Share

Bab 57.

last update Last Updated: 2025-11-05 06:45:14

Beberapa bulan kemudian, bayi mereka lahir. Seorang anak perempuan yang mereka beri nama Aluna, sesuai nama yang pernah diucapkan Adrian di tepi pantai dulu.

Tangis pertama bayi itu menjadi melodi paling indah dalam hidup mereka.

Riana menatap bayi mungil itu dengan air mata bahagia.

“Lihat, Adrian… cahaya kecil kita.”

Adrian tersenyum, mencium kening istrinya.

“Dan cahaya itu lahir dari cinta yang nggak pernah menyerah.”

Di luar jendela rumah mereka, langit malam tampak tenang.

Bulan menggantung tinggi, sama seperti malam pertama mereka saling menemukan.

Dan di bawah cahaya itu, dua hati yang pernah hancur kini berdenyut dalam satu irama, menuliskan kisah baru mereka:

kisah tentang keberanian, pengampunan, dan cinta yang bertahan meski diterpa badai.

*****

Waktu terus berjalan, seolah ikut tersenyum melihat bahagia yang kini memenuhi hidup Riana dan Adrian.

Sudah tiga tahun berlalu sejak hari pernikahan mereka di taman Selaras Café.

Kini, kehidupan mereka berdua benar-benar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Awalnya Terpaksa, Akhirnya Jatuh Cinta   Bab 58.

    Sore itu, udara di pesisir terasa lembut. Angin laut berhembus membawa aroma asin yang khas, menelusup ke setiap jendela Selaras Café dan Alunadric Cottage yang kini sudah menjadi salah satu destinasi wisata paling terkenal di daerah itu. Banyak pasangan muda datang untuk berlibur, menikmati matahari tenggelam yang indah di tepi laut, tak tahu bahwa tempat ini lahir dari kisah dua hati yang pernah hancur dan sembuh bersama. Dari balkon utama rumah mereka, Riana menatap pantai sambil memegang secangkir teh hangat. Garis halus di wajahnya bukan tanda lelah, melainkan bukti perjalanan panjang dan cinta yang matang. Dari kejauhan, ia melihat Aluna, yang kini berusia 20 tahun, berjalan sambil membawa kamera di tangan. Gadis itu kini kuliah semester 3 di jurusan Desain Komunikasi Visual, dan sering membantu ibunya membuat desain promosi untuk Selaras Café dan cottage milik ayahnya. Langkahnya cepat, matanya bersinar penuh semangat, kombinasi sempurna antara ketegasan Anggara family

  • Awalnya Terpaksa, Akhirnya Jatuh Cinta   Bab 57.

    Beberapa bulan kemudian, bayi mereka lahir. Seorang anak perempuan yang mereka beri nama Aluna, sesuai nama yang pernah diucapkan Adrian di tepi pantai dulu. Tangis pertama bayi itu menjadi melodi paling indah dalam hidup mereka. Riana menatap bayi mungil itu dengan air mata bahagia. “Lihat, Adrian… cahaya kecil kita.” Adrian tersenyum, mencium kening istrinya. “Dan cahaya itu lahir dari cinta yang nggak pernah menyerah.” Di luar jendela rumah mereka, langit malam tampak tenang. Bulan menggantung tinggi, sama seperti malam pertama mereka saling menemukan. Dan di bawah cahaya itu, dua hati yang pernah hancur kini berdenyut dalam satu irama, menuliskan kisah baru mereka: kisah tentang keberanian, pengampunan, dan cinta yang bertahan meski diterpa badai.*****Waktu terus berjalan, seolah ikut tersenyum melihat bahagia yang kini memenuhi hidup Riana dan Adrian.Sudah tiga tahun berlalu sejak hari pernikahan mereka di taman Selaras Café.Kini, kehidupan mereka berdua benar-benar

  • Awalnya Terpaksa, Akhirnya Jatuh Cinta   Bab 56.

    Waktu berjalan pelan namun pasti. Tiga bulan sudah berlalu sejak malam penyelamatan itu. Luka-luka di tubuh Riana telah mengering, dan luka di hatinya… perlahan ikut sembuh. Kini ia sudah bisa tersenyum tanpa rasa takut. Setiap pagi, ia berjalan di taman kecil rumah pantai bersama Adrian, kadang sambil mengelus perutnya yang semakin membulat, kadang tertawa kecil karena candaan Adrian yang tidak pernah gagal membuatnya tersipu.“Kamu tahu nggak?” kata Adrian sambil menatap laut. “Aku udah mikirin nama buat bayi kita.” “Oh ya?” Riana tersenyum. “Apa?” “Kalau perempuan, namanya ‘Aluna’ — artinya cahaya bulan. Karena kamu tahu kan, malam waktu aku nyelamatin kamu, cuma bulan yang jadi saksi.” Riana menatap pria itu dengan mata lembut. “Dan kalau laki-laki?” “Aldric,” jawab Adrian cepat. “Artinya kuat, pemberani… seperti ibunya.” Riana tersipu, matanya basah oleh haru. “Aku beruntung punya kamu.” Adrian menggeleng. “Aku yang beruntung bisa mencintai perempuan sekuat kamu

  • Awalnya Terpaksa, Akhirnya Jatuh Cinta   Bab 55.

    Sementara itu, Adrian menerima kabar dari seorang polisi bahwa mobil hitam tanpa plat yang melintas di dekat Café Selaras terekam CCTV. Ia mengepalkan tangan, menahan amarah. “Aku tahu itu kerjaan Freddy.” Tanpa pikir panjang, ia memutuskan ikut dalam pencarian, meskipun pihak kepolisian sempat melarang. “Kita belum tahu pasti lokasi persembunyiannya, Tuan Adrian. Jangan bertindak sendiri.” Namun Adrian hanya menjawab dingin, “Aku nggak akan diam, Pak. Selama Riana belum kembali, aku nggak akan berhenti.” Di tempat Freddy menyekap Riana, suara sirene samar-samar mulai terdengar dari kejauhan. Freddy menoleh cepat, wajahnya tegang. “Sial! Mereka menemukanku!” Riana tersenyum lirih meski tubuhnya gemetar. “Karma datang lebih cepat dari yang kamu kira, Freddy.” Freddy memutar tubuh, hendak melarikan diri. Tapi tepat di saat itu, pintu gudang terbuka keras. Adrian menerobos masuk bersama polisi. “Riana!!” teriaknya. Tatapan mereka bertemu. Riana menitikkan air mata leg

  • Awalnya Terpaksa, Akhirnya Jatuh Cinta   Bab 54.

    Sudah dua minggu berlalu sejak putusan sidang. Kota tempat persidangan kini hanya menjadi kenangan pahit yang ingin segera ditinggalkan oleh Riana. Bersama Adrian, ia kembali ke kota pesisir, tempat di mana semua luka mulai sembuh perlahan. Mobil yang mereka tumpangi melaju pelan di sepanjang jalan pesisir yang dikelilingi pepohonan kelapa dan hamparan laut biru. Angin laut meniup lembut rambut Riana yang terurai, membawa aroma asin yang menenangkan. Ia menatap jendela, memandangi ombak yang pecah di kejauhan. “Akhirnya … semuanya selesai,” gumamnya pelan. Adrian menoleh sekilas, lalu tersenyum. “Ya. Dan sekarang, kita mulai lagi dari awal.” Riana menatap pria di sampingnya itu dengan rasa hangat di dada. “Kamu tahu, kalau bukan karena kamu… mungkin aku nggak akan punya keberanian untuk berdiri sejauh ini.” “Kalau bukan karena kamu juga, aku nggak akan tahu apa artinya mencintai seseorang tanpa syarat,” jawab Adrian lembut. Ketika mereka tiba di kota pesisir, Dara dan

  • Awalnya Terpaksa, Akhirnya Jatuh Cinta   Bab 53.

    Langit pagi itu tampak kelabu, seolah meniru perasaan tegang yang menyelimuti Riana sejak ia membuka mata. Namun, di balik rasa cemas yang masih tersisa, ada percikan kecil dari keyakinan, bahwa mungkin, hari ini segalanya akan mulai menemukan keadilan yang selama ini ia perjuangkan. Adrian menunggu di lobi hotel, sudah rapi dengan setelan abu muda. Begitu melihat Riana turun, ia tersenyum hangat. “Siap menghadapi hari terakhir?” Riana menghela napas pelan, mencoba tersenyum. “Aku harap ini benar-benar hari terakhir.” “Kalau pun belum,” jawab Adrian lembut sambil merapikan rambut Riana yang tertiup angin, “aku janji, kita hadapi sama-sama sampai akhir.” Mereka tiba di pengadilan lebih awal. Pengacara sudah bersiap, membawa tambahan dokumen yang berisi bukti transfer dan pernyataan baru dari salah satu rekan kerja lama Riana di PT. KSS yang akhirnya bersedia bersaksi. Itu menjadi titik penting. Ketika sidang dimulai, suasana lebih tegang dari hari sebelumnya. Hakim terlihat foku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status