Share

Bab 63

Author: Ahong
last update Last Updated: 2025-06-09 21:45:30

Sebuah tamparan terdengar sangat keras. Setelah Seno menampar Jeffry, ia menendangnya yang membuat tubuh pria itu terpental dan menabrak dinding depan rumah.

Seketika semua orang terbelalak, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Apalagi saat menyaksikan dengan kepala mata mereka sendiri bahwa Seno yang dianggap menantu sampah itu yang melakukannya.

Sementara itu, Shinta yang tengah merasa sedih sekaligus sakit hati sebab dikatai sebagai anak pungut, mendadak teralihkan.

Seno langsung menghajar orang yang barusan mengatainya?

Kini, Jeffry yang masih tergeletak di lantai meringis kesakitan seraya memegangi pipinya yang memerah.

Kemudian, ia memandang Seno dengan tatapan rasa takut dan marah. "Berengsek! Berani-beraninya menantu sampah sepertimu menampar dan menendangku?!" teriaknya tak kalap. "Sekarang, kau dalam masalah besar bajingan!"

Akan tetapi, Seno tidak peduli dengan ancaman Jeffry. Pria tampan itu malah mendongakan dagu tinggi-tinggi. Menandakan jika tidak takut.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 65

    Begitu pula dengan yang lainnya, juga sependapat. Bagaimana tidak, jelas mustahil seorang Seno memiliki uang sebanyak 5 miliar untuk membeli perhiasan tersebut. Pun tahu jika gaji Seno sebagai Office Boy sangat kecil. Di sisi lain, orang-orang merasa kasihan dan prihatin dengan Shinta yang percaya dengan perkataan Seno. Semua orang tahu kalau Mall Plaza Eldoria adalah mall khusus para konglomerat di negeri ini. Demikian, Seno tidak akan mampu belanja di sana. Febriana sendiri tersentak mendengar tuduhan yang barusan dilayangkan oleh Hana dan Cantika. Dalam hati membenarkan. Lalu, ia kembali menatap Shinta dengan sinis sembari melipat tangan di depan dada. "Bodohnya diriku yang sempat berpikir kalau perhiasan Cartier yang kamu kenakan itu asli, Shin. Ya, pasti itu Cartier palsu. Imitasi!" Febriana melanjutkan seraya melirik ke arah Seno dengan jijik. "Suamimu yang hanya seorang OB mana bisa membelikanmu perhiasan asli yang harganya sangat mahal? Pasti, dia membeli perhiasan imita

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 64

    Berdiri di hadapan Hana dan Cantika, Seno menatap tajam mereka berdua satu persatu. "Andai saja kalian berdua seorang pria, nasib kalian akan sama dengan Jeffry!" seru Seno dengan gigi gemeretak sembari menunjuk ke arah orang yang baru saja disebutkan. Hana buru-buru mengondisikan diri dan memberanikan balik menatap Seno. "B-beraninya kamu mengancam kami..., " ucap Hana yang berusaha bicara setenang mungkin seraya menuding muka Seno. Tapi tak bisa dipungkiri jika wanita itu terlihat tak kuasa menahan takut. "Lihat saja nanti kamu, Seno. Kamu akan mendapatkan balasan dari kami!" ucap Cantika menambahi Hana. Walau ia juga berusaha menunjukan sikap tenang, tapi tetap saja suaranya bergetar saat berbicara. Tentu saja, Hana dan Cantika sudah tidak seberani beberapa saat yang lalu. Nyali mereka berdua mendadak ciut setelah menyaksikan bagaimana Seno memberi pelajaran kepada Jeffry dan dua bodyguard. Dengan mendengus, Seno berujar, "Kuberitahu kalian berdua kalau sekarang aku sudah berub

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 63

    Sebuah tamparan terdengar sangat keras. Setelah Seno menampar Jeffry, ia menendangnya yang membuat tubuh pria itu terpental dan menabrak dinding depan rumah. Seketika semua orang terbelalak, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Apalagi saat menyaksikan dengan kepala mata mereka sendiri bahwa Seno yang dianggap menantu sampah itu yang melakukannya. Sementara itu, Shinta yang tengah merasa sedih sekaligus sakit hati sebab dikatai sebagai anak pungut, mendadak teralihkan. Seno langsung menghajar orang yang barusan mengatainya? Kini, Jeffry yang masih tergeletak di lantai meringis kesakitan seraya memegangi pipinya yang memerah. Kemudian, ia memandang Seno dengan tatapan rasa takut dan marah. "Berengsek! Berani-beraninya menantu sampah sepertimu menampar dan menendangku?!" teriaknya tak kalap. "Sekarang, kau dalam masalah besar bajingan!" Akan tetapi, Seno tidak peduli dengan ancaman Jeffry. Pria tampan itu malah mendongakan dagu tinggi-tinggi. Menandakan jika tidak takut.

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 62

    Tak perlu waktu lama, Seno, Shinta dan Felicia pun sampai di rumahnya Nenek Herlambang. Begitu turun dari mobil, Seno dan Shinta langsung menggandeng tangan Felicia dan lalu ketiganya berjalan bersama menuju ke arah rumah mewah tersebut. Akan tetapi, mereka bertiga harus menghentikan langkah tatkala dua bodyguard yang menjaga area depan rumah tiba-tiba menghadangnya. "Kalian tidak diijinkan masuk ke dalam dan mengikuti pesta ulang tahun Nyonya Besar Herlambang!" ucap salah satu bodyguard itu dengan nada dingin juga tegas. Sontak, Shinta dan Seno terbeliak kaget! Apa-apaan ini? Kenapa mereka tidak diperbolehkan masuk? "Bagaimana mungkin kami tidak diijinkan masuk?!" protes Shinta tak terima. Kemudian, ia menambahkan, "Kami adalah anggota keluarga besar Herlambang, jadi kami berhak mengikuti pesta ulang tahun Nenek!" Tatapan kedua bodyguard itu beralih kepada Shinta. "Kami tahu jika kalian termasuk anggota keluarga besar Herlambang," jawab satu bodyguardnya lagi sambil menatap S

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 61

    Sontak, Seno gelagapan, tidak langsung menjawab. Ia benar-benar tidak menyangka Zulfikar akan menawarkan putrinya padanya! Apa yang tengah merasuki pria itu? Sehingga berpikir demikian? Ratna sendiri tengah melotot. "Apa yang Ayah lakukan?! Seno sudah punya istri dan anak! M-mana bisa!" Zulfikar menoleh ke arah anak perempuannya. Lalu, pandangannya memicing. "Kalau seandainya belum, apa kamu mau Ratna?" Kini giliran Ratna yang gelagapan. Mendadak, ia kehilangan kata-kata. Tidak tahu harus menjawab apa. Sementara itu, Marchel dan Indah saling pandang seakan menyamakan frequensi atas perkataan kepala keluarga mereka barusan. Apakah Zulfikar serius? Selagi semua orang terkejut sekaligus kebingungan, Zulfikar tertawa, "Aku hanya bercanda, jangan dibuat serius!" Zulfikar berkata sambil melambaikan tangan. Ucapan Zulfikar membuat semua orang terhenyak sebelum kemudian geleng-geleng kepala. Pasti tidak akan serius bukan? Di sisi lain, mereka boleh merasa lega sebab Zulfikar sudah bi

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 60

    "Apa yang anda katakan kepada saya sebelumnya, Bu Farida?!" seru Zulfikar dengan wajah mengeras. "Anda mengatakan kalau rumah sakit ini adalah rumah sakit terbaik dan dokter-dokternya juga hebat. Tapi, nyatanya apa, hah?!" suaranya meninggi saat ia melanjutkan, "Operasi saya gagal dan Dokter itu nyaris saja membuat saya kehilangan nyawa!" "S-saya–" Mendengus dingin, Zulfikar lanjut bicara sambil sesekali menoleh ke arah Seno. "Kalau saja tidak ada Seno! Mungkin, saya tidak akan selamat!" Untuk menutupi rasa keterkejutan dan menyembunyikan niat jahatnya, Farida buru-buru berjalan ke arah ranjang dan mengatakan sesuatu yang sudah sepantasnya kepada Zulfikar dengan nada semanis mungkin. Daripada ia ketangkap basah sekarang dan tidak bisa melancarkan aksi jahatnya di lain waktu, maka ia pun memutuskan menekan kekesalan dan kemarahannya saat ini dalam-dalam. "Saya turut senang dan lega karena Pak Walikota akhirnya bisa diselamatkan," ucap Farida dengan jurus lidah menjilat. "Saya tid

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status