Share

18. Mereka Mengubahku II

Diam. Aku hanya melamun memandangi jendela yang gordennya tersisih. Sepertinya, tubuhku sudah tak bertenaga untuk menggendong mereka.

"Zara! Kamu dengar Ibu gak, sih? Lihat, dong, anak kamu menjerit kayak gini kenapa cuek gitu?" Kali ini, nada bicara Ibu meninggi.

Susah payah, kuangkat tubuh beranjak menuju kamar. Menuruti perintah Ibu untuk menggendong Hanum yang masih terbaring di atas kasur. Tangisnya menusuk telingaku. Pada saat itu juga, kesabaranku rasanya mau habis.

Pada bayi kecil yang kini ada dalam gendonganku, ingin sekali kucubit pipi gempal itu agar diam. Tak bisakah ia berhenti?

Gejolak emosi terus berperang dengan kasih yang tersemat dalam jiwa. Masa muda yang indah berseliweran dalam ingatan. Harusnya aku tak menikah dulu. Kalaupun menikah, harusnya aku menunda memiliki anak sampai aku dan Mas Haidar siap menjadi orang tua.

Kutahan genangan yang entah keberapa kali menumpuk di pelupuk mata. Ingat, Zara. Ada Ibu di sini. J
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status