukasku ketika Daniel hendak membuka pintu. “Kau akan menunggu. Pastikan tidak ada orang yang memangil ayahmu kemari.”
Daniel hendak memprotes, tetapi aku segera keluar dan menyusup ke rumah keluarga Brown. Rumah mereka tampak normal, hanya saja tidak terproteksi dengan baik. Aku bisa dengan mudah membuka pintunya dengan kunci buatan.
Tidak ada orang di dalam sana. Jendela tertutup rapat sehingga kupikir mereka sudah pindah. Tidak ada tanda-tanda penyerangan sehingga aku menghela napas. Setidaknya mereka baik-baik saja. Aku melewati tangga ke lantai dua dan membuka satu persatu pintu. Semua kamar itu kosong. Hanya ada perabotan yang ditinggalkan, seolah mereka ti
Luc kembali malam itu. Dia tampak tidak terkejut dengan keberadaan Naomi di apartemenku. Seolah dia sudah memperkirakan hal itu dan malah jengkel karena aku terlalu lama melakukannya. Luc memang selalu seperti itu. Dia menjatuhkan dirinya ke sofa di depanku dan menyilangkan kakinya.“Jadi, akhirnya kau menerobos jarak amannya?”Aku melirik ke Naomi yang agak ketakutan. Dia berdiri di dapur dan masih terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Luc dari ketiadaan. Teleportasi adalah hal yang amat langka. Kecuali mereka yang tak memiliki wujud dan Malaikat Maut, tidak ada makhluk lain yang mampu berpindah tempat secara instan. Tentu saja, itu akan membuat Naomi terkejut.“Aku melakukan apa yang perlu kulakukan.”Luc melirik Naomi sekilas, kemudian mengangat bahu. “Aku tidak menemukan apa pun tentang orang itu, tetapi aku mendengar desas desus manusia yang keluar masuk Negeri Orang Mati tanpa terdeteksi.”“Bagaimana b
Hari yang telah kami tunggu datang terlalu cepat. Matahari bersinar begitu cerah, awan-awan putih menutupi langit dengan jumlah yang pas, sehingga hari tidak terasa terlalu terik. Waktu yang tepat untuk berpiknik.“Kau ingin piknik juga?” tanya Daniel sembari memainkan ponselnya. Dia menutup ponselnya dan menoleh padaku sembari tersenyum. Kami menunggu di jalan menuju pantai yang disebutkan Joce. Naomi pergi dengan mobilnya yang tidak mencolok. Dia akan menghubungiku begitu mereka berangkat. Luc belum kembali sejak hari itu. “Ini hari yang sangat cerah.”“Tidak akan secerah itu sebentar lagi,” kataku. “Mereka akan kecelakaan, terjun ke jurang, tewas. Sementara kita akan menghadapi makhluk berbahaya yang akan membunuh kita.”“Jangan mengatakannya begitu!”“Mulai menyesal sudah ikut?”“Kau mengembalikan kata-kataku,” gerutunya. Kami tertawa bersama. “Yah,
Dari semua orang, aku benar-benar tidak menyangka Angela lah orang yang membunuh mereka. Dia menatap kami sengit, kedua tanganna sudah kuborgol dengan sihirku, sehingga dia tidak bisa melepaskannya. Aku harus membunuhnya, tetapi mungkin nanti ketika Daniel sudah pergi. Hal itu menjelaskan kenapa dia ada di buku kematian.Daniel selesai menelpon dan kembali kemari. Rupanya, Naomi yang kuminta ke rumah Angela tidak menemukannya dan segera menelpon Daniel. Pilihan yang bagus.“Dia akan datang secepatnya.”“Bagus,” gumamku. Aku berjongkok di depan Angela. “Jadi, kenapa kau melakukannya?”Angela tersenyum meremehkan. “Kau peduli sekarang, Pemburu Artemis?”“Kenapa tidak? Kau membunuh orang-orang yang tidak bersalah, tentu saja, kami harus peduli.”Angela tertawa histeris. Hal itu bahkan membuat tubuhnya bergetar dan sihir apinya memercik. Aku melompat mundur, tetapi kemudian tawa histeri
Berkat Luc, semua masalah kejanggalan itu terselesaikan dengan baik. Berdasarkan berita manusia, kami dikejar Pelaku Pembakaran saat pergi ke pantai karena menjadi saksi mata atas aksinya terhadap Adam Taylor—yang tidak sepenuhnya salah. Mobil kami terbakar dan kami ditemukan tergeletak di jalan setelah diduga melompat dari mobil saat pelaku melempar bom molotov. Kami terluka, tetapi tidak sampai mengancam jiwa. Tragedi sebenarnya datang dari mobil teman kami. Joce dan rekan-rekannya tewas dalam kecelakaan setelah menghindari truk dan terperosok ke jurang. Mobil mereka meledak. Polisi dikerahkan untuk melakukan evakuasi, tetapi tidak ada yang selamat dari kejadian itu. Lima tubuh mereka telah ditemukan, tetapi mereka masih melakukan pencarian pada tubuh Angela yang belum ditemukan. Mereka menduka Angela ikut dalam perjalanan itu. Seluruh kota kembali berduka, bukan hanya kehilangan tiga orang karena pembunuhan itu, melainkan enam orang remaja dalam satu kecelakaan tr
Akademi Artemis tidak pernah berubah. Tempat ini tetap dilindungi dari mata manusia. Dianggap sebagai akademi elit dari anak-anak orang kaya. Kenyataannya, bila memasuki gerbang super tinggi dari besi itu, mereka akan disuguhi hutan luas sejumlah makhluk supernatural yang menjadi penduduknya.Aku sampai saat matahari telah terbenam. Penjaga gerbang—seorang vampir yang bekerja dengan upah kantung darah dan beberapa uang—membuka gerbang sembari tersenyum ramah. Vampir lelaki itu bernama James, aku sudah mengenalnya sejak aku masih pelatihan di sini. Vampir memiliki kemampuan ‘pengaruh’ yang lebih baik daripada makhluk lain—kecuali Malaikat Maut, tentu saja—sehingga mereka ditempatkan di gerbang untuk menghalau para manusia atau membutakan matanya dari kenyataan. Pada siang hari mereka hanya duduk diam di kantornya dan membiarkan penjaga manusia menarik mereka masuk sebelum dipengaruhi. Ketika matahari menghilang, James melakukan tugasnya seor
“Itu akan menghancurkan semuanya?”Elena tidak menjawab. Dia menyesap tehnya perlahan, setelah meletakkan cangkir tehnya perlahan, dia berkata muram, “Aku tahu. Berita baiknya, rencana mereka tidak berjalan baik. Mereka tidak tahu bagaimana cara merobek gerbang kematian. Berita buruknya ....” Elana menatapku dalam-dalam, menunggu responsku. Aku mengangguk. “Ada orang yang berkata tahu caranya. Aku tak yakin itu benar.”Aku menghela napas perlahan. “Lelaki itu, dia tahu sesuatu, dia pasti merencanakan sesuatu. Setelah mengetahui hal ini, kupikir, mereka berhubungan.”“Menurutmu orang yang mengakut tahu caranya itu, orang yang sama dengan yang bertanggung jawab atas kasus Gadis Rembulan dan Rubah Api yang baru saja kau selesaikan?”“Benar,” kataku. “Orang itu memiliki energi yang aneh. Dia terasa seperti manusia, tetapi dia bisa membuka gerbang Negeri Orang Mati, dan seperti
“Kau pasti bercanda!”Grace merengek tidak terima. Tiga hari berlalu sejak aku sampai dan semua laporanku sudah selesai. Sehingga aku harus kembali ke Black Stone. Kota itu sedang dalam masalah. Kami sepakat untuk meninggalkan masalah kota itu padaku. Kami tidak bisa membiarkan orang lain mengetahui masalah di sana.“Aku akan kemari lagi nanti, Grace.”Aku memasukkan keranjang makan siang yang disiapkan Alreen dan menutup pintu mobil.“Kau berjanji begitu padaku setahun lalu dan lihatlah, kau baru sampai sekarang dan hanya untuk melapor!” pekiknya kekanak-kanakan. “Kenapa kau tidak membiarkanku ikut denganmu?”Sebelah alisku terangkat. “Pelatihanmu belum selesai, kan?”Grace melipat tangannya dan menunjukkan ekspresi cemberut. “Setahun lagi selesai.”Kalau aku meninggalkannya dengan kekagumannya padaku begitu saja, dia pasti akan mendapat masalah cepat atau
Begitu kelas berakhir, kami memutuskan untuk menghabiskan waktu di cafe terdekat. Naomi menceritakan tentang Bibinya yang terlibat dalam rencana Angela. Dia berencana menggunakan Audrey untuk mengumpulkan jiwa-jiwa, tetapi Naomi segera menyembunyikan Audrey. Bibinya menghilang begitu saja, tetapi Naomi curiga dia ingin mengambil Audrey kembali. Dia meminta Pemburu Artemis yang dikirim Elena untuk menjaganya dan aku akan mengonfirmasi hal itu nanti.Naomi juga meminta maaf tentang ucapannya saat pertama kali bertemu. Aku tidak pernah merasa tersinggung, tetapi cukup sulit meyakinkan Naomi tentang itu. Naomi juga berjanji akan berlatih lebih baik dan membantunya melindungi kota ini dari para serigala.“Meskipun aku tidak setuju dengan Angela, tetapi kaumku lah yang membuat masalah ini. Jadi, kuputuskan untuk bertanggung jawab. Aku mendatangi desa serigala itu.”Aku tersedak cola yang kuminum dan rasanya mengerikan.“Apa yang kau lakukan?&r