Share

22. Membalaskan dendam

Alan berjalan memasuki sebuah cafe dengan langkah cepat. Pagi ini, ia ada pertemuan dengan seseorang untuk membahas perihal pekerjaan. Karena tadi sempat terjebak macet, jadi ia terlambat selama beberapa menit.

“Maaf, saya terlambat,” ujar Alan seraya mendudukkan dirinya di kursi.

Seorang wanita yang duduk di depannya itu pun mengangguk seraya tersenyum manis.

“Tidak masalah,” balasnya.

Tak lama kemudian, ada seorang pelayan cafe yang mengantar minuman ke meja mereka.

“Saya tidak tau, apa minuman kesukaan anda. Jadi saya pesankan orange juice,” ujar wanita itu. Sedangkan Alan hanya mengangguk sembari meminum orange juice tersebut.

“Mau langsung membahas pekerjaan?” tanya Alan.

Wanita itu mengangguk. “Oh iya, saya perkenalkan diri saya dulu ya. Nama saya Airin. Saya teman David, sekaligus pemilik Villa yang waktu itu dibeli oleh David. Kedatangan saya ke sini bukan cuma untuk membahas investasi saham saja, tapi juga ingin membicarakan soal Villa yang saat ini sudah jatuh ke tanga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status