Share

27 | Noda Merah Marun

AKU masih tak percaya Juleha menemukanku dalam keadaan compang-camping di emperan restoran. Tapi sekarang, bidadari itu malah membimbingku ke peraduannya. Dibukanya pintu rumah, Juleha lantas menggiringku ke dalam kamar. Dan kini, dia tak lagi terisak, tetapi sedang berbunga hatinya.

Di dalam kamar Juleha ini, aku bisa melihat cahaya lampu berpendar dengan redupnya. Tapi, aku masih bisa menerawangi Juleha yang tampak ayu dengan hanya berbalut daster polkadot. Aku pun teringat tantangannya tadi siang. “Ulangi kalau berani,” begitulah provokasinya kepadaku.

Aku pun memberanikan diri mendekatinya dengan perlahan. Juleha lantas tersipu malu. Kulingkarkanlah tanganku ke pinggangnya. Juleha menyambutnya dengan meletakkan kedua telapak tangannya di dadaku. Dari dekat, aku bisa melihat bibirnya yang merekah. Lagi-lagi kuberanikan diri mendorong bibirku ke bibir Juleha.

Kunikmati sensasi lidah yang beradu, hingga kugeser kedua tali daster di pundaknya, ke ara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status