Share

Arus yang Membuatku Liar
Arus yang Membuatku Liar
Author: Fighter

Bab 1

Author: Fighter
Namaku Cindy Pomell, aku berusia 25 tahun. Di universitas yang ramai itu, aku digemari oleh semua murid pria karena tubuhku yang montok.

Para pria dapat dengan mudah memegang pinggangku yang sangat ramping dengan satu tangan, tapi aku juga memiliki payudara dan bokong yang montok.

Di sekolah, aku adalah seorang guru yang tegas dan serius, tetapi sebenarnya, aku adalah wanita jalang.

Suamiku, Mitch Harper, adalah seorang pengembang produk wanita dan memiliki toko online sendiri.

Terlebih lagi, dia selalu bisa mengembangkan barang-barang unik, dan sebagai model pribadinya, aku perlu membantunya bereksperimen dengan berbagai produk setiap saat.

Bahkan untuk menguji stabilitas produk dan kebisingannya, aku sering berada di berbagai tempat umum.

Aku harus memakainya saat bekerja, bahkan ketika aku memberikan bimbingan privat kepada siswa, tubuh bawahku juga terus menguji berbagai mainan.

Aku bahkan pernah mengujinya saat acara rapat orang tua dan guru sedang berlangsung.

Di permukaan, aku tampak tenang dan kalem, tetapi kakiku di belakang podium sudah lemas dan gemetar.

Awalnya, aku merasa malu dan risih, tetapi aku tidak bisa menahan permohonan suamiku.

Namun, setelah mencobanya sekali, aku jatuh cinta pada perasaan ini.

Rasa malu karena ketahuan oleh orang banyak membuatku tergila-gila.

Seiring waktu, aku menjadi lebih berani.

Kali ini, aku pergi ke taman kompleks sendirian dengan stiker cinta yang baru saja diciptakan suamiku.

Untuk mengembangkan stiker ini, suamiku khusus mempelajari titik-titik akupunktur.

Suamiku mengatakan dengan menempelkannya di pangkal paha bagian dalam, pada bagian yang sangat dekat dengan area pribadi, stiker itu akan memijat titik akupunktur, ditambah stimulasi arus listrik, maka stiker ini menjadi mainan cinta paling ampuh sepanjang masa.

Setelah makan malam, banyak orang berjalan-jalan di taman.

Pahaku mulai sedikit kebas, dan wajahku mulai merah merona.

Bahkan napasku mulai terasa berat.

Huh!

Siapa sangka stiker cinta sekecil ini begitu ampuh!

Namun, ini masih di pengaturan terendah, dan aku sudah tidak tahan.

"Nggak..."

Parahnya suamiku terus menggodaku, "Gimana, nyamankah? Nyaman seperti digoda beberapa orang sekaligus kan?"

Suara bariton suamiku terdengar dari headset.

"Nakal... Sayang, aku nggak sanggup lagi ... Aku mau pulang."

"Jangan, ini masih bukan level tertinggi. Sabarlah, Sayang. Ayolah!"

Aku hampir tidak bisa berjalan normal, dan merasa sangat terkejut.

Sekuat ini masih bukan level tertinggi?

Jadi bagaimana rasanya level tertinggi?

Baru saja memikirkannya, suamiku tiba-tiba mengubah pengaturan.

Mendadak aku merasakan aliran listrik di pinggangku meningkat, seolah-olah ada tangan yang tak terhitung jumlahnya menjalar di tubuhku.

Perasaan ini membuatku lemas dan kakiku sedikit gemetar.

"Hmm..."

Aku mengeluarkan suara aneh.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Arus yang Membuatku Liar   Bab 9

    "Apa kau terkejut melihatku? Ini rumahku. Kenapa aku nggak boleh balik?"Air mataku masih mengalir.Aku membenci diriku yang begitu lemah. Di saat seperti ini aku masih sedih dan patah hati."Bukan, Sayang. Dengarkan penjelasanku.""Penjelasan apa? Apa kau masih ingin bilang kalian berdua sedang yoga di tempat tidur?"Suamiku membuka mulut tetapi tidak berkata apa-apa.Wanita itu juga bereaksi dan ingin memakai pakaiannya, tetapi aku lebih dulu memungut pakaian-pakaian di lantai lalu melemparkannya ke luar jendela.Wanita itu pun tercengang.Dia bersembunyi di belakang suamiku dengan tangan menutupi tubuhnya."Sayang, lihatlah dia." Saat ini, wanita itu masih bertingkah seperti anak manja.Ekspresi suamiku sudah agak kesal. "Jangan libatkan orang lain dalam urusan kita. Ngapain buang baju? Gimana kalau ada yang menemukannya dan mengenalinya? Gimana dia hadapi orang lain di masa depan?"Aku mencibir, "Jadi kau masih tahu tentang etika, dan rasa malu? Lalu ketika kau menjual videoku, k

  • Arus yang Membuatku Liar   Bab 8

    Aku ingin bertanya mengapa dia memperlakukanku seperti ini.Tapi ternyata suamiku memberiku kejutan yang lebih besar lagi.Aku naik taksi pulang malam itu juga, dan saat tiba di rumah, sudah lewat pukul sebelas malam.Lampu di ruang tamu sudah lama dimatikan, tapi cahaya keluar dari pintu kamar tidur yang tidak tertutup rapat.Terdengar suara seorang wanita dari dalam."Wah, benda kecil ini nyaman sekali," katanya genit.Sebagai seorang wanita, aku mengerti maksudnya.Suamiku membawa seorang wanita pulang dan tidur di ranjangku!Aku ingin segera masuk untuk bertanya, tetapi sesaat kemudian, aku mendengar wanita itu bertanya, "Sayang, kau bawa aku pulang, nggak takut istrimu tahu?""Aku sudah mendaftarkannya ikut tur. Dia baru akan pulang seminggu lagi."Ternyata ada rencananya di balik menyuruhku jalan-jalan."Hmm, kalau gitu coba bilang siapa lebih cantik, aku atau dia?""Tentu saja kau lebih cantik," jawab suamiku tanpa berpikir.Hatiku tiba-tiba terasa dingin, ternyata dia sudah tid

  • Arus yang Membuatku Liar   Bab 7

    "Jadi, suamiku menjualku padamu?"Suamiku yang membelikan tiketku mengikuti perjalanan ini.Dan secara kebetulan, aku bertemu Patrick.Dia bisa menjual videoku, aku tidak tahu apakah apa yang terjadi hari ini juga rencananya."Eits, salah paham, aku nggak sangka akan bertemu denganmu dalam perjalanan ini. Jadi, kita ditakdirkan untuk bersama. Biarkan aku memuaskanmu malam ini.""Percayalah, aku jauh lebih besar daripada ukuran biasanya. Banyak wanita takluk padaku."Patrick membisikkan kata-kata cabul di telingaku.Perilakunya membuatku mual."Lepaskan aku! Lepaskan aku!"Aku meronta dengan panik.Tapi dia memelukku semakin erat.Dia bahkan menggendongku dan membantingku ke tempat tidur."Ah!""Awas!"Aku berteriak putus asa, melambaikan tangan dan kakiku.Patrick perlahan menjadi tidak sabar, menutup mulutku dengan satu tangan, dan menekan seluruh tubuhnya padaku agar aku tidak bisa bergerak."Sialan, jangan teriak!"Dia melirik pintu dengan was-was.Sekarang masih belum larut malam,

  • Arus yang Membuatku Liar   Bab 6

    Saat makan malam, dia sengaja duduk di hadapanku, matanya tertuju padaku, sama sekali tidak peduli dengan tatapan orang lain.Aku kesal karena ditatap seperti itu, dan memelototinya dengan tidak puas. "Ngapain lihat-lihat? Nggak pernah lihat cewek?"Setelah menatapnya tajam, aku meletakkan sendok dan garpuku, lalu berjalan menuju kamar mandi.Siapa sangka ketika aku kembali, dia menghadangku di tengah jalan."Nona, kenalan yuk?""Aku sudah menikah, nggak tertarik padamu. Minggir!"Aku tidak pernah ramah terhadap pria yang tidak tahu batas seperti dia.Dia juga tidak marah, malah masih tersenyum. "Perjalanan masih panjang, malam juga masih panjang, setidaknya harus ada yang menemani, kan?"Dia mengulurkan tangannya padaku dan menyentuh wajahku langsung.Aku merasa sangat jijik, dan mendorongnya menjauh."Awas!"Tidak perlu bersikap sopan terhadap pria yang tidak menghormati wanita."Pemarah ya?"Aku mendorongnya dan kembali ke kerumunan.Setelah itu, dia mencoba mendekatiku lagi, tetapi

  • Arus yang Membuatku Liar   Bab 5

    Setiap kali aku melakukannya bersama suami, dia selalu suka aku memakai berbagai macam kostum dan berpose mesum untuknya.Lalu, dia akan mengambil banyak foto dan video.Dia akan mengaburkan mukaku di foto dan mengirimkannya ke pelanggan wanita di toko online-nya agar mereka bisa melihat performa produknya.Awalnya aku tidak setuju, tetapi aku tidak bisa menolak permintaan suamiku.Lagipula wajahku sudah ditutupi, dan tidak ada yang akan mengenaliku.Apalagi kita semua wanita, aku juga tidak takut mereka melihat. Cara demikian juga bisa meningkatkan omzet toko online, kenapa tidak?Setelah berganti pakaian, aku duduk di tempat tidur dengan patuh.Suamiku pun masuk sambil membawa kamera dan melemparkan mainan ke hadapanku.Ini produk terbaru, stiker cinta.Aku baru mencobanya sore ini!Saat aku melihatnya, kakiku masih lemas."Tempelkan di perut bagian bawahmu kali ini!" perintah suamiku tegas.Aku bernapas berat dan dengan patuh menempelkan stiker itu di perut bagian bawahku.Lalu suam

  • Arus yang Membuatku Liar   Bab 4

    Pada saat ini, terdengar sebuah suara yang familiar."Sayang, di mana kau?"Pria itu terdiam dan tidak berani mengeluarkan suara lagi.Dan pikiranku kembali jernih."Sini."Aku berteriak sekuat tenagaku, lalu pingsan.Kedua orang itu pun terkejut dan segera menutup mulutku.Namun, suamiku sudah menemukan sumber suaraku.Melihat pemandangan ini, saking terkejutnya dia melongo.Ketiga orang itu saling menatap.Kedua mahasiswa olahraga itu bereaksi lebih dulu, melepaskanku, dan langsung melarikan diri.Suamiku ingin mengejar, tetapi aku menghentikannya."Sayang, aku, aku nggak tahan lagi."Setelah mengatakan itu, aku langsung pingsan karena lemas akibat rangsangan yang berlebihan.Ketika aku terbangun lagi, aku sudah berbaring di tempat tidurku di rumah.Hanya saja aku masih mengenakan pakaian yang robek itu.Tubuhku juga masih lengket, sangat tidak nyaman.Suamiku tidak membantuku membersihkan diri kali ini.Setelah tidur, aku juga sedikit pulih."Kenapa nggak bantu lap diriku? Rasanya s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status